“Papa dan kakakku pulang, dan mereka nggak tahu kalau Arkan udah mengkhianatiku. Aku nggak tahu gimana caranya buat jelasin ini ke mereka, yang pasti, aku nggak bisa lakuin itu sekarang.” Hanya itu gambaran yang Alana jelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi hingga ia keringat dingin tadi. Setelah itu, Langit tidak lagi banyak bertanya. Ia segera mengantar gadis itu pulang setelah keduanya selesai menikmati makan malam mereka. “Maaf ya, Kak. Kali ini aku nggak bisa nawarin Kakak buat mampir. Aku masih belum bisa jelasin ke mereka soal apa yang terjadi,” kata Alana setibanya mereka di depan rumah gadis itu. Langit menatap mobil hitam yang terparkir rapi di halaman rumah Alana, lalu menoleh ke arah gadis itu sembari mengangguk. “It’s oke. Kalau ada sesuatu yang membuat kamu kesulitan,