Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi menjelang siang. Dea tengah asik melayani pesanan tamu yang ingin minum kopi di Paradise Cafe. Jujur, ia begitu senang saat ini, karrna banyaknya pelanggan yang datang. Bagi Dea, bekerja melayani pesanan tamu itu sangat menyenangkan. Ia bisa beriteraksi setiap hari dengan orang baru. Dea baru saja hendak berjalan lagi menuju meja tiga saat ia tiba-tiba terdiam saat melihat sosok yang baru saja muncul dari pintu masuk cafe. Ia terdiam bahkan membuat beberapa tamu yang melihat Dea mematung jadi ikutan bingung, termasuk pelanggan yang yang tadi memanggilnya. "Abhi?" gumamnya. Dengan cepat ia menutup wajahnya dengan papan menu yang ia pegang lalu berjalan mengendap-endap menuju meja pelanggan yang tadi memanggilnya. Namun sial bagi Dea, sikapny