Lucy termasuk wanita paling populer di sekolahnya bahkan tak cukup sampai di situ, orang-orang dari pulau seberang pun mengenalnya karena parasnya yang memang cukup cantik layaknya artis Hollywood, bukan tanpa alasan karena diketahui ternyata ibunya dahulu pernah diperkosa oleh pendatang dari negara lain yang menyebabkan benih yang terkandung dalam rahim ibunya berupa Lucy saat ini. Setidaknya ada dua kubu di sekolahnya yang begitu menginginkan Lucy ada di dalam club tari mereka, Lucy yang diketahui pandai menari itu bahkan di incar semenjak ia masuk ke kelas satu SMA di pulaunya.
"Pokoknya sebelum kelulusan kita harus bisa yakinin Lucy biar dia mau gabung ke club menari kita! jangan sampai gengnya Diana merebut Lucy dari kita. Dengan adanya Lucy di club kita maka club menari kita adalah yang paling hebat diantara club menari antar pulau bahkan kita bisa terkenal di kota besar," ucap Cindy yang saat ini memimpin club tari salah satu sekolah mereka dan mereka berusaha keras untuk mendapatkan perhatian Lucy sejak dulu.
"Kami juga gak rela kalo Lucy sampai jatuh ke tangan kelompoknya Diana, mereka terlalu sombong dan merasa yang terbaik, jika Lucy ada di club kita maka kita bisa membeli semua omongan mereka dan membungkam mulut-mulut sombong itu," ucap Risti salah satu anggota club menari itu yang terdiri dari sepuluh anggota.
Sementara itu di ruangan yang cukup tenang lapangan bola basket, tempat para club tari sekolah pulau Paus berlatih. Dengan gerakan yang cukup lincah serta teknik menari yang cukup baik dari Lucy membuat Diana dan beberapa teman lainnya yang menyaksikan Lucy menari semakin termotivasi untuk mengajaknya masuk ke dalam club tari yang ia pimpin.
Diana dan ke delapan orang temannya yang duduk di tribun penonton lapangan bola basket itu nampak kagum dan mulai mengatakan sesuatu tentang Lucy.
"Gerakannya benar-benar di atas rata-rata, dia sudah seperti penari profesional aja, tapi kenapa ya Lucy itu suka nari kalo lapangan lagi sepi kayak gini? apa dia malu?" ucap Nisa wakil kapten Diana dalam club tarinya.
"Aku jadi semakin ingin merekrut Lucy, sayangnya Cindy suka ngehalangin kita dapetin perhatian Lucy, tapi ini kesempatan kita deketin Lucy mumpung anak-anaknya Cindy gak ada di sini, kita kasih perhatian biar Lucy mau gabung club," ucap Diana memerintahkan beberapa temannya untuk memberikan perhatian lebih pada Lucy.
Sementara kelompok bola basket yang sejak tadi melihat Lucy menari nampaknya mulai tertarik dengan anggunnya Lucy saat menari dan mulai membicarakannya. Lima orang pria yang nampak jadi idola itu pun malah bertaruh untuk mendapatkan Lucy.
"Gila, badannya bagus banget ya si Lucy," ucap Albert yang memilki perawakan tinggi serta kulitnya yang putih serta memiliki luka di keningnya akibat terjatuh sehabis bertanding basket.
"Perhatiin deh, dia bukan kayak orang Indonesia, malah keliatan kayak orang bule, ya? matanya biru rambutnya agak pirang hidungnya mancung sama bodynya ya ampun, gue harus dapetin dia pokoknya fix lah," ucap Anton yang ternyata ketua tim basket sekolah tempat Lucy belajar.
"Hebat kalo bisa dapet cewek itu sih, lah gua aja ditolak mentah-mentah, padahal banyak cewek yang mau ama gua," ucap Natan yang nampaknya sudah menyerah dalam menaklukkan hati Lucy.
"Hahaha bener banget, gua masih inget tuh pas dia buang bunga yang Lo kasih waktu kelas dua, hahaha malu maluin aja dah," ucap Tomi teman dekat Natan yang menyaksikan sendiri bagaimana Lucy menolak teman terbaiknya itu di lapangan sekolah.
"Cemen lu pada, baru kayak gitu aja udah pada nyerah. Gimana kalo kita tarohan? orang yang bisa dapetin Lucy, apapun kemauannya bakal dipenuhi, gimana?" ucap Gery orang yang tak pernah mendapatkan penolakan dari wanita dan dia adalah mantan Diana sebelumnya.
"Ah gila, gak mau lah gua, nyerah gua gak ikutan," ucap Natan yang sepertinya benar-benar sudah menyerah mendapatkan hati Lucy.
"Ah elah ga seru Lo, yang lain gimana?" tanya Gery semakin menantang.
"Lah jadi!" ucap Anton antusias.
"Gue ikut!" ucap Albert yang nampak lebih percaya diri.
"Gue ngehargai Natan, gue gak ikutan. Lagian kalian emang gak takut ama si Rio? dia kan deket banget ama Lucy," tanya Tomi yang mengenal Lucy sebelumnya.
"Yaelah ngapain takut? lagian emang mereka pacaran? asal lu tau aja ya, si Rio itu udah ditolak dua kali ama Lucy, jadi aman aja lah, lagian Lucy juga barang bebas, kan?" ucap Gery yang nampaknya lebih terobsesi pada Lucy.
"Yaudah gua sih cuma ngasih tau aja," ucap Tomi memelas.
Merasa jika lapangan itu sudah mulai ramai nampaknya Lucy menghentikan aktivitasnya dan mencoba untuk beristirahat sejenak.
"Ya ampun aku terlalu semangat ampe gak sadar lapangan udah mulai rame, pasti mau pada eskul deh, istirahat bentar deh," ucap Lucy menghentikan gerakannya dan menepi untuk beristirahat sejenak.
Tiba-tiba Nisa membawakan sebotol air mineral untuk Lucy sekaligus mengajak Lucy untuk bisa masuk ke club tari milik mereka.
"Lucy, tarian kamu bagus banget udah kayak dancer profesional tau, nih aku bawain minum pasti kamu haus, kan? oh iya, kalo kamu mau kami lagi buka lowongan buat anggota baru di club tari, kamu bisa gabung kalo mau," ucap Nisa memberikan sebotol air mineral yang langsung diterima dengan senyuman manis Lucy.
"Makasih ya Nisa, tapi aku gak pede kalo harus masuk club, aku ngelakuin ini cuma buat seng aja kok," ucap Lucy melemparkan senyum.
"Ya ampun dia kenal aku, senyumannya juga manis banget, pantesan banyak yang ngejar dia. Kalo aku jadi cowok juga pasti bakal suka ama Lucy, ya ampun wajahnya bikin iri aja, glowing kayak p****t bayi," gumam Nisa yang melihat senyum Lucy yang sangat manis itu.
"Eh kamu kenapa? kok bengong?" tanya Lucy tersenyum lagi saat melihat Nisa nampak termenung.
"Oh gapapa, kok, yaudah kamu pikirin ya omongan aku barusan," ucap Nisa yang langsung pergi meninggalkan Lucy di sana.
"Tawaran ke sepuluh buat masuk club, aku tetep gamau masuk walaupun mereka maksa. Oh iya, aku Selfi dulu ah kirim ke Arya, mau minta pendapat soal penampilan aku barusan," ucap Lucy yang langsung berpose yang membuat ia terlihat semakin cantik kala rambutnya dikuncir ekor kuda dengan busana training olahraga itu.
"Nah bagus, aku kirim Arya deh, dia suka gak, ya?" gumam Lucy nampak tersenyum sendiri.
[Hallo Arya, menurut kamu penampilan aku hari ini gimana??]
Setidaknya itulah isi pesan yang dikirimkan Lucy beserta foto Selfi yang ia kirimkan barusan pada Arya. Menyadari Handphonenya bergetar, Arya yang saat ini sedang melamun pun segera mengecek handphonenya yang sebelumnya memang telah menanti pesan dari Lucy.
"Lucy? ngirim apaan nih? gambar?" ucap Arya yang kemudian membuka pesan dari handphonenya itu.
"Buset! siapa nih? cantik amat? ini Lucy?" melihat gambar yang dikirimkan oleh Lucy membuat Arya terkejut karena ia tak percaya jika sebenarnya Lucy secantik itu.
"Yang bener aja ni? dia mau nipu aku, ya? bisa-bisanya foto selebgram dikirim ke aku, dia pikir aku bakal percaya apa," ucap Arya nampak kesal karena ia mengira itu adalah foto selebgram yang sering bertebaran di internet.
[Wah foto siapa tuh? kamu nyuri foto orang, ya? hahaha padahal kirim aja foto aslimu, aku gapapa kok]
Arya pun membalas pesan dengan isi yang cukup menohok yang membuat Lucy malah kebingungan dibuatnya.
"Arya bales, eh? foto orang? itu kan fotoku, ada-ada aja si Arya hahaha," ucap Lucy malah tersenyum lucu membaca pesan dari Arya.