Keturunan

1546 Words
Usia kehamilan Sena kini sudah memasuki 3 bulan, Sara yang begitu senang dengan kehadiran cucu yang ada di rahim Sena pun kini sedang mempersiapkan 3 bulanan anak perempuannya. Amira tersenyum melihat bagaimana antusiasnya semua orang menyambut anak yang ada di perut Sena. "Sayang, kamu istirahat sana." ucap Bryan yang menghampiri Sena. "Aku bosen Sayang di kamar terus." rengek Sena. "Ya sudah kamu jangan cape-cape ya, Aku mau cek makanan dulu udah siap apa belum." ucap Bryan. Bryan sengaja mengambil catering dari restorannya agar bisa memantau sendiri. "Iya Sayang." Amira pun menghampiri Sena yang sedang duduk sambil melihat orang-orang berlalu lalang. "Ehh Amira, sini duduk Mir." "Iya.' ucap Amira lembut, dia pun duduk di samping Sena. Perut Sena yang baru 3 bulan tapi sudah menonjol. "Boleh ngusap gak?" tanya Amira dengan hati-hati. "Ya ampun kamu ini ada-ada aja. Boleh ko." kekeh Sena. Amira mengusap perut Sena dengan perasaan haru yang tak bisa di ucapkan. "Mamah Bayinya belum boleh keluar ya." celetuk lucu Clara. "Belum Sayang, tunggu 6 bulan lagi baru Kakak bisa liat Dedek." "Lama, Aku mau liat sekarang." rajuk Clara sambil mencabikan bibirnya. "Lucu banget sih kamu." "Sayang, Aku cariin malah di sini." Sean pun ikut duduk bersama saudara dan Istrinya. "Iya Mas, Clara lucu banget ya." ucap Amira. Sean tak menjawab malah melihat istrinya yang sedang bicara dengan keponakannya itu. "Perut lo udah gede aja, padahal baru 3 bulan." ucap Sean pada Sena. "Iya, kata dokternya gue hamil anak kembar jadi udah kelihatan." ucap Sena dengan wajah bahagianya. Amira yang mendengar itu pun langsung sendu, dia melihat Sean yang mengusap perut Sena. Dia pun mengusap perutnya. "Maaf Mas, mungkin Aku gak bisa ngasih kamu keturunan." "Sehat-sehat ya keponakan uncle." "Terimakasih uncle." *** Acara syukuran Sena pun kini sudah selesai semua orang sudah kembali ke kamarnya Masing-masing untuk istirahat. Waktu sudah menunjukkan jam 10 malam, tapi perut Sena beberapa kali berbunyi. Bryan mengusap rambutnya yang basah selesai mandi. "Yang." panggil Sena pada Suaminya. "Hemm, ada apa Sayangku." Sahut Bryan mendekatkan tubuhnya pada Sena. "Pengen makan." ucap Sena memelas. "Kamu mau makan apa, biar aku buatin." semenjak hamil asupan makanan Sena di pantau ketat oleh Bryan. "Pengen Mie." lirihnya karena tau kalau Bryan akan melarangnya. "Ng-" "Sekali aja Yang, please." Bryan menghela nafas melihat wajah memelas Sena. "Yasudah, tapi kali ini aja." "Yey, makasih Sayang." Sena pun mengecup suaminya. Bryan pun kedapur di ikuti Sena di belakangnya, Orang-orang yang sudah istirahat membuat rumah menjadi hening. Bryan menyalakan lampu dapur karena memang sudah gelap, dia lalu mengambil panci kecil dan Mie yang tersedia di sana. "Pake sayur sama daging juga ya." ucap Bryan. "Iya Yang, pake sosis sama baso juga ya." "Yang!." "kali ini aja Yang." rengek Sena. Bryan selalu melarang Sena makan-makanan yang sudah di kemas. "Kamu ini ya, ngelunjak." Bryan mengacak-acak rambut Sena, lalu mengecup kening istrinya itu tak lupa menasehati anaknya juga. "Jangan sering makan kaya gini ya, hari ini aja Ayah buatin nanti gak lagi." ucap Bryan pada perut Sena yang menonjol. "Iya Ayah." Bryan pun sibuk memasak mie untuk Sena. Beberapa kali Sena menelan salivanya karena aroma Mie yang sangat wangi. Dia langsung mengambil sumpit saat Bryan menyajikan mienya di meja. "Makasih Sayang." "Masih panas, Sayang." tegur Bryan tapi Sena sudah menyeruput Mie itu tanpa rasa panas sedikit pun. "Pelan-pelan, Aku gak bakalan minta ko." "Enak banget Yang, jadi kelepasan." kekehnya. "Iya, makan sampai kenyang ya." Bryan kembali mengusap perut Sena. *** Keesokan harinya satu persatu pulang ke rumah masing-masing, begitu pun Sean yang sudah memesan tiket pesawat dan Mommy Daddynya yang sudah kembali kerumahnya. Sara yang baru saja sampai ke rumah bersama Suaminya pun kini sedang santai. "Yang cepetan ganti baju." ucap Leon. "Mau ngapain?" "Kita berangkat honeymoon sekarang mumpung anak-anak gak ada kegiatan lagi." ucap Leon santai. "Kamu jangan bercanda deh Ah gak lucu juga." "Aku serius ini, Sekarang kamu ganti baju, supir udah nunggu dari tadi." "Kamu jangan bercanda deh Yang, aku belum beres-beres baju yang mau dibawa." "Kamu gak usah bawa baju, cukup ganti baju saja. Baju kita beli disana saja. Buruan nanti keburu berangkat pesawatnya." "Hah! Iya-iya. Nyebelin banget sih." Sara pun masuk ke tempat ganti baju. Dia dan Leon emang masih berada dikamar. Sara kira Leon akan berkerja karna, Suaminya itu memakai pakaian yang biasa dipakai untuk kekantor hingga Sara tak curiga. Sara yang sudah berganti pakaian pun keluar. Leon yang melihat istrinya pun beranjak. Sara masih saja begitu cantik, padahal umurnya sudah tidak muda lagi, dan itu membuat Leon takut. "Ayo." Ucap Sara. "Iya." Sara pun mengandeng tangan Leon, ini pertama kalinya mereka melakukan honeymoon lagi setelah 17tahun lalu memiliki sikembar. Bukan tidak punya uang untuk liburan berdua seperti ini, tapi mereka terlalu takut anaknya tidak terjaga saat mereka tidak ada apalagi semenjak punya Dion, Mereka jarang berlibur berdua. Jika pun liburan, mereka selalu berlima, Sara sungguh senang bisa menghabiskan waktu berdua dengan laki-laki yang dicintainya. Meskipun pertemuan mereka yang sangat tidak enak, namun takdir ternyata membuatnya begitu indah. Supir pun membukakan pintu mobil. Sara dan Leon pun masuk kedalamnya.. "Kamu mau ngajak aku kemana sih emang?" Tanya Sara. "Tidak kemana-mana, tapi tempat ini bisa membuat kamu terus mengingat aku." Ucap Leon,namun ucapnya seperti tidak enak untuk Sara dengar. "Emang kamu mau kemana sampe aku harus inget tempat itu." Ucap Sara. "Tidak akan kemana-mana, cuman aku mau tiap kamu kesana kamu inget aku.' Ucap Leon. " Kenapa ucapan kamu kaya gak enak aja ya di dengernya." "Hahaha, kamu terlalu serius sayang." Ucap Leon sambil memeluk Sara. Sara sedikit cemberut dengan ucapan suaminya itu, Leon sudah tidak muda lagi tapi kharismanya terus saja membuat Sara terpeseno dengan laki-laki yang sudah 26 tahun hidup dengannya. ... Perjalanan yang panjang dan cukup lama pun membuat Sara tertidur, bahkan saat sampai lokasi Sara hanya bangun untuk keluar dari pesawat dan tidur lagi setelah sampai hotel. "Yang.' Panggil Leon. membangunkan Sara. " Hemmz.' "Kenapa malah tidur sih," "Aku ngantuk," "Lahh, kita udah jauh-jauh kesini kamu malah tidur." Sara pun bangun, dia pun melihat suaminya yang sedang ada diatas tubuhnya. Sara mengalungkan tangannya dileher Leon. "Kita istirahat dulu saja ya, besok saja jalan-jalannya." ucap Sara dengan nada Manja. Leon mengangkat sebelah alisnya, lalu dia pun tersenyum seperti mengerti kode dari istrinya. Dengan Semangat Leon pun menarik selimut agar pembaca tidak tau apa yang mereka lakukan.. *** Di palembang buruh pabrik dua sejoli ini sedang mengeluh dengan kerasnya bekerja menjadi buruh. "Cape ya Sin, kerja tuh Kalau ada yang ngelamar pasti aku terima deh." Tutur Ira sambil berjalan keluar gerbang pabrik. "Halah siapa yang mau sama cewe tukang halu kaya kamu Ra." "Iyalah, Cowo aku level soekjin, sama babang Suga." Tutur Ira sambil cengegesan saat mengingat dia begitu ngefans pada kpops korea yang sedang trans itu. "Tuh kan gilanya kambuh lagi." Sahut Sinta malas sambil menyalakan motor. "Nebeng." Teriak Ira saat melihat Sinta sudah menstaterkan motornya. "Buruan." Perjalanan pulang begitu sunyi apalagi jalanan kampung yang memang sangat sepi, kerja lembur setiap hari dan harus membiayai kedua orang tua membuat wanita tangguh ini tidak pantang menyerah. "Gue bosen deh Sin, boncengan sama kamu terus." "Yaudah sana turun." Ira terkekeh, dia memeluk sahabatnya itu dengan erat membuat Sinta geli. "Nanti gue bakalan kangen momen ini Sin." "Kamu dari tadi kenapa sih ngomongnya ngaur terus kaya lagi mau pergi jauh aja." Ucap Sendu Sinta yang memang terbilang cengeng itu. "Ini perumpaan pea." Tepuk Ira dibahu Sinta. Mereka pun sampai didepan Rumah Ira, Sinta pun pamit untuk pulang karna waktu yang memang sudah sangat malam. *** Sean langsung mengendong tubuh istrinya kekamar. Amira mengalungkan tangannya dileher suaminya, dia sudah pasrah dengan apa yang akan dilakukan suaminya. Klekkk Sean mendorong pintu kamarnya, dengan hati-hati dia menurunkan Amira. "Tunggu aku, aku mau membersihkan diri dulu." Tuturnya. Amira pun menganti pakaian dengan pakaian halal kesukaan suaminya. Biarkan dia menyenangkan suaminya malam ini. Dia juga membersihkan make up yang menempel di wajahnya. Tak lupa dia juga menyemprotkan parfum ditubuhnya. Grep Sean yang telanjang d**a sudah memeluknya dari belakang. Amira pun berdiri, dia memeluk leher suaminya. "Aku mencintaimu mas." Sean pun tanpa basa basi langsung menyerang bibir merah istrinya, hingga aktivitas malam pun terjadi dan begitu panas. Mereka menghabiskan malam b*******h ini setelah 2 hari menginap di jakarta. Sean tak memberikan waktu istirahat untuk istrinya sampai pagi menjelang, dia benar-benar menghabiskan malam ini dengan bercinta bersama Istrinya. Disela aktivitasnya Sean berdoa agar mereka segera diberi keturunan. Dia pun menutup tubuh istrinya yang kelelahan, tak lupa dia mengusap perut Amira. "Cepat hadir nak, ayah dan bunda menunggumu." Amira mendengar bisikan Sean diperutnya, hatinya sedikit ngilu mendengar ucapan Sean. Saat rumah tangga Saudara perempuan suaminya terlihat begitu mulus, tapi tidak untuk Sean, rumah tangganya begitu berwarna dengan segala cobaan yang menghampirinya "Maafkan aku mas." Hanya itu yang Amira katakan dalam hatinya sebagai balasan dari ucapan Sean. Matanya yang terpejam hanya bisa menahan isakannya. Cup. "Maafkan aku membuatmu lelah hari ini." Sean pun memeluk tubuh Amira. Sean memang lelaki yang meratukan wanita, bagaimana dia juga meratukan mommy dan Sena. Tak lama terdengar dengkuran halus Sean yang sudah tertidur. Amira membalikan tubuhnya agar menghadap kearah suaminya. Dia mengelus wajah tampan suaminya, butiran bening pun lolos begitu saja dari matanya. Dia pun membelakangi Sean, sungguh dia tak sanggup melihat wajah suaminya. "Maafkan aku mas, maafkan aku. Aku tak bisa menemanimu sampai tua, bahkan memberikanmu kebahagiaan. Aku menyerah mas . Aku menyerah berjuang denganmu. Tolong maafkan aku." ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD