"Rayyan, ini ada apa sebenarnya? Bisa tolong jelasin sama Mama? Mama enggak ngerti." "Tanya aja dia!” balas Rayyan yang masih menatap Dilla dengan tatapan tidak bersahabat. “Asal mama tahu, aku udah eneg banget sebenarnya lihat muka dia. Makanya, mending mama suruh keluar dia dari rumah ini sekarang juga. Bikin sakit mata soalnya.” "Aku nggak punya siapa-apa, Ian. Aku mau tinggal di mana lagi? Hanya keluarga kamu yang udah anggap aku udah kayak keluarga sendiri." Rayyan mendengkus. "Lo nggak usah drama deh! Sumpah, kali ini apa lagi rencana lo?" "Aku enggak ada ngerencanain apa-apa, sumpah. A-aku cuma butuh tumpangan aja untuk sementara waktu. Nggak ada niat lain.” "Udah, Rayyan... udah. Biar mama bicara dulu sama Dilla. Kamu ke sana dulu." "Tapi, Ma." Rayyan mengacak rambutnya tampa