Sebuah Pelukan Hangat

1188 Words

Setelah mendapatkan telepon dari adiknya, Raisa langsung bersiap-siap untuk ke rumah sakit. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan ibunya yang tiba-tiba drop kembali. Ia tidak menghiraukan kondisinya yang masihnya lemah. Gadis itu berdiri di depan kaca besar lalu mulai menghias wajahnya agar tidak kelihatan pucat. "Kira-kira Mas Bara mau tidak ya anterin aku ke rumah sakit?" Gumam Raisa gadis itu, masih memperhatikan pantulan dirinya di depan cermin". Setelah Selesai Raisa segera keluar dari kamarnya. "Mau kemana kamu?" Suara Bariton itu mengagetkan Raisa, hampir ia terjatuh karena tergelincir saat menuruni anak tangga. Untung saja Bara dengan cepat berlari memegangi pinggang gadia itu. "Ck, Dasar bodoh! kamu bisa hati-hati nggak sih? kamu itu lagi hamil, Raisa! Nanti kalau anak saya kenapa-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD