11 | Got You!

1141 Words
Tiga hari telah berlalu begitu saja. Kini Steve sedang berada di atas ranjang sambil melihat pekerjaannya yang ada di ipad miliknya. Bella baru saja membersihkan diri, dan memakai gaun tidurnya yang transparant. Terlihat begitu jelas kedua payudaranya dan segitiga tipis berwarna senada. "Sayang, kamu belum beristirahat ?" ujar Bella yang ikut berbaring di sisi Steve. "Aku kira kamu akan kelelahan dan langsung istirahat. Kamu baru saja kembali dari perjalanan. Apa masih ada pekerjaan tambahan sayang ?? " lanjut Bella. Steve tersenyum,"Hmm.. tidak sayang... Aku hanya sedang lihat-lihat berita d internet.." "Ohh… hehhehe..." senyum Bella dan bersandar di lengan suaminya. "Uhhmm Sayang...!" seru Steve serius. "Ada apa sayang ?" kaget Bella. "Aku ingin mengajakmu makan siang di luar... Sepertinya sudah lama kita tidak makan berdua di Restaurant yang romantis..." ujar Steve memandangi istrinya penuh cinta. Bella tersenyum bahagia, "Makan siang ?" "Iya, ayo kita pergi kencan sayang… Sudah lama kita tidak melakukan ini ‘kan ??" balas Steve. "Hmm... Aku mau sayang...!!" seru Bella dan memeluk Steve. "Ok !!! Kalau begitu besok supir kantor yang jemput kamu ya sayang… Kita berangkat dari kantor... Dari siang kita akan berkencan sampai malam..." ucap Steve membelai surai panjang istrinya. "Kan-tor ?" kaget Bella tidak percaya. Saat ini dia sangat tidak ingin bertemu Austin, mengingat kejadian tiga hari lalu. Pasti akan sangat canggung. "Iya di Kantor, ada Cafe di Lobby… Kalau kamu bosan menunggu di ruanganku nanti..." terang Steve. Bella tertunduk tampak berpikir. "Apa ada masalah sayang ?" tanya Steve khawatir. "Ehh... Tidak ada sayang, kalau begitu aku istirahat duluan ya...?" jawab Bella, kemudian berbaring menutup tubuhnya dengan selimut. Steve menatap istrinya yang saat ini sedang memunggunginya dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. **** Jam dua belas siang, dimana seluruh karyawan biasanya berkumpul di Pantry atau di Cafe untuk beristirahat. "Nick..!! Kenapa kau jadi pria memiliki kulit yang begitu indah !!" seru salah satu karyawan wanita. "Iya Nick, kau membuat kita para wanita sangat iri !!" celutuk Cindy sekretaris Austin. "Hahhaha... Kalian berlebihan..." kelakar Nick, assistent pribadi Steve. "Kau kelihatan sungguh lugu dan polos, Nick !" ucap Joy menggoda Nick. "Ehmm… ehmm... Benarkah seperti itu Nick..? Apa kamu sangat lugu..!!?" sela Austin yang kebetulan lewat pantry dan mendengar percakapan mereka. Dengan sedikit memajukan dirinya, seolah berbisik "Padahal aku menemukan begitu banyak koleksi video dewasa di laptopmu sebelumnya..." Glek "Pak Austin....I Tunggu… itu..." gugup Nick merasa sangat malu saat ini. "Hahh..!! Tenang saja Nick... Melihat video dewasa itu sangat wajar bagia seorang pria!" lanjut Austin menggoda asistent sahabatnya itu. "Hhahaha... benar Nick, tidak perlu malu !!" celutuk Cindy. Sedangkan Joy dan staff wanita yang satunya ikut tertawa kecil. "Hmmm… Benar... Meskipun genrenya seperti Spanking, Tying Up, Gang Bang, Rape... Itu benar-benar sempurna bro!!" sambung Austin membuat Nick membisu. Wajahnya sungguh memerah menahan malu. "Pak Austin...!! Anda.." Tidak menyambung kalimatnya. Nick memilih berdiri dan meninggalkan Austin dan ketiga wanita tersebut dengan wajah seperti tomat masak. "Hhhahahha... Nick sangat mengejutkan !!" celutuk Cindy. "Iya benar... Meskipun itu sangat di luar dugaan.. hehehhe!!" "Tapi pasti menyenangkan bisa seperti itu...!" celutuk Joy dan melirik ke arah Austin. "Hhahahah... Joy… Kau ternyata sangat berani !!" seru Cindy. "Ok...! Kalau begitu selamat menikmati waktu istirahat kalian...!" sela Austin. "Iya Pak !!" jawab ketiga sekretaris itu. Austin pun berjalan menuju Cafe di Lobby untuk makan siang sendiri. Karena Steve masih melakukan meeting lewat zoom di ruangannya dengan klien yang dari Kanada. --- "Huffttt... Aku memang terlalu khawatir... Tidak mungkin aku bertemu dengannya disini..." gumam Bella menghela nafasnya. Dirinya sudah tiba sedari tadi, dan memilih untuk menunggu Steve di cafe. Bella memainkan ponselnya dan melihat-lihat tempat kencan yang ingin dia datangi bersama suaminya. Tapi tiba-tiba... Tapp Seseorang meletakkan gelas di atas mejanya. "Aku tidak menyangka, kita akan bertemu seperti ini Bella...!" suara bariton yang membuat tenggorokan Bella tercekat. "Ah iya!" balas Bella berusaha menahan kegugupannya. "Ckkk!! Sungguh sial, kenapa dari semua orang di perusahaan ini, harus bertemu dia !!" batin Bella tidak percaya. Sreettt Austin dengan santai menarik kursi di depan Bella. "Kenapa kau duduk disini ?!" tanya Bella tidak suka. "Kamu sedang menunggu Steve ‘kan ??!" tanya Austin santai. "Iya, kami akan pergi berkencan... Maka dari itu, carilah tempat yang lain!" ketus Bella. "Aku akan menemanimu, Steve mungkin masih lama di ruangannya...!" "Tidak perlu!" tolak Bella membuang wajahnya dan meneguk minumannya. "Tapi sayangnya, aku tidak bisa menolak permintaan Steve, karena dia yang meminta tolong untuk menemani kamu di sini...!!" ucap Austin dengan santai dan menyesap kopinya. "Apa!" seru Bella. "Hmm... Aku berpikir… Sepertinya kau yang sengaja mendatangiku..." gumam Austin memajukan tubuhnya dan meletakkan kedua sikunya di atas meja. "Bukan begitu Bella ??" tanya Austin. Deg "Tidakk !! Sama sekali tidak !!!!" sergah Bella dengan cepat. "Benarkah?? Jadi, apa yang terjadi waktu itu di rumahmu… Tidak berarti apa-apa bagimu, Bella?" tanya Austin dengan raut wajah kecewa. "He?!! Apa maksud raut wajah pria gila ini !!" pikir Bella. Bingung harus menjawab seperti apa atas pertanyaan Austin. "Bu-kan begitu! Aku—" "Bella... Sayang...!!" seru Steve dari belakang. "Steve?!" Bella pun menoleh ke belakang dan berdiri. "Kau sudah selesai Steve !? Kalau tahu secepat ini, kenapa kau memintaku untuk menemani Bella !!" ketus Austin berusaha tenang. "Sorry bro! Ini tiba-tiba, mungkin aku akan sedikit lebih lama, klien dari Kanada ingin melakukan beberapa revisi di beberapa bagian. Dan aku tidak mungkin menolaknya... Karena pengiriman barang akan di lakukan besok...!!" jelas Steve. Dan menatap istrinya dengan perasaan bersalah. "Apa!" seru Bella dan Austin bersamaan. "Sorry sayang... Aku tidak tahu kalau ada kejadian seperti ini..." sesal Steve. "Makanya aku langsung datang menemuimu sayang.” gumam Steve merangkul istrinya. "Jadi, bagaimana sayang ?!" tanya Steve kepada Bella. "Hmm... Mau bagaimana lagi... Urusan kantor memang harus di dahulukan sayang... Mungkin aku akan berkeliling sekitar sini, dan meminta Bart untuk mengantarku pulang.." jawab Bella sambil tersenyum menutupi kekecewaannya. Steve mengecup kening Bella dan memeluknya, "Terima kasih sayang, aku akan berusaha cepat menyelasaikannya dan langsung pulang... hmmm ??" ucapnya lembut. "Iya..." balas Bella singkat, melihat punggung suaminya yang semakin jauh sambil menghembuskan nafas beratnya. Austin duduk diam dan mengamati, melihat raut wajah Bella. Kemudian tersenyum smirk. "Aku tidak sangka, kalau kesempatan tercipta dengan begitu mudah!" gumam Austin dalam hati. Bella berbalik ke Austin, "Kalau begitu, aku duluan Austin." pamit Bella yang juga sudah sangat malas melakukan hal lain. Kemudian melangkah. Austin berdiri, "Tunggu Bella!" "Ya ?!" sahut Bella dan menoleh. "Apa kau tidak ingin berkeliling melihat kantor baru ini ??" "Yeah, walaupun tidak banyak yang dapat dilihat… Tapi kantor ini cukup indah untuk di kelilingi... Lagi pula kamu sudah sangat jauh ke sini... Sayang saja, kalau kamu langsung pulang bukan?" jelas Austin. "Keliling kantor ??" tanya Bella dengan wajah penasarannya. "Iyaa.. keliling kantor... bagaimana ??" ujar Austin dengan semangat. Hatinya bergemuruh. "Hmm… Boleh...!" jawab Bella, yang memang sangat penasaran dengan lingkungan kantor yang besar ini, saat itu Steve hanya membawanya antara kantor suaminya dan kantor Austin. "Got You !!!"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD