9

1037 Words
Alisa P.O.V "Nama lo siapa?" Tanya seseorang. Saat aku menengok, ternyata ada seorang laki-laki yang sedang mengulurkan tangannya ke arah ku. Aku langsung menangkupkan kedua tangan ku dan menunduk. "Alisa." Jawab ku singkat. "Kenalin, gw Darka. Gw anak hukum. Lo prodi apa?" Tanya nya. "Sejarah." Jawabku singkat. "Oalah. Gw boleh duduk semeja sama lo?" Tanya nya yang ku jawab anggukan. Kali ini aku sedang berada di kantin. Sudah seminggu aku disini, sudah seminggu juga aku ga denger nama Gerald. Baguslah! "Eeuumm, Lisa?" Panggil Darka yang membuatku meliriknya. "Lo ga makan?" Tanya nya yang ku jawab anggukan. "Kenapa?" Tanya nya. "Gapapa, lagi ga mau aja. Gw makan dirumah nanti." Jawabku. "Boleh gw anter pulang nya?" Tanya Darka. "Mau ngapain nganter gw? Nanti ada keluarga gw jemput." Jawabku. "Oh gitu yah. Yaudah deh gapapa." Kata Darka yang ku jawab anggukan. Aku melanjutkan membaca buku novel sejarah yang memang ku bawa. Sesekali aku menangkap basah Darka yang sedang menatapku. "Udah natapnya?" Tanya ku. "Eh! Eeuumm enggak kok." Katanya yang membuatku tersenyum. Aku mengecek notes kecil milik ku yang menuliskan jadwal kuliah ku. Melihat kalau sudah tidak ada kelas lagi, aku langsung membereskan tas ku lalu menelfon Bli Kadek. "Hallo, bli? Bisa jemput Lisa sekarang?" Tanya ku. "Maaf Lisa. Bli masih ada urusan saat ini. Kalau Lisa ga keberatan bisa Lisa tunggu dulu di kampus?" Tanya Bli Kadek. "Ga usah deh Bli. Lisa pulang sendiri aja ya." Kata ku. "Kamu tau tidak jalannya?" Tanya Bli Kadek. "Insyaallah, Bli. Nanti kalo ga tau, Lisa tanya sama orang." Jawabku. "Yaudah kalau begitu gini aja, kamu shareloc nanti biar Bli bisa awasi kamu." Kata Bli Kadek. "Siap deh Bli. Yaudah kalo gitu Lisa duluan ya. Permisi." Kata ku seraya mematikan telfon. Aku langsung keluar dari kampus dan menunggu di jalan raya. Banyak mobil dan motor yang berlalu-lalang hingga akhirnya ada satu motor sport berwarna hitam berhenti dihadapanku. Saat empunya motor itu membuka helm, ternyata Darka. "Lho? Lo kenapa berhenti disini? Kok tau gw disini?" Tanya ku bingung. "Hehehehe! Gw ngikutin lo tadi. Btw mana keluarga lo? Katanya mau jemput." Katanya. "Ga jadi. Katanya masih ada urusan dulu. Gw mau pulang sendiri aja." Kata ku. "Yakin? Gw anterin aja gimana?" Tawar Darka. "Ga ada imbalan apa-apakan?" Tanya ku seraya tersenyum. "Kayaknya kalo makanan boleh deh gw laper." Katanya yang ku jawab anggukan. ??? "Wah ini rumah lo? Luas juga buat cewek sendirian." Kata Darka yang ku jawab anggukan. "Gw tinggal disini karna ngehindar dari cowok di Jakarta." Kata ku seraya membuka pintu rumah. Setelah terbuka aku tersenyum dan menengok ke Darka. "Masuk, Dar. Ga usah malu-malu. Sepatu lo letakin di rak aja!" Kata ku. "Sip." Jawabnya. "Lo mau makan apa?" Tanya ku. "Adanya apa?" Tanyanya lagi. "Kebiasaan deh orang nanya malah balik nanya." Kataku. "Yeh nanti biar bisa gw pertimbangin mau apaan." Kata Darka yang membuatku tertawa. "Lo cek aja di dapur. Gw mau bersih-bersih dulu. Kalo mau minum, ambil aja ya." Kata ku yang dia jawab anggukan. Aku langsung aja masuk ke kamar dan mengganti pakaian ku dengan baju tidur panjang berwarna merah dan kerudung langsung berwarna hitam. Setelah selesai, aku langsung ke dapur dan melihat Darka yang lagi nuang air ke gelas. "Gimana? Mau makan apa?" Tanya ku. "Chiken katsu sama kentang goreng boleh juga tuh." Kata Darka yang membuat ku tersenyum. "Untung ga minta yang aneh-aneh. Yaudah gih tunggu aja di ruang tamu." Kata ku. "Gw mau bantu lo aja. Gw goreng kentang, lo bagian ayam. Gimana?" Tanyanya yang ku jawab anggukan. "Okay." Jawabku. ??? "Gila bisa juga lo masak. Gw kirain lo ga bisa." Kata Darka yang membuatku mendengus kesal. "Cewek ga bisa masak yang simple mah otw kena getok emak nya. Btw lo orang asli sini atau pendatang?" Tanya ku. "Gw asli sini. Bokap gw sering kemana-mana sejak gw kecil. Tapi katanya dia sekarang udah enggak akan keluar kota lagi." Kata Darka yang ku jawab anggukan. "Eeuumm yaudah kuy makan. Gw laper." Kataku. "Ayo deh!" Kata Darka. Kamipun menuju ke meja makan dan makan bersama. "Eh iya lo tadi bilang lo lagi ngehindar dari cowok di Jakarta. Kenapa emangnya?" Tanya Darka yang membuatku terdiam. "Udah ya. Gw males ngobrolinnya." Jawab ku. "Yaudah deh iya. Maaf ya." Tanya Darka yang ku jawab anggukan. Aku menghela nafas ku. Apa aku harus cerita? Tapi kayaknya dia orangnya ga comel kok. Aku menghela nafas dan menatapnya. "Intinya, ada cowok yang cinta sama gw. Gw juga sayang dia. Tapi ya beda keyakinan. Dan dia mau dijodohin. Dari pada gw ngebatin mendingan gw pergi kan." Kata ku menjelaskan secara singkat. "Oalah gitu. Yaudah gw bakalan bantu lo buat ngelupain tuh cowok." Kata Darka yang ku jawab anggukan. "Eh iya besok lo ada acara ga?" Tanya Darka yang ku jawab gelengan. "Selain kuliah, gw ga ada acara. Kenapa emang?" Tanya ku. "Besok ke pantai yuk! Disini ada kok pantai. Masih agak sepi sih kayaknya. Jadinya kita bisa bebas deh." Kata Darka. "Boleh juga. Yaudah deh besok ya. Sama siapa lagi?" Tanya ku. "Berdua aja lah ngapain rame-rame. Lagian kalo gw ajak temen gw sama pacar-pacarnya, yang ada nanti lo risih ngeliat pakaian pacar temen gw." Kata Darka yang ku jawab anggukan. Kamipun makan dengan sesekali kami bercanda. Darka ada aja tingkahnya yang bisa bikin aku ketawa. Dari dia ngelempar satu kentang dan berusaha nangkep kentangnya. Ada juga dia yang meperin saos dijarinya ke pipi ku. "Heh anjir! Muka gw nanti kenapa-napa!" Kata ku seraya mencuci wajah ku ke washtafel. Aku langsung mencocol sambal di jariku lalu aku mengejar Darka yang berlari menghindar. Saat kami melewati kolam renang, aku terpeleset dan terjatuh. Darka langsung melepaskan jaketnya lalu masuk ke kolam untuk membantu ku. ??? "Yaudah gw pulang dulu ya. Lo hati-hati di rumah. Kalo ada apa-apa WA gw aja. Terus kalo kangen, peluk aja jaket gw." Kata Darka yang membuatku tertawa. "PD gila lo ya! Dah sana pergi!" Kataku seraya tersenyum. Darka tersenyum dan melambaikan tangannya lalu dia segera meninggalkan rumah ku dengan motornya. Aku memeluk jaket miliknya di tangan ku dan tersenyum. "Semoga pertanda baik gw bisa ngelupain DIA!" Kata ku tersenyum. Akupun masuk ke dalam rumah dan saat melewati kolam, aku kembali mengingat kejadian tadi saat Darka menolongku dan langsung memberikan jaketnya agar aku ga kedinginan. Aku langsung menepuk jidat lalu masuk ke kamar untuk belajar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD