Pagi itu, sinar matahari mulai menyusup masuk melalui celah-celah tirai di kamar villa, menciptakan suasana hangat yang seharusnya bisa membuat siapa saja merasa nyaman. Namun, suasana di dalam villa itu jauh dari kata nyaman. Santi, yang baru saja bangun, merasakan ketegangan di setiap sudut rumah, meski tak ada tanda-tanda langsung yang membuatnya merasa demikian. Dengan langkah pelan, ia keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri, mengenakan pakaian rumah yang sederhana. Arman masih tertidur pulas di tempat tidur, tampak damai seolah-olah tidak ada masalah besar yang sedang mereka hadapi. Santi memandangnya sejenak, hatinya campur aduk antara cinta dan kebingungan. Ia tahu apa yang sedang menanti mereka di luar sana – kenyataan yang jauh lebih rumit dari apa yang tampak di permu