Part 1

1230 Words
"Mungkin bu Alia sudah tahu kamu selalu datang lebih awal dari jam kerja jadi mudah nanti memberitahu kamu biarpun mendadak, soalnya tadi pagi pagi pak Nando menghubungi aku," ucap Natalie berjalan mensejajarkan diri dengan Cassandra. "Bisa jadikan begitu," jawab Cassandra memasuki gedung kantor yang terdiri dari 3 lantai saja, di kanan kiri gedung itu ada dua pabrik pengolahan garmen, juga di belakang gedung. Ruangan kerja Cassandra ada di lantai dasar karena ia dan kepala divisi produksi lebih banyak berkeliling mendatangi pabrik pengolahan dari pada berdiam diri di ruangan mereka. "Cas, kamu tahu nggak seperti apa pak Kavindra itu?" "Belum, paling juga udah berusia 50 atau 60 an kan, CEO yang merintis dari bawah kan biasanya usia segitu." "Sembarangan kamu Cas, dia masih muda tahu, mature dan aku dengar dia itu duda baru sekitar 1 tahun karena berpisah dengan istrinya yang ketahuan selingkuh." "Ck... kamu tahu dari mana Nat? jangan fitnah ah." "Aku nggak fitnah Nat, itu sudah jadi rahasia umum di sini masa kamu nggak tahu?" "Aku kurang suka kalau orang berkerumun hanya untuk membicarakan orang lain, udah ah aku mau ke ruangan bu Alia," ucap Cassandra. Mereka memasuki front office, Cassandra berjalan memasuki ruangan kepala divisi produksi sedangkan Natalie menuju tangga naik menuju ruangan divisi HRD yang ada dilantai 2. Cassandra masuk dalam ruangan kepala divisi produksi yaitu bu Alia, ada 4 meja disana, meja paling ujung dan besar dengan lemari file di belakangnya adalah meja bu Alia, di depan meja bu Alia ada 3 meja berjajar yang adalah meja Cassandra sebagai wakil kepala divisi juga dua staf. Tugas Cassandra dan dua staf itu adalah membantu tugas bu Alia yang menghitung biaya produksi dan juga melakukan pemesanan pemesanan bahan baku untuk produksi mereka, produksi mereka dalam skala besar sehingga butuh ketelitian dalam pemesanan bahan baku. Cassandra berjalan menuju mejanya yang berada di tepi dan menempel pada dinding, bu Alia belum datang padahal jam sudah menunjukkan pukul 08.45. Cassandra mulai membuka kembali berkas berkas dari bu Alia untuk diperiksa kembali sebelum diberikan pada CEO dan ditandatangani lalu kemudian dikirimkan ke supplier bahan baku. Dua staf teman Cassandra kemudian datang dan duduk di meja mereka masing masing, keduanya hanya lulusan SMK tapi otak mereka cukup cerdas hingga di rekrut perusahaan. "Selamat pagi mbak Cassandra," sapa dua staf itu yang bernama Rini dan Via. "Selamat pagi Rin, Via." "Bu Alia belum datang mbak?" "Belum, kenapa memangnya?" "Tidak biasanya beliau belum datang." "Mungkin terjebak macet," jawab Cassandra. Belum selesai Cassandra bicara, bu Alia sudah berjalan masuk ke dalam ruangan itu. "Selamat pagi bu Alia," sapa Cassandra juga Rini dan Via. "Selamat pagi." Bu Alia berjalan menuju meja kerjanya dan duduk di kursi kebesarannya. "Oh ya Cas, kamu siap siap jam 10 akan ada meeting dengan CEO, kamu ikut saya meeting." Walau Cassandra sudah tahu dari Natalie tetap saja Cassandra terkejut dengan ucapan Bu Alia. "Tidak biasanya wakil harus ikut meeting bu, bukannya hanya kepala divisi saja?" tanya Cassandra. "Aku membutuhkan kamu sebagai notulen divisi kita Cas, sepertinya akan lama jadi aku juga butuh bantuanmu disana nanti." "Baiklah bu." ~~~ ~~~ Cassandra berjalan di belakang Bu Alia menuju ruang meeting di lantai tiga, mereka menaiki tangga menuju ruang meeting di lantai teratas gedung dimana ada ruangan CEO dan wakil CEO. Sesampainya di lantai 3, Cassandra melihat Natalie sudah ada di ruangan meeting bersama kepala divisi HRD pak Nando yang usianya sama dengan bu Alia, sekitar 45 tahun.  Ruang meeting di set dengan kursi yang berbentuk setengah lingkaran di depan sebuah meja panjang dimana CEO nantinya akan duduk bersama wakilnya sedangkan wakil kepala divisi sudah disiapkan di belakang kursi kepala divisinya masing-masing. Kebetulan pula Cassandra duduk bersebelahan dengan Natalie dimana bu Alia juga duduk bersebelahan dengan pak Nando. Ruangan meeting belum begitu penuh karena masih banyak kepala divisi dan wakilnya belum datang. "Cas..." "Mmm..." "Aku jamin kamu akan terpesona dengan pak Kavindra, bahkan mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama." "Itu kamu, bukan aku. Nat, jangan samakan aku denganmu, apalagi dia itu duda, yang benar saja. Kita masih gadis masa fall in love with duda, ada ada saja." Cassandra menggelengkan kepalanya, apakah pria bernama Kavindra itu begitu menarik hingga sahabatnya memuja mujanya. "Kamu dibilangin juga, lihat saja nanti." "Memangnya kamu sudah bertemu dengannya?" "Pernah sekali saat beliau datang ke ruang HRD hanya sebentar sih cuma aura ketampanannya itu benar benar menarik perhatian. Wajahnya tidak menampakkan jika dia berusia diatas 40 tahun, bahkan orang akan mengira jika dia masih 30 an. Selain wajah, bodynya juga wow pokoknya aku nggak bisa menguraikannya dengan kata kata deh." "Ck... kamu terlalu memuji Nat." "Aku serius Cas." "Udahlah, kita siapkan catatan kita, sudah banyak yang hadir mungkin sebentar lagi CEO idola kamu itu akan masuk ruangan meeting." Natalie tergelak mendengar ucapan Cassandra, beberapa kepala divisi sudah memasuki ruangan dan memenuhi kursi. Cassandra melihat seorang pria gagah dengan wajah cukup tampan memasuki ruangan meeting diikuti seorang pria paruh baya di belakangnya, pria itu berjalan menuju meja khusus CEO dan wakilnya membuat Cassandra tahu jika itu adalah CEO mereka, Kavindra Alterio Putra. Kavindra mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang meeting, melihat semua kursi terisi Kavindra segera mengambil mick yang ada didepannya dan memulai meeting. "Selamat siang semuanya." "Siang pak," jawab semua yang ads di ruang meeting itu. "Ini adalah meeting resmi yang rutin kita lakukan setiap bulan, karena meeting kali ini akan lebih lama dari biasanya oleh karena itu saya meminta kepala divisi membawa wakil untuk membantu," Kavindra memulai meeting. "Perlu diketahui memang perusahaan ini belum terlalu lama dibandingkan dengan pesaing kita Adyatama Sentosa Industry tapi kita patut bersyukur dengan hasil yang sudah dicapai perusahaan ini bisa bersaing dengan perusahaan besar. Saya merintis usaha ini dari 0 sejak usia saya 25 tahun dan bisa mengembangkan bisnis ini selama 17 tahun menjadi sebesar ini, memang belum sebesar milik Arya Adyatama tapi tetap bersyukur bisa bersaing dengan perusahaan besar itu." Cassandra yang fokus pada catatan ditangannya mendadak mengangkat kepalanya dan menatap Kavindra, ia merasa sedikit takut jika ia ketahuan walau ia tidak berniat buruk pada perusahaan. "Oleh karena itu kita harus memiliki strategi yang lebih bagus lagi dalam pemasaran garmen kita, mungkin bagian produksi bisa membuat inovasi produksi garmen, bagaimana Bu Alia?" Tanya Kavindra pada bu Alia yang duduk di kursi yang berada di depan Cassandra. "Akan saya pikirkan inovasi baru buat perusahaan kita pak." "Bagus." Meeting berjalan sangat lama dan melebihi jam makan siang karena banyak hal yang dibahas oleh Kavindra dan para kepala divisi. Jam 2 siang meeting baru selesai, untungnya ada Snack time untuk mengganjal perut peserta meeting. "Saya minta maaf karena meeting ini cukup lama dan kita melewatkan jam makan siang, tapi jika meeting terjeda makan siang akan sulit menggali ide yang sudah ada. Jadi setelah meeting ini silahkan menikmati hidangan di front office dimana sudah disiapkan makan siang buat kita semua, saya akhiri meeting hari ini, selamat siang." Kavindra berdiri diikuti semua kepala divisi dan wakilnya, Kavindra berjalan keluar bersama wakilnya, setelah CEO mereka keluar para kepala divisi dan wakilnya juga keluar dari ruang meeting menuju front office karena mereka sudah sangat lapar, begitu juga Natalie dan Cassandra. "Gimana Cas, ucapanku benar kan tentang pak Kavindra, perfecto banget jadi pria, aku heran kenapa istrinya bisa selingkuh dari pria seperti pak Kavindra." "Udah Nat, jangan ikut campur urusan orang, ayo kita lunch, aku sudah lapar." Natalie dan Cassandra turun dari lantai 3 menuju front office dimana memang sudah ada hidangan makan siang di meja meja yang sengaja di tata sedemikian rupa. Lynagabrielangga.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD