Dayat menyetir mobil di depan, Riana duduk di belakang dengan memangku kepala si ojol yang helmnya bahkan belum sempat di lepaskan. Pisau masih ada di perut si ojol, tapi tampaknya tidak masuk terlalu dalam. Telapak tangan si ojol juga terluka, dan mengeluarkan banyak darah. Tangan itu sudah dililit dengan sobekan kain sarung milik salah satu warga. Riana tak berhenti terisak, Dayat berusaha membawa mobil secepat ia bisa. Riana berusaha membuka helm si ojol dengan perlahan. Helm terlepas, mata Riana terbelalak melihat wajah yang sangat ia kenal. Riana menutup mulut dengan satu telapak tangannya, tubuhnya yang tadi sudah gemetar, kini bertambah gemetar saja, ia berusaha menahan jeritan yang ingin ke luar dari mulutnya. Tapi, ia tak mampu menahan air mata yang ke luar, dan meluncur denga