Bab 15

1011 Words
Chloe mengepalkan tangannya, dia benar-benar marah dengan perkataan Alex, dia tidak menyangka jika Alex ternyata jahat padanya, tapi dia beruntung karena sempat kagum dengannya karena dia sangat ramah dan baik, setelah dia berkali-kali menolak Alex dia jadi tau bagaimana Alex yang sebenarnya. "Kau terlalu mengurusi urusan pribadiku, apa kau marah karena aku menolakmu? Sebegiru frustasinya kau denganku, Sehingga kau memfitnahku seperti ini," ejek Chloe. Pada dasarnya sebenarnya Chloe adalah gadis periang dan bar-bar, dia berubah karena kematian Resti yang membuat hidupnya merasa kesepian dan kurang semangat, tapi jiwanya yang dulu seakan kembali karena ada seseorang yang memancingnya. "Aku bisa mendapatkan wanita yang lebih dari pada dirimu," kata Alex mencengkram lengan Chloe yang membuat Chloe meringis. "Lepaskan tanganmu" Chloe menepis tangan Alex yang membuat Alex semakin marah. "Ada apa ini?" Tanya Arga yang tiba-tiba datang, Dia menatap tajam Alex, bukan dia tidak tau, tapi Arga sangat tau apa yang terjadi, meskipun dia tidak begitu mendengar perkataan mereka, dari kejauhan Arga sudah bisa melihat jika tadi Alex menyentuh Chloe dengan kasar. "Tidak ada apa-apa, ayo pergi" ajak Chloe karena takut Arga dan Alex akan bertengkar. "Jangan ganggu dia, Dokter Alex!" Kata Arga dendan nada seperti memperingati, namun Alex tersenyum miring. "Bukankah anda mencintai mendiang calon istri anda, kenapa kini anda mau di dekati oleh sahabatnya? Apa anda tidak curiga dulunya jika mungkin saja calon istri anda meninggal karenanya?" Kata Alexa yang membuat tangan Chloe mengepal. Dia merasa Alex sudah benar-benar keterlaluan. "Arga!" Pekik Chloe ketika Arga memukul Alex "Anda di pecat, jangan pernah lagi menampakkan wajah anda di rumah sakit ini, dan jangan ganggu Chloe, atau aku sendiri yang akan memberikan pelajaran untukmu!" kata Arga menatap tajam ke arah Alex. "Kau akan menyesal" kata Alex yang tak kalah tajamnya memandang Arga. "Arga, sudah. ayo kita pulang" ajak Chloe, sejujurnya dia takut akan semakin buruk, untuk itu dia menarik Arga agar cepat masuk ke dalam mobil, Di dalam mobil tidak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka, Chloe sendiri bingung dan takut untuk memulai pembicaraan, Chloe bisa melihat wajah Arga terlihat masih Emosi dan marah. Bahkan sesampainya di mansion, Arga masih terlihat marah, dia takut kalau Arga akan percaya dengan perkataan Alex. "Kau percaya dengan kata-katanya?" Tanya Chloe memberanikan diri memulai pembicaraan. Arga tidak menjawab dia mengepalkan tangannya, dia sama sekali tidak terpengaruh dengan perkataan Alex, namun perkataan Alex membuat dia teringat, jika Resti meninggal karena nya. "Aku benar-benar kehilangan Resti, aku tidak mungkin mencelakainya, aku menyayanginya seperti saudaraku sendiri," ucap Chloe. "Akulah yang bersalah, Resti menginggal karena kelalaianku, bukan salahmu, jadi stop untuk menyalahkan dirimu, aku tidak akan terpengaruh dengan kata-katanya," kata Arga. "Meninggalnya Resti sudah takdir, kita tidak bisa saling menyalahkan, semua sudah terjadi dan berlalu," kata Chloe, dia kini tau diamnya Arga karena merasa sangat bersalah dengan Resti dan beranggapan jika meninggalnya Resti karena kelalaiannya. "Tidak, kau tidak mengerti, semua salahku karena aku yang menyetir, aku bahkan membutuhkan waktu selama satu tahun untk menghilangkan traumaku, selama satu tahun aku tidak pernah mengendarai mobil sendiri karena rasa takutku, aku masih terbayang-bayang bagaimana Resti berteriak dan kepalanya penuh dengan darah," kata Arga. "Jika saja aku dan Resti tidak bermain ponsel, mungkin dia masih ada. Ini salahku.. ini salahku Chloe!" Kata Arga bahkan meninju tembok dengan tangannya yang membuat tangannya berdarah, "Arga, hentikan.. apa yang kau lakukan," pekik Chloe namun Arga tidak menghentikannya. Chloe bahkan menangis, dia memberanikan diri memeluk Arga untuk menenangkannya. "Tolong tenanglah, aku mohon" kata Chloe menangis sambil memeluk Arga. Arga menghentikan pukulannya ketika Chloe memeluknya "Jangan menyalahkan dirimu sendiri untuk semua yang terjadi pada Resti, semua sudah terjadi, jangan seperti ini yang pastinya akan membuat Resti sedih di alam sana" kata Chloe. "Akupun merasa kehilangan, sangat kehilangannya, aku awalnya menyalahkan diriku karena sebagai dokter aku tidak bisa menyelamatkannya, jika kau menyalahkan dirimu sendiri, maka aku juga bersalah di sini karena tidak bisa menyelamatkannya" kata Chloe terisak. Arga membalas pelukan Chloe, Arga pun menangis, dia benar-benar mengingat kembali akan Resti yang meninggal karenanya, bahkan saat di negara x dia juga sering mengamuk jika mengingat kejadian kecelakaan yang membuat Resti meninggal. Mereka berpelukan cukup lama sampai akhirnya mereka melepaskannya karena ketukan pintu dari luar. "Arga, Chloe, kalian sudah pulang?" Teriak Elise, dia tadi tidak di rumah, untuk itu dia tidak tau Arga dan Chloe sudah pulang atau belum. Chloe yang ingin membuka pintunya di cegah oleh Arga, "Matamu sedikit bengkak karena menangis, tidak perlu di buka" kata Arga. "Tapi, Mommy?" Kata Chloe. "Sebentar lagi Mommy juga akan pergi, jika tidak ada jawaban, Mommy tidak akan memanggil lagi," kata Arga yang akhirnya di turuti oleh Chloe. Dan benar saja, suara Elise sudah tidak terdengar. Chloe melihat ke arah tangan Arga yang berdarah karena memukul tembok tadi. "Tanganmu terluka," kata Chloe memegang tangan Arga. "Nanti sembuh sendiri," kata Arga yang ingin pergi ke kamar mandi namun Chloe mencegahnya. "Tidak akan sembuh jika tidak di obati" kata Chloe lalu mengambil kotak obat, Dia menyuruh Arga untuk menunggu di sofa. Chloe dengan telaten mengobati luka Arga. Dia melihat banyak bekas luka di sana. "Bekas luka apa ini?" Tanya Chloe. "Seperti ini," jawab Arga yang membuat Chloe sedikit terkejut. "Selama satu tahun kau menghukum dirimu?" Tanya Chloe. "Aku pantas mendapatkan itu" "Walaupun kau terluka parah sekalipun tidak akan menghidupkan Resti kembali, kenapa kau melakukan ini? Ini akan membuat orang-orang yang menyayangimu malah khawatir padamu" kata Chloe. Arga memandangi Chloe yang telaten mengobati tangannya, sebelumnya dia tidak pernah sedekat ini dengan Chloe, ini pertama kalinya posisinya sangat dekat dengan Chloe. "Jangan lakukan ini lagi, kau bilang kita harus memulainya dari awal, jadi bisakah kau berhenti menyalahkan dirimu sendiri dan berhenti melukai dirimu sendiri," kata Chloe laku menoleh ke arah Arga Dia terkejut dan menyadari jika posisinya saat ini sangat dekat dengan Arga. "Maaf," kata Chloe lalu sedikit mundur. "Aku akan berusaha melupakannya" kata Arga yang akhirnya Chloe berdiri, "Chloe, tunggu" cegah Arga yang membuat Chloe berbalik. "Terima kasih" kata Arga yang akhirnya di angguki oleh Chloe, Chloe memilih untuk membersihkan didirnya ke kamar mandi, dia membasahi tubuhnya di bawah shower. Kejadian hari ini adalah kejadian yang tidak pernah dia inginkan, setelah kembalinya Arga, dia merasa kehidupannya akan berubah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD