Empat puluh

1358 Words

Aku sudah berada di dalam kendaraan mobil online menuju apartemenku bersama Dilla. Sejak keluar dari rumah orang tua Rayyan tadi, perempuan itu hanya diam saja. Aku menoleh padanya yang saat ini sedang melihat ke arah kaca jendela di sebelahnya. Jujur saja, aku semakin iba pada Dilla. Apa lagi melihat bagaimana Tante Mitha yang tak mau menemuinya hingga kami keluar dari rumah, ditambah dengan kata-kata menyakitkan dari Rayyan sebelum kami beranjak pergi. "Astaga, Vania, dia ini licik. Kenapa kamu malah mau menampung dia? Kalau dia macam-macam gimana? Bisa aja dia cuma drama saat ini." "Dia lagi hamil, Kak dan dia nggak punya siapa-siapa." "Dia... apa?" Rayyan tampak terkejut. "Hamil?" ulangnya dengan tatapan tidak percaya. Aku mengangguk. "Yap. Kak Dilla lagi hamil dan diusir sama oran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD