“Tukar jiwa kami. Kembalikan aku ke tubuhku!” ucap Marchel yang duduk di bawah pohon kelapa di dekat sawah tempatnya menggembala kambing-kambing Slamet, dan jumlahnya ada sekitar dua puluh lebih. Krystal yang telah tampil trendy bahkan sampai menggunakan sepatu boot warna putih s**u setinggi lutut layaknya biasa, refleks mengerucutkan bibir. Sambil memastikan tangannya yang terbungkus mantel cukup hangat warna putih tak tersengat sinar matahari yang terbilang sangat terik, Krystal bersedekap kemudian memfokuskan tatapannya kepada Marchel. Di mata Krystal, Marchel yang justru menempati tubuh Slamet, menjadi sangat memprihatinkan. Mengenaskan. Bahkan bisa Krystal pastikan, bisa jadi Marchel yang belum sempat berganti pakaian, bahkan pakaian Marchel yang basah kering dengan sendirinya, suda