IRatna semakin terbakar dengan ucapan Dewi. "Silakan pergi dari sini atau kalian kupanggilkan polisi!" ancam Ratna. "Nggak usah repot-repot mengusir kami. Kami tanpa kau usir juga akan pergi, siapa juga yang betah nyewa penginapan yang pemiliknya ketus macam ini." Dewi tetap meladeninya. Ratna dengan sorot mata yang tajam memilih menjauh dari kamar yang digunakan Dinar saat ini. Dewi menyeringai melihat kelakuan Ratna yang emosi. "Dewi, nggak sopan kalau kamu begitu," tegur mamanya lagi. "Biarkan, Ma. Orang seperti itu harus diberi pelajaran biar nggak angkuh," jawab Dewi. "M-maaf, ya. Aku balik dulu, takut tambah memperkeruh suasana nantinya," ujar Kasih berpamitan. "Iya, Kasih. Maaf juga kalau bikin kamu dimarahon," ujar Dinar. Kasih tersenyum seraya beranjak dari tempat duduknya