SENYUM KIRANA

796 Words
Malam itu, Kirana dan Lilian sampai di rumah tepat pukul 10 malam, dengan wajah yang begitu ceria. Kim dan Lisia sedang duduk di ruang keluarga sambil bermain dengan Gisele. Bayi gembil itu rupanya belum mau tidur. Kirana menyapa semuanya demgan suara yang begitu riang. “Malam semua, Mami, Mbak Lisia,” sapanya sambil menghampiri Kim dan mencium pipi ibu mertuanya itu penuh cinta. “Ada apa Ki? Ceria sekali hari ini?” tanya Kim , sementara Lilian hanya tertawa kecil dan langsung sibuk dengan si kecil Gisele yang menggemaskan.Kirana mengempaskan tubuhnya di sofa , ia duduk di sebelah Kim. “ Entahlah Mami, aku bingung , tapi memang aku bahagia sekali hari ini,” jawab Kirana. Lalu ia pun menceritakan semua kejadian yang terjadi sepanjang hari. Di mulai dari kedatangan keterangan dan foto yang diberikan oleh DEasy sampai pertemuannya dengan Sean sebagai lawan mainnya. Kim dan Lisia mendengarkan cerita Kirana dengan serius tanpa menyela sedikitpun. “ Aku curiga kalau Sean adalah Leon,Mami,” tukas Lilian setelah Kirana selesai berceri “Sejak awal, Mami selalu merasa Leon masih hidup. Karena tidak sedikitpun jasadnya ditemukan. Sementara penumpang lain ditemukan,bahkan ada yang tubuhnya utuh,kan saat tim sars menemukan mereka. Tapi, Leon tidak ada. ” “Lalu foto- foto ini?” tanya Lisia sambil memperlihatkan foto- foto yang di bawa Kirana. “Mami rasa itulah yang harus kita selidiki." “Papi harus secepatnya di tau kabar ini Mami,” ujar Lisia. Kim mengangguk. “Kita tunggu Papi kalian kembali dari Kalimantan, ya. Menceritakan hal seperti ini lebih enak jika bicara langsung. Lusa Papi kalian pulang.” “Menurut kalian sekarang ini aku harus bagaimana?” tanya Kirana. “Dia memiliki no telponmu bukan? Dekati terus dia ,Ki. Kau dan Geisha juga cukup akrab,kan,” kata Lilian 'Bukan hanya aku kalau begitu yang berpikir Sean adalah Leon' ucap Kirana dalam hati. Lilian menatap kakak iparnya itu kemudian menepuk bahunya perlahan. “Sekarang istirahatlah,Mbak. Besok kau masih harus syuting,bukan? Apa aku perlu mendampingi dirimu lagi?” kata Lilian. “Tidak usah adikku sayang. Oya Mami, mulai besok aku mungkin akan memiliki asisten pribadi seperti dulu lagi yang akan menyiapkan segala keperluanku. Deasy sudah mendapatkan orang yang mau. Tapi, apakah dia bisa tinggal di sini?” tanya Kirana. “Tentu saja, rumah kita ini cukup besar. Tidak masalah jika menambah satu orang penghuni lagi,” kata Kim. Kirana tersenyum dan mengecup pipi Ibu mertuanya itu dengan sayang. “Terima kasih,Mami. Aku tidur dulu, ya.” “Tidur yang nyenyak ya, Ki,” sahut Kim. “Iya Mami.” Kirana mengisi bathtub nya dengan air hangat. Ia berniat untuk berendam sebentar sebelum ia tidur. Setelah berendam, Kirana memakai piyamanya yang berbahan satin supaya ia lebih nyaman untuk beristirahat. Sebelum tidur ia meraih ponselnya untuk mengecek telepon atau pesan yang masuk. TING! TING! TING! Baru saja ia membuka kata sandi smartphone nya notifikasi dari aplikasi chat berbunyi. Dan melihat siapa yang menyapa , Kirana pun langsung sumringah. [ Hai, selamat malam,Kiran. Sudah tidur? ] [ Oh, hai Sean.Baru saja bersiap untuk tidur] [ Aku mengganggu?] [ ??? Tidak , tentu saja tidak. ] [ Aku sedang bingung] [ Kenapa?] [ Mendadak, aku merasa kepalaku sakit. Entahlah,seperti ada ingatanku yang perlahan kembali, namun, entahlah] [ Hmmm, kenapa? ] [ ???? Ah. Sudahlah tidak perlu di bahas lebih lanjut. Aku hanya ingin bicara saja. Mau telpon, Geisha sedang tidur takut dia terganggu. Jadi aku chat saja. Tidak apa kan? ] [ Tidak. Aku sedang bersantai juga. Baru saja aku pulang ] [ Setiap hari, kamu selalu pulang malam?] [ Ya, sehabis syuting beberapa hari sekali aku selalu mengecek restoranku. Kebetulan hari ini memang jadwalku mengeceknya sekaligus mengajakmu makan] [ Pekerja keras ] [ Aku bisa gila jika tidak bekerja ] [ Karena ingat suamimu? Ups, maaf ya , lupakan saja jika kamu tidak ingin membahasnya] [ Ok, tidak apa. Bagaimana istrimu? Dia sakit apa? ] [ Geisha? Hanya flu biasa, besok juga dia syuting] [Ah baiklah kalau begitu,kita bertemu besok di lokasi syuting] [ Iya, tentu. Kabari aku ya. Oya, kalau tidak keberatan, aku pergi tidur duluan ya. Besok kita sambung lagi? ] [?? Oh ya, tentu. Selamat Malam, Kiran. Mimpi indah, see u ] [ See u , night ] Kirana meletakkan poselnya di atas nakas ,Ia merasa dejavu. Dulu, jika Leon sedang terbang ke luar kota setiap malam Leon akan menghubungi nya, mereka akan video call, atau chat berjam- jam. Terkadang mereka video call sampai mereka tertidur. Dan malam ini ruang kosong dalam hidup Kirana selama 6 bulan terisi kembali. ‘Aku akan mencari tahu dan mengungkap segalanya, jika kamu benar adalah Lee, kamu harus kembali kepadaku. Karena kamu milikku,’ ucap Kirana dalan hati. Lalu ia pun memejamkan matanya dan tertidur dengan senyum di bibirnya. Senyum bahagia yang sudah lama tidak terlihat di bibir mungil Kirana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD