BAB 3 Firasat Dan Ikatan

1144 Words
Gelap sunyi dan sepi tanpa penerangan itulah yang saat ini Liana rasakan. Saat sepasang mata merah itu menatapnya dengan tajam dan dalam, hingga sedetik kemudian semua hilang tidak ada sebatang pohon ataupun semak belukar yang dirasakan keberadaannya, semua hilang seperti ditelan bumi. Liana memutuskan terus berjalan perlahan meskipun tak tentu arah dan penuh hati-hati. "Tuhan. Tolong selamatkan aku. Aku benar-benar tidak tahu harus kemana lagi," rintihnya. "Halo..!! apa ada seseorang disini..!!!" teriak Liana, suaranya yang menggema kembali memantul kearahnya, wanita itu diam ditempat ketika merasakan suatu hawa yang sangat dingin hingga menusuk sampai ke tulangnya, menahan dingin yang semakin lama semakin bertambah, bibirnya sudah bergetar hebat dan keadaan wajahnya yang sudah memucat. Liana terkejut tiba-tiba seorang pria keluar entah darimana. Liana hanya diam dan mencoba mengenali sosok tersebut, karena sangat sulit baginya untuk mengenali wajah seseorang dengan keadaan gelap gulita seperti saat ini, hingga sosok itu berjalan mendekat dan semakin mendekat padanya, tepat didepan Liana. Seorang pria tampan tanpa baju atasan dan hanya mengenakan celana panjangnya, pria itu menunjukkan senyum misterius padanya. "Biar aku tebak. Kau tersesat, nona?" kata pria itu, Liana hanya mengangguk pelan dan menatap mata pria itu. Mata tersebut adalah mata yang sama seperti yang Liana lihat sebelum semuanya menjadi aneh di penglihatannya. "Jangan sakiti aku. Tolong keluarkan aku dari sini, kumohon." Liana menggabungkan telapak tangannya memohon kepada pria tersebut agar mau melepaskannya, Liana tidah tahu makhluk sejenis apa yang ada dihadapannya, Liana hanya berdoa semoga ia bisa kembali pada bibinya dengan selamat. Pria itu diam dengan menatap Liana lalu kemudian ia menghilang bersamaan dengan terdengarnya lolongan dari serigala yang begitu nyaring. Liana melihat diatas kepalanya, ada sebuah cahaya putih tepat berada diatasnya itu, ia berdiri dan menyentuh cahaya tersebut, ketika ia menyentuhnya kemudian datanglah cahaya yang sangat terang namun cahaya tersebut sedikit berbeda, cahaya itu berwarna kuning bercampur merah, cahaya tersebut mampu menerangi semua yang tadi gelap dan dalam seketika menjadi sangat terang. "Istana." satu kata yang mengawali apa yang dilihat oleh Liana pertama kali. Sebuah istana besar nan megah berdiri kokoh tepat didepannya, istana tersebut dijaga oleh banyak serigala dan disekitarnya terdapat banyak prajurit dan pengawal istana yang berpakaian rompi emas. Liana diam ditempat dan terkejut saat melihat seorang pria yang selalu ia mimpikan di alam bawah sadarnya, sedang berjalan keluar dari istana. Dari arah belakang muncul satu wanita, wajah dan caranya berlari persis seperti Liana, berlari mengejar pria itu dan menggapai tangannya. Keduanya terlihat sangat bahagia, senyum dan tawa yang tercetak jelas dibibir mereka membuat Liana tiba-tiba menangis, entah karena apa. "Alphard." Liana memegangi jantungnya, melihat lagi ke depan, tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk berdiri dan sedetik kemudian Liana akhirnya terjatuh namun saat tubuhnya akan menyentuh tanah, seseorang dengan cepat telah menariknya ke dalam pelukan dan mereka menghilang ditempat. ~`~ Alphard menyentuh area jantungnya yang masih terasa sangat perih dan nyeri. Alphard tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya saat ini namun, matanya seolah-olah harus menatap pada sebuah jalanan berbatu berbentuk tangga yang mendalam pada dasar tanah. Disana telah berdiri seorang wanita cantik dan manis, bergerak seperti ketakutan dan melihat ke kanan dan ke kiri berulang kali. Alphard terus mengawasinya, tetapi ketika melihat ke arah kaki wanita itu, Alphard langsung mengerang mencium bau darah yang memenuhi wilayah tersebut, sepertinya wanita itu baru mengalami kecelakaan kecil sehingga membuatnya terluka, dan sialnya darah yang baru keluar dari tubuh tersebut akan dengan cepat menyebar dan tercium oleh bangsa lainnya. Alphard menatap kepada wanita yang berdiri didepannya, terlihat jelas bahwa wanita itu sudah bertemu dengan salah satu vampir yang menguasai wilayah hutan tersebut. "Ahh..!!" merasakan jantungnya yang semakin sakit, pandangan mata Alphard tertuju pada wanita yang juga menatap kearahnya dan wanita itu memejamkan mata, perlahan tak sadarkan diri. Alphard berlari, kedua tangannya memeluk wanita tersebut sebelum benar-benar menyentuh tanah. Rasa sakit yang Alphard rasakan seperti menusuk jantungnya tadi sangat perih dengan seketika rasa sakit itu pun menghilang, menimbulkan pertanyaan besar di kepala Alphard tentang siapa sebenarnya wanita yang berada di pelukannya itu. Sebelum para vampir lainnya datang, Alphard langsung menghilang dan memutuskan untuk membawa wanita itu masuk kedalam istana miliknya, suatu kemungkinan terbesar para vampir itu pasti akan mencari kembali keberadaan wanita yang masih tertidur di pelukan Alphard itu. "Chord..!!" teriak Alphard pada seorang omega yang berjaga didepan istana. Chord datang dengan cepat lalu menunduk hormat. "Alpha. Siapa wanita yang Alpha bawa?" "Sudah, jangan banyak bertanya. Aku menemukannya tak sadarkan diri didepan istana, sebaiknya kau siapkan seluruh pakaian wanita dan berikan itu padaku, bawa ke kamarku." setelah mengucapkan perintah, Alphard segera melesat naik ke atas menuju kamarnya. Meletakkan dengan hati-hati tubuh wanita itu perlahan dan menyelimutinya hingga batas leher. "Kau wanita yang sangat cantik, yang baru aku temukan di dunia ini." Alphard tersenyum, wajahnya mendekat lantas tanpa sadar mengecup kecil bibir ranum milik wanita tersebut. "Maafkan aku nona, aku sudah sangat lancang mencium bibirmu." ujar Alphard kemudian berdiri membuka pintu kamarnya. Terlihat Chord yang sudah membawa banyak pasang baju dengan berbagai model. "Alpha. Ini yang kau butuhkan sudah siap." "Terima kasih, Chord. Berikan itu pada Sirte dan suruh dia untuk datang ke kamarku, membantuku mengganti pakaian wanita itu." "Baik, Alpha." Chord berlalu meninggalkan kamar setelah menerima titah dari Alphard. "Alphard." "Apa aku tidak salah dengar. Mengapa wanita ini menyebut namaku disaat mata indahnya masih tertutup." Alphard duduk di samping tempat tidurnya dan tersenyum menatap kedua mata wanita yang bergerak seperti gelisah. Perlahan, kedua mata wanita itu pun terbuka. Saat melihat kearah depan wajah Alphard sudah berada dekat dengannya. "Siapa kau? kenapa aku disini, aku ada dimana?" "Apa yang kau rasakan?" tanya Alphard tanpa menjawab wanita itu. "Aku.. aku merasakan jantungku sangat sakit sekali, seperti ditusuk oleh belati lalu kemudian dibakar." wanita itu mengatakannya sambil menyentuh pada jantungnya, ia sangat ingat sekali bagaimana rasa sakit yang tiba-tiba seperti ingin membunuhnya saat di hutan tadi. "Apa sekarang masih terasa sakit?" Alphard bertanya melihat dengan megikuti arah tangan wanita itu yang masih menyentuh bagian jantungnya. "Tidak. Saat aku menyebut nama seseorang, rasa sakit itu datang dan seketika langsung menghilang." Alphard menghela napas, merasakan desiran aneh pada aliran darahnya, apa semua hanya kebetulan bahwa wanita yang tidak ia ketahui namanya itu juga merasakan sakit yang sama seperti apa yang Alphard rasakan. "Istirahatlah. Sebentar lagi kau akan membaik." Alphard berjalan menuju pintu kamar, membukanya dan terlihat Sirte yang berdiri bersama Chord disampingya. "Masuklah dan bantu dia berganti baju." "Baik, Alpha." Sirte pun segera masuk ke kamar dan perlahan menutup pintu, langkahnya menghampiri wanita tersebut yang sudah berpindah duduk di tepi ranjang. "Apa sesuatu telah terjadi, Alpha?" suara Raja membuat Alphard menoleh pada asal suara itu lalu mengangguk perlahan. "Mereka menemukan manusia, Raja." ujar Alphard. "Ada apa? itu wilayah mereka, sudah biasa bangsa vampir mencari makan di sana." "Aku merasakan firasat lain dari wanita itu. Aku merasa sangat dekat dengannya dan kami seperti memiliki ikatan kuat." "Alpha, bangsa vampir tidak akan diam saat makanan mereka kita curi. Sebaiknya jika kau memang membutuhkan wanita itu, maka lindungi dia."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD