Waiting

1035 Words

Vanessa duduk termanggu di depan cafe setelah cafe tutup di sore hari, beberapa hari berlalu. Setelah ia menyerahkan surat kontrak itu, atau lebih tepatnya, menitipkan surat kontrak. Tidak ada tanggapan, tidak ada kabar, Vanessa bahkan ragu jika Mr. Watson masih memberikan penawaran itu, atau mungkin pria itu sudah lelah menunggunya, dan kontrak itu, sudah tidak berlaku. "Hah..." gadis cantik itu menghembuskan nafas kasar, seharusnya dia tidak terlalu jual mahal kepada Mr. Watson. Maksudnya, siapa dia? Hanya gadis desa yang kebetulan dilirik oleh pria kaya itu. Seperti negeri dongeng, dan Vanessa maju mundur akan sebuah kesempatan emas itu. Yang mungkin dapat memperbaiki hidupnya, terutama hidup Lisa. Vanessa menggenggam ponselnya, ingin sekali bertanya keadaan Lisa. Namun ia belum mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD