Bab 16

1262 Words

Sepanjang perjalanan mereka becanda. Dewi yang ia rasakan cukup berat pundak sebelah kirinya, sehingga ia memioih untuk diam sejenak. "Kenapa, Wi? Tumben diem? Nggak enak badan?" tanya Dinar merasa khawatir. "Hah, nggak apa-apa, kok. Cuma rasanya pundakku kek berat banget gitu," jawab Dewi. "Oh, aku tahu. Terlalu capek kerja tuh. Makanya punya tenaga jangan diforsir." sahut temannya yang lain. "Iya, kali, ya. Baru terasa sepertinya," uar Dewi. Dewi tak tahu, jika yang membuat pundaknya terasa panas adalah kehadiran makhluk kasat mata yang tak terlihat oleh matanya. Oktaviana nama hantu itu. Gadis cantik yang meninggal karena kesalahan dirinya sendiri. ______ Okta sebutan termudah untuknya. Kecantikan wajahnya sumber sebuah malapetaka yang menghampirinya. Dia yang cantik, tak membuat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD