Penantian panjang tujuh tahun

1253 Words

Di depan ruang IGD, Bara nampak mondar . Beberapa kali ia menghela napas kasar. Meski dirinya tidak mencintai Raisa, Entah kenapa hati kecilnya mencemaskan gadis itu. "Ah... Kenapa bisa jadi begini sih! Cih, dasar gadis ceroboh!" Gumam Bara frustasi. Bara beberapa kali melihat Raisa dari kejauhan, ia berharap gadis ceroboh itu tidak apa-apa. Bagaimana pun jika Raisa sakit ia juga yang akan kerepotan. Karena sudah tidak sabar, Bara pwrgi menghampiri dokter yang memeriksa Raisa. "Bagaimana keadaanya dok?" Tanya Bara yang penasaran. Ia melirik ke arah wajah pucat Raisa, terlihat wanita itu sangat lemah sekali. "Apa anda suaminya?" Tanya dokter tersebut. Bara nampak terdiam, lalu ia kembali melirik Raisa yang mulai membuka mata. "Iya, Dok! Bagaimana keadaan istri saya saat ini? Kenapa ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD