Bab 59

1090 Words

Mereka berjalan dengan terburu-buru. Tempat yang seharusnya mereka datangi sudah sampai, namun hingga hampir seperempat jam mereka tak kunjung menemukannya. "Astagfirullah, sepertinya kita dipermainkan," gumam Pak Kyai, cukup lelah untuk berjalan lima belas menit lamanya. Bahkan, sedari tadi mereka berjalan, tak bertemu satu orang pun di sana. "Iya, masa di rumah sakit sepi banget begini. Masa iya, nggak ada orang lewat?" sahut Dewi. "Sepertinya kita berada di alam mereka. Mereka mencoba mempermainkan agar kita tak pernah sampai di tempat teman kamu," ujar Pak Kyai itu. Saat pak kyai berhenti berkata, secara bersamaan terdengar suara tawa yang melengking yang mampu memekakkan telinga. Dewi, mamanya dan pak kyai sontak menutup telinga mereka dengan rapat. "Manusi-manusia lemah, bodoh!

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD