34 - Perangkap Baru

1090 Words

SEMBARI menatap langit-langit kamarnya, tangan Rezel terus saja tertempel di dadanya. Degupan tadi sore yang ia rasakan sampai sekarang masih terus bereaksi. Ia lalu tersenyum manis, perasaan bahagia yang menyelubungi benaknya semakin menumpuk. Rezel terkikik geli setelah itu, masih tidak menyangka hal demikian bisa datang kepadanya. Ia takut ini mimpi, bahkan ia menampar pipinya sebanyak tiga kali untuk menyadarkan bahwa semua ini memang nyata, sebab rada sakit muncul ketika tamparan mendarat. Tapi Rezel masih tidak menyangka jika khayalannya bisa terwujud sedemikian cepatnya. Vigo sudah jadi miliknya. Rezel bangkit, duduk di bibir kasur, tangannya terulur sebelum akhirnya mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas. Beberapa saat mengutak-atik benda canggih tersebut, kini sebua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD