Part 2

1221 Words
Cassandra melajukan mobilnya menyusuri jalanan, jam menunjukkan pukul 17.30 dan mobilnya baru saja keluar dari perusahaan dimana ia bekerja. Tujuannya tidak pulang ke rumahnya tapi ingin pergi ke suatu tempat, ada yang harus ia beli di pusat perbelanjaan. Mobil Cassandra memasuki area parkir basement sebuah mall besar dan memilih tempat parkir yang strategis, ia kemudian mematikan mesin mobil dan keluar dari mobil. Ia kemudian memasuki lift di basement menuju lantai 1 mall dan keluar tepat di lobby mall, ia kemudian berjalan menuju eskalator dan naik ke lantai 3 dimana gerai tujuannya berada. Ia ingin membeli make up-nya yang sudah hampir habis, gerai itu adalah gerai yang biasa ia datangi jika alat make up-nya habis. Tak menunggu waktu lama ia sudah asyik memilih semua make up yang ada disana mulai dari maskara, lip cream, primer, foundation concealer, blush on, eye shadow, dan eyeliner. Setelah selesai memilih, Cassandra membayar ke kasir dan segera keluar dari gerai dan menuju sebuah cafe yang tak jauh dari gerai make up tersebut. Perutnya terasa lapar ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe, semua meja hampir terisi hanya ada satu meja kosong, Cassandra segera berjalan menuju meja itu tapi saat ia akan duduk sepasang pria dan wanita juga duduk disana. Cassandra terkejut, bukan karena mejanya diserobot tetapi siapa yang ada di depannya, ia mengenal siapa pria di depannya. "Cassie...?" "Daniel...?" "Kamu mengenal gadis ini sayang?" tanya gadis di samping pria bernama Daniel. "Iya, dia teman lama aku? ya kan Case?" Cassandra hanya tersenyum kecut mendengar jawaban Daniel, karena Daniel tidak mengatakan yang sebenarnya karena sejatinya ia dan Daniel pernah menjalin hubungan asmara. Cassandra berdiri dan akan keluar dari cafe itu. "Tunggu Case... kamu mau malan bukan? tidak ada meja lain yang kosong lebih baik kamu disini juga, tidak apa apa kan sayang?" "Tentu sayang, duduklah Cassie," ucap gadis disamping Daniel dan bergelayut manja di lengan Daniel membuat Cassandra jengah. Cassandra terpaksa duduk kembali karena ia juga sudah sangat lapar, ia memanggil waiters dan memesan begitu juga Daniel dan gadis disampingnya. Selagi pesanan mereka belum datang, Daniel memperkenalkan gadis itu pada Cassandra. "Oh ya Case, kenalkan ini Valerie, kekasihku," ucap Daniel. "Hai, aku Valerie." Gadis bernama Valerie mengulurkan tangannya pada Cassandra disambut Cassandra dan menjabat tangan Valerie. "Aku Cassandra, panggil saja Cassie." "Cassandra.... nama yang bagus." "Terima kasih." "Kamu datang sendiri kesini? pacar kamu mana Case?" tanya Daniel menatap Cassandra, Cassandra tidak suka mendengar pertanyaan Daniel yang memang sengaja melakukan itu karena Daniel tahu sejak mereka putus 6 bulan yang lalu, Cassandra belum berpacaran dengan siapapun lagi. Sedangkan Daniel mungkin sudah berganti dua atau tiga kali, tapi ia tak ingin mengikuti permainan Daniel. "Aku baru pulang bekerja dan langsung datang ke mall ini, lagipula tidak penting memiliki pacar tapi suka selingkuh, benar kan Valerie?" "Tentu saja Case, perselingkuhan tidak bisa dibenarkan," jawab Valerie yakin, Cassandra tersenyum kecil mendengar jawaban Valerie yang membuat wajah Daniel gusar. Makanan pesanan mereka datang dan tanpa menunggu lama mereka menikmati dan menyantap dengan lahap makanan di depan mereka, Cassandra merasa Daniel sesekali mencuri pandang pada dirinya dan hal itu membuatnya merasa jengah dan ingin segera mengakhiri acara makan malamnya. "Val aku duluan ya, Dan..." pamit Cassandra, tanpa menunggu jawaban Daniel dan Valerie, Cassandra berjalan meninggalkan meja menuju kasir. Cassandra hanya bisa tersenyum masam saat tadi Daniel membuatnya cemburu dengan bersikap mesra pada valerie, Daniel menyuapi Valerie dan membelai wajah gadis itu di depannya, bukannya cemburu, Cassandra malah jijik. Hubungannya dengan Daniel sudah hampir satu tahun, ia diperkenalkan oleh saudara sepupunya karena Daniel adalah teman sepupu Cassandra. Cassandra tipe gadis yang setia tetapi Daniel tidak, beberapa kali teman teman Cassandra memergoki Daniel jalan dengan gadis lain dan mengatakan hal itu pada Cassandra tapi Cassandra tak percaya daniel melakukan hal itu hingga ia memergoki sendiri Daniel sedang bersama gadis lain yang membuat Cassandra memutuskan hubungan mereka. Cassandra turun melalui eskalator dan menuju basement dimana mobilnya terparkir, ia masuk dalam mobil dan melajukannya keluar dari area parkir mall. Cassandra tidak habis fikir kenapa ada pria seperti Daniel yang dengan mudahnya menghianati dirinya, ia pikir Daniel pria yang setia dan layak menerima cinta dan kasih sayang darinya tapi tidak, Daniel bukan pria baik. Cassandra melajukan mobilnya perlahan di jalanan yang ramai, kecepatannya hanya 40 km/jam. Di sebuah jalanan yang cukup sepi mobil Cassandra dipotong oleh sebuah mobil sport hitam hingga Cassandra menginjak pedal rem dengan tiba tiba karena terkejut, untungnya ia tidak menabrak mobil tersebut. Cassandra hafal siapa pemilik mobil sport itu, ia kemudian mematikan mesin mobilnya dan keluar, pengemudi mobil sport itu juga keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati Cassandra. "Apa yang kamu lakukan Dan?! tanya Cassandra dengan suara keras. Daniel berdiri di hadapan Cassandra dan menatap mantan kekasihnya itu. "Kamu semakin cantik Case," ucap Daniel mencoba membelai wajah Cassandra tapi tangannya di tepis oleh Cassandra. "Jangan kurang ajar Dan!!" "Ayolah Cassie, aku tahu kamu pasti masih sangat mencintai aku kan? Buktinya kamu belum punya kekasih sekarang." "Jangan menyimpulkan hal yang tidak kamu ketahui Dan, sudahlah tepikan mobilmu aku mau pulang." "Jangan terburu buru Case, kamu tahu kenapa aku selingkuh dari kamu?" "Aku tidak tertarik mendengar alasan kamu." "Dengarkan saja alasanku, setelah tahu mungkin kamu akan tertarik kembali padaku dan kita bisa menjalin hubungan asmara lagi." Walau mengatakan tidak tertarik, tetapi sebenarnya Cassandra ingin tahu kenapa Daniel selingkuh, itu sudah sifatnya atau ada sebab lain. Melihat Cassandra diam, Daniel tahu jika gadis itu ingin tahu alasannya. "Itu karena kamu terlalu kolot Cassie ku sayang, setiap kita berciuman dan akan menginginkan lebih kamu selalu menolak, ayolah itu sudah biasa di jaman ini, making love dengan kekasih. Jangan sok menjaga keperawanan untuk suami kamu, karena belum tentu kamu akan dapat suami perjaka." Plakkk..... Daniel memegang pipinya yang ditampar oleh Cassandra dan menatap gadis itu nanar. Begitu pula Cassandra menatap Daniel dengan pandangan kebencian, itu memang prinsipnya walau banyak orang menganggap prinsip itu sudah kuno di jaman sekarang tapi ia tak perduli. Ia senang bisa putus dengan Daniel yang tidak menghargai prinsipnya. "Aku tidak menyesal putus dari kamu, malah aku bahagia tidak bersama lagi dengan pria seperti kamu. Jadi get lost, aku mau pulang." Cassandra berbalik dan membuka mobilnya tapi tangannya ditahan oleh Daniel. "Kamu tidak akan lepas dari aku!" Pekik Daniel menarik tangan Cassandra menuju tepi jalan dengan menghempaskan tubuh Cassandra di semak semak. "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Cassandra dengan wajah khawatir dan takut. "Aku akan melakukan hal yang seharusnya aku lakukan sejak kita berpacaran. Daniel tiba-tiba sudah mengungkung tubuh Cassandra membuat Cassandra berontak, ia tak ingin kehilangan keperawanan oleh pria b***t macam Daniel. Daniel sudah mencumbu Cassandra bahkan kemeja Cassandra bagian depan sudah terbuka dan kancingnya berserakan, dengan sekuat tenaga Cassandra melawan tapi Daniel sudah gelap mata. "Tolong...." dengan sekuat tenaga Cassandra minta pertolongan, entah ada yang mendengar atau tidak. Tiba-tiba tubuh Daniel terlempar dan menjauh dari atas tubuh Cassandra, dengan sisa tenaganya Cassandra bangkit dan menutup tubuh bagian depannya yang sudah memperlihatkan bra warna pink miliknya. Ia melihat seseorang yang gagah berdiri di depan tubuh Daniel yang tersungkur. "Siapa kau?! jangan ikut campur!" pekik Daniel. "Pria biadab yang hanya punya nafsu sepertimu harusnya dimusnahkan dari muka bumi." ucap pria itu dengan nada geram. "Dia pacar aku." Pria itu menoleh pada Cassandra tapi Cassandra menggelengkan kepalanya kuat, air mata mulai menetes di pipi Cassandra. Pria itu kemudian memegang kerah baju Daniel dan membawanya berdiri. "Ini untuk moral bejatmu." pria itu kemudian memukul wajah Daniel dengan keras. Lynagabrielangga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD