Malam harinya, Arga dan Chloe keluar untuk makan malam,
Di meja makan Elise dan Radit terkejut karena melihat tangan Arga di perban,
"Ada apa dengan tanganmu, Arga?" Tanya Elise khawatir.
"Hanya luka kecil, Mom!" Jawab Arga,
"Luka kecil bagaimana sampai di perban seperti itu," ucap Radit menimpali,
"Luka kecil, aku tidak sengaja menyenggol guci Sampai pecah dan terkena pecahannya, Chloe mengobatinya dengan berlebihan, padahal tanpa di obati nanti juga sembuh sendiri," kata Arga yang akhirnya membuat Radit dan Elise tersenyum,
Sedangkan Chloe sebenarnya terkejut karena Arga membawa-bawa namanya dan mengatakan jika dirinya berlebihan,
"Berlebihan bagaimana, lukanya memang sudah parah tadi," batin Chloe menggerutu,
"Kau suaminya, tentu saja sebagai istri dia khawatir denganmu" kata Elise tersenyum,
"T-tidak, bukan begitu Mom, aku juga menjalankan tugasku sebagai seorang dokter, aku tidak bisa melihat orang terluka di depanku," kata Chloe yang tiba-tiba tergugup,
"Baiklah, sekarang lebih baik kita makan dulu," kata Radit yang akhirnya di turuti oleh mereka, dia sangat tau kalau Chloe masih malu dan beluk terbiasa dengan Arga.
Mereka makan tanpa adanya pembicaraan, hanya ada suara dentuman sendok dan garpu saja,
"Tadi Mommy mengetuk pintumu, aku pikir kau dan Chloe belum pulang, tapi pelayan bilang ternyata kalian sudah pulang," kata Elise.
"Maaf Mom, kami tidak tau kalau Mommy mengetuk pintu" kata Chloe sebagi alasan,
"Tidak apa, Sayang, Mommy yang seharusnya minta maaf karena sudah menganggu kalian berdua,"
Perkataan Elise membuat Chloe melototkan matanya dan mungkin sepertinya Elise salah paham,
"Tadi kita-..."
Perkataan Chloe terpotong saat Arga menggenggam tangan Chloe yang menandakan jika Chloe tidak perlu menjelaskannya.
Setelah makan malam, Elise mengajak Chloe mengobrol sebentar di ruang keluarga, Radit tidak menemani karena pergi ke depan rumah untuk merokok. Sedangkan Arga pergi ke ruang kerjanya karena ada sesikit pekerjaan.
"Sayang, bagaimana harimu tinggal di sini? Kau berasa nyaman kan?" Tanya Elise kepada Chloe. Chloe tentu saja tersenyum.
"Aku sangat nyaman, aku senang karena aku merasa memiliki keluarga lagi" kata Chloe.
"Kami memang keluargamu, jangan pernah sungkan dengan kami".
"Terima kasih, Mom!" Ucap Chloe tersenyum.
"Bagaimana perkembangan hubungan kalian?" Tanya Elise dengan hati-hati.
"Mommy harap kalian semakin dekat" ucapnya sambil tersenyum.
"Kita masih mengenal dua hari, Mom," ucap Chloe namun malah membuat Elise tertawa.
"Dua hari bagaimana, Sayang. Kau dan Arga bahkan sudah mengenal selama lima tahun lebih" kata Elise yang membuat Chloe terkekeh lucu, karena tanpa sadar yang di katakan Elise memang benar.
"Maksutku dua hari bertemu setelah menikah, Mom!" Kata Chloe sambil menyengir.
"Kau tau, Mommy sebenarnya sangat merindukanmu, Mommy merindukanmu dulu wanita yang periang dan cerewet" kata Elise mencubit pelan pipi Chloe.
"Aku masih tetap sama, Mom. Hanya mungkin masih membutuhkan sedikit waktu" kata Chloe.
"Baiklah, tidak masalah. Tapi Mommy harap Mommy bisa secepatnya mendapatkan cucu darimu dan Arga," kata Elise yang membuat Chloe terkejut dan bingung mau menjawab apa.
"Dengar, Chloe. Jika kalian memutuskan untuk memulai hubungan kalian, maka kalian harus semakin dekat, Mommy harap kalian sudah melakukannya" kata Elise yang malah membuat Chloe malu sendiri.
"I-itu kita..."
"Tidak apa, mulailah dengan perhatian atau semacamnya, jika kalian memberikan kepedulian dan perhatian satu sama lain, Mommy yakin kalian akan cepat saling mencintai," kata Elise.
"Kami sedang berusaha, Mom," kata Chloe pada akhirnya yang di angguki oleh Elise.
Setelah lama mereka mengobrol, Chloe kembali ke kamarnya yang ternyata Arga belum kembali dari ruang kerjanya.
Dia berniat ingin tidur terlebih dahulu tapi dia urungkan karena mengingat perkataan Elise tadi.
Dia memilih untuk pergi ke dapur dan membuatkan kopi untuk suaminya.
Tok
Tok
Arga mengerutkan dahinya karena ada yang mengganggunya saat bekerja.
"Masuk,"
Aroma kopi tercium saat ternyata yang mengetuk pintunya adalah Chloe.
"Apa aku menganggumu?" Tanya Chloe.
"Tidak, aku pikir kau sudah tidur," kata Arga namun Chloe menggeleng.
"Aku membuatkanmu kopi," kata Chloe meletakkan kopinya di atas meja,
"Terima kasih," ucap Arga yang sebenarnya membuat Arga sedikit bingung karena sangat tumben Chloe mau ke ruangannya bahkan membuatkannya kopi.
"Apa pekerjaanmu masih banyak?" Tanya Chloe yang membuat Arga tersenyum tipis.
"Sedikit lagi, kenapa?" Tanya Arga.
"Kau ingin mengajakku tidur bersama?" Sambungnya yang membuat Chloe terkejut karena sepertinya pertanyaannya salah.
"T-tidak bukan seperti itu, aku hanya bertanya," kata Chloe.
"Sedikit lagi," kata Arga.
"Baiklah," chloe berbalik dan ingin pergi dari ruang kerja Arga.
"Kau mau ke mana?" Tanya Arga yang membuat Chloe akhirnya berhenti dan menoleh.
"Aku ingin kembali ke kamar," kata Chloe yang menurutnya pertanyaan Arga sangat aneh.
"Kau sudah ke sini, lebih baik temani aku sebentar" kata Arga yang di angguki saja oleh Chloe, dia akhirnya duduk di sofa sambil membaca beberapa majalah dan buku di sana.
"Boleh aku meminjam bukumu?" Tanya Chloe.
"Tentu , ambil saja" kata Arga lalu melanjutkan pekerjaannya.
Chloe berdiri dan memilih-milih buku yang ada di belakang Arga. Dia melihat di meja Arga ada buku tentang medis.
"Boleh ku pinjam ini?" Tanya Chloe yang membuat Arga menoleh,
"Hm, tentu saja" kata Arga,
Chloe akhirnya mengambil buku itu, namun pandangannya tidak sengaja mengarah foto di atas meja Arga.
Arga yang merasa Chloe mengambil bukunya lama akhirnya menoleh, dia mengikuti arah pandangan Chloe yang ternyata melihat foto Resti yang ada di mejanya, tentu saja Arga terkejut karena dia lupa untuk tidak menyimpannya.
Arga langsung membalikkan foto Resti.
"Maaf, aku lupa menyimpannya," kata Arga lalu memilih untuk menyimpannya di dalam laci.
"Kenapa kau memasukkannya di dalam laci? Aku tidak apa-apa, aku mengerti dan tidak perlu meminta maaf" kata Chloe yang terlihat santai.
Arga tidak menjawab lagi dan memilih melanjutkan pekerjaannya, sedangkan Chloe juga melanjutkan membacanya.
Setelah setengah jam, Arga sudah menyelesaikan pekerjaannya dan berniat mengajak Chloe ke kamar, namun ternyata Chloe tertidur sambil masih memegang buku.
"Apa aku terlalu lama tadi?" Gumam Arga.
Arag mendekati Chloe yang tertidur di sofa, dia berniat membangunkannya namun dia urungkan.
Arga melihat wajah cantik Chloe, dia baru menyadari kalau Chloe sangat cantik, wajahnya sangat sejuk jika tertidur seperti ini.
Dia tiba-tiba tersenyum dan memilih untuk tidak membangunknnya, dia menggendong Chloe untuk memindahkan dirinya di kamar.
Arga membaringkan Chloe di atas ranjang dengan hati-hati, namun Chloe malah terbangun saat hendak selesai membaringkan Chloe yang membuat dia terkejut,
Chloe terkejut karena wajah mereka sangat dekat yang akhirnya ingin memposisikan didirnya menjadi duduk tapi dia malah melototkan matanya karena tidak sengaja wajahnya bertabrakan dengan Arga yang membuat bibir mereka akhirnya sambil menempel.
Chloe terkejut langsung menjauhkan wajahnya, dia sangat malu dengan apa yang dia lakukan baru saja.
"M-maaf, maaf Arga, aku benar-benar tidak sengaja, tadi.. tadi aku terkejut sangat kau sangat dekat yang jadinya aku reflek terbangun dan.." Chloe lebih terkejut saat Arga malah meraih tengkuknya malah melumat bibirnya, Chloe bahkan terdiam dan tidak melakukan apapun, jantungnya berdetak kencang karena ini pertama kalinya dia di cium oleh seorang pria dan itu adalah suaminya sendiri,
Arga memegang kepala Chloe dengan kedua tangannya, entah kenapa Chloe merasakan ciuman Arga semakin dalam dan semakin liar. Dia tidak berniat mendorongnya dan malah mencoba membalas ciuman Arga yang membuat arga semakin berani dan menciumi leher Chloe, Chloe menggigit bibir bawahnya dan mendongakkan kepalanya.
"Aku sangat merindukanmu... Resti" ucap Arga yang membuat Chloe terkejut dan akhirnya mendorong Arga dengan keras.