ADIK KANDUNGKU

1312 Words
17 TAHUN YANG LALU “Kenapa saya tidak boleh bersama adik saya?” tanya Karina dengan tatapan penuh kesedihan. Dua orang dewasa di hadapannya hanya tersenyum dan saling pandang. “Maafkan kami, Geisha. Tapi, kami hanya bisa memilih salah satu. Dan, kami memilihmu. Adikmu akan baik-baik saja di panti asuhan itu.” “Namaku Karina, bukan Geisha!” “Nama lengkapmu Karina Geisha Puri kan? Kami lebih suka memanggilmu Geisha.” Karina menangis tersedu, setelah sampai di Singapura barulah ia mengerti, ternyata bukan suami istri itu yang ingin mengadopsinya, melainkan adik dari pasangan itu. Dan mereka hanya mau satu anak perempuan saja. Karina seharusnya senang saat kedua orangtua angkatnya itu sangat mencintai dan menyayanginya. Tapi, ia merasa bersalah karena sudah meninggalkan Kirana adiknya yang baru saja berusia 10 tahun. Hari demi hari Karina lewati dan akhirnya ia pun mulai terbiasa dengan nama Geisha. Dan, ketika ia remaja beberapa kali ia terpilih menjadi bintang iklan dan bintang iklan karena wajahnya yang cantik. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Sean. Mereka memutuskan untuk menikah, namun saat Sean sakit dan ingin tinggal di Indonesia Karina pun tidak menolak. Ia memang sudah lama ingin pergi ke Indonesia untuk mencari Kirana adiknya. Tapi, kebalikan dari Karina, Kirana kecil lebih suka dipanggil Laras. *** “Kenapa aku bisa tidak mengenali adikku sendiri?!” pekik Geisha. Ia merasa belum siap menerima kenyataan, bagaimana bisa takdir seolah mempermainkan hidup mereka seperti sekarang ini. Ya, foto yang ia lihat di album milik Kirana adalah foto yang sama yang ia miliki dan ia simpan dalam lemari terkunci miliknya. Tidak ada yang tau bahwa ia hanyalah anak adopsi kecuali Sean dan keluarga inti mereka. Dan saat Sean meninggal Geisha memutuskan untuk tetap berada di Indonesia. Mendengar teriakan Geisha, Katrin yang merasa cemas langsung menghampiri Geisha di kamarnya. “Kau kenapa, Gei?” tanya Katrin. “Aku … Dia adikku!” Katrin mengerutkan dahinya dan menatap Geisha keheranan. “Siapa yang kau maksud dengan adikmu itu?” Katrin hanya bisa menghela nafas panjang melihat Geisha yang tampak bingung dan terus menerus menangis sedih. Hari sudah malam dan ia juga tidak tau di mana Sean berada. Ah, Sean atau Leon, Katrin tidak tau. Tapi, ia merasa yakin bahwa dia adalah Leon. Sepupunya Sean sudah meninggal, dan pria itu bukan Sean. “Kau kenapa Ge? Siapa yang kau maksud dengan adikku itu?” tanya Katrin. “Kirana. Dia adalah adik yang aku cari selama aku di sini. Puluhan kali aku mencari keberadaan panti itu.Aku berusaha mencari jejaknya. Tapi, tidak ada hasil. Ternyata dia ada di depanku dan aku sudah menyakitinya tanpa aku sadari. Kakak macam apa aku ini!” Katrin menelan salivanya. “Kau tau dari mana kalau Kirana itu adalah adikmu?" tanya Katrin. “Foto anak-anak di panti itu. Aku punya satu foto yang sama dengan foto yang ada pada Kirana.” “Ya Tuhan!” Katrin tidak tau lagi harus berkata apa. Dipeluknya Geisha dengan erat, ia mengerti apa yang saat ini dirasakan oleh Geisha. *** Sementara itu, saat Geisha dan Katrin pulang, Kirana mendapatkan telepon yang mengatakan bahwa Kim tidak sadarkan diri. Panik, ia langsung mengajak Ipah untuk kembali ke rumah mertuanya. Namun, saat mereka keluar dari lift ia berpapasan dengan Sean. “Kau mau ke mana? Wajahmu pucat sekali,” sapa lelaki tampan itu. “I-ibu mertuaku ….” “Aku antar!” Kirana hanya mengiyakan tanpa berpikir panjang lagi. Ia mengikuti langkah Sean menuju ke tempat parkir di basement apartemen mereka dan langsung bergegas. Kim tersentak kaget, saat melihat siapa yang mengantarkan Kirana dan Ipah pulang. Malam itu ia sengaja mengatakan bahwa dirinya sakit, supaya Kirana pulang ke rumah. Dia merasa khawatir pada Kirana.Dan saat melihat siapa yang bersama Kirana, kakinya mendadak lemas dan ia terjatuh, membuat Lilian dan Lusia menjerit dan bergegas membantu ibu mereka berdiri. Kirana seketika berlari ke arah Kim, meninggalkan Sean yang berdiri melongo tak mengerti. “Mami baik- baik saja?” tanya Kirana. Kim tak menjawab, ia berdiri dan perlahan menghampiri Sean dan langsung memeluknya erat tanpa dapat di cegah lagi. Lilian dan Lusia saling berpandangan. “Kami tadi bertemu di lift apartemen dan dia berinisiatif mengantarkan aku pulang karena hari sudah malam.” Kirana menjelaskan. Lilian mengangguk, dan memutuskan untuk memanggil Papinya yang sedang berada di ruang kerjanya. Berbeda dengan istrinya, Sanjaya terlihat bisa lebih mengendalikan dirinya. Dengan tenang, ia menghampiri istrinya. “Mami, main peluk aja anak orang,” ujarnya sambil menarik tubuh istrinya. "Maafkan istri saya ya, Sean kan namamu? " Sean hanya mengangguk. “Tidak apa, Om.” “Lebih baik kita masuk saja, Mami, ayo Sean silakan masuk," kata Lilian mempersilakan. Di ruang tamu mereka, Sean masih tampak bingung. Lilian kembali mengambil inisiatif, dia mengambil album foto keluarga mereka. Dimana ada Foto Leon tentu saja di dalamnya lalu diberikannya kepada Sean. “Adikku Leon suami Kirana, dinyatakan meninggal 6 bulan yang lalu. Sampai sekarang, kami masih bertanya-tanya. Jika masih hidup, mengapa ia tidak pulang kembali. Tapi, tim SARS dan kepolisian sudah menyatakan bahwa Leon adalah salah satu awak kabin yang meninggal dalam kecelakaan pesawat itu,” ujar Lusia Tenggorokan Sean terasa kering, ia tidak tahu harus bicara apa saat melihat foto yang di tunjukkan Lusia kepadanya. Foto itu mirip dengan dirinya Amat sangat mirip. "Adikku mirip denganmu," Lusia kembali menegaskan. Sementara semua di ruangan itu tampak tegang menunggu. “Maaf, jika Mamiku bersikap seperti tadi. Karena sampai hari ini, mami selalu berharap kakakku akan pulang kembali ke rumah ini dalam keadaan selamat.” Kali ini Lilian yang bicara. Sean menarik nafas panjang. Mengapa semua serba kebetulan ,pikirnya.Apakah aku Leon anak mereka,atau aku adalah Sean. “Maafkan saya, Om, tante dan semuanya. Saya agak sedikit bingung. Jujur , saya memang kehilangan ingatan saya akibat benturan keras karena terjatuh. Menurut istri saya, saya sempat mengalami koma selama 3 bulan. Dan baru 3 bulan ini saya kembali pulih,” tukas Sean seolah takut perkataannya akan menyinggung semua orang yang berada di ruangan itu. “Kami yang seharusnya minta maaf." Kim yang sudah mulai menguasai diri cepat- cepat meminta maaf. “Tidak masalah, saya mengerti . Tidak apa jika, kalian menganggap saya anak kalian. Orang tua saya jauh di Singapura dan sejak saya koma saya belum ber … Bertemu dengan mereka lagi," ujar Sean lagi. Tiba- tiba, Gun menyadari perkataannya sendiri. Ya, orang tua. Mengapa sejak ia sadar dari komanya tidak terpikirkan orang tuanya. Aku harus menyelidiki semuanya , ucapnya dalam hati. “Baiklah, kalau begitu, saya pamit dulu. Istri saya menunggu dan dia dalam kondisi hamil muda. Jadi, saya tidak bisa meninggalkannya lama-lama," ujar Leon lalu ia bangkit dan menyalami semuanya, termasuk Kirana. “Oh, baiklah, hati-hati di jalan, terima kasih sudah mengantarkan Kirana pulang, ” kata Sanjaya dengan hangat. Sean mengangguk."Iya, jangan khawatir Om, mari semuanya," jawab Sean dengan sopan. Tak ada yang bersuara saat Sean berlalu dari ruangan itu. Selama beberapa menit suasana hening. Sampai akhirnya, “Dia hamil? Bagaimana mungkin?” tanya Kim. Kirana yang duduk di samping ibu mertuanya menoleh. “Ya, Mami, Geisha ternyata sedang hamil. Dan, aku baru mengetahui kabar itu, sore tadi saat aku pulang.Bahkan kami sempat makan malam bersama, dan saat mendapat kabar bahwa Mami pingsan Geisha baru saja pulang,” jawab Kirana. “Haruskah kita mencari tahu orangtua Sean dan bertanya , Papi?” tanya Kirana hati- hati. “Bukankah Papi memiliki banyak kenalan, dan koneksi yang mungkin bisa membantu kita saat ini?” tukas Kirana lagi. “Betul kata Kiran,kita harus segera mencari tahu,” desak Kim pada suaminya. Sanjaya tidak langsung menjawab, ia tampak berpikir sejenak. “Baiklah, sepertinya Papi tau harus menghubungi siapa. Jika memang Sean itu adalah Leon anak kita, kita akan segera menemukan jawabannya.” "Kiran, jika dia adalah Leon dan Geisha sedang hamil ….." Kim tak meneruskan perkataanya, ia sendiri merasa bingung, dan ia tau apa yang saat ini dirasakan oleh Kirana “Aku yakin Leon melakukan itu karena berpikir dia benar adalah Sean,suami Geisha, Mami. Aku tidak menyalahkannya.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD