Setelah memperlihatkan pose yang begitu menggoda untuk menaikkan libi-do Austin.
Joy semakin lebar membuka rok mini ketatnya sehingga kain rok tersebut semakin naik keatas.
"f*****g sh*it! Kau benar-benar ja*lang se-ksi Joy!!" Seru Austin puas.
Mendengar kata-katas kasar dari Austin, bukannya sakit hati. Malah membuat Joy semakin liar membuat gerakan er-otis untuk memuaskan mata Bosnya itu.
Joy meremas salah satu payu-daranya yang masih terbungkus dengan kain tipis renda berwarna ungu, dan tangan satunya sudah turun ke bagian tubuh tengahnya mengusap lembut miliknya sendiri.
"Fuc-k..!! Fu-ck..!!! Wanita bi-nal..!!!" Austin terus saja memaki, dan menonton pertunjukkan liar dari wanita di depannya.
"Ahhh..." desahan Joy ketika dia memasukkan jarinya ke dalam inti tubuhnya dan memainkannya sendiri.
Desahan Joy semakin menjadi, ketika jemarinya keluar masuk dengan cepat hingga lenguhan panjang dari dirinya.
Joy melakukan mas-tu-rbasi di depan Austin, cairannya yang lengket di tangannya di masukkannya kemulut dan menjilatinya sampai bersih.
Austin tidak dapat menahan diri. Suhu tubuhnya sudah sampai ke ubun-ubun. Membayangkan wajah Bella yang tadi mendapatkan puncak kenikmatan.
Kejantanan Austin sudah sangat sakit di dalam celananya.
Joy menurunkan kakinya ke dasar dan membantu Austin untuk membuka celananya. Suara gesper berdentum ketika menyentuh lantai.
Dibelainya dengan lembut kejantanan Austin dari balik boxer.
Blup
Joy menurunkan boxer Austin, dan langsung saja tiang perkasa Austin menyembul dengan gagahnya membuat Joy tersenyum puas. Sudah membuat bosnya menjadi sangat terangsang.
Umphhh
Joy memasukkan milik Austin seutuhnya ke dalam mulutnya. Dikulumnya milik Austin dengan lembut di dalam. Lidahnya menari dengan lincah. Kepalanya turun naik. Seirama dengan gerakan tangan Joy yang mengurut kejantanan Austin. Tidak ketinggalan kedua bola milik Austin yang di lumatnya dengan lembut.
"Stoppp!!" desis Austin menahan kepala Joy.
"Buka Joy!" titah Austin.
Paham dengan semua titah Austin, Joy langsung kembali duduk, bersandar di sofa dan memposisikan dirinya. Kedua kakinya di buka lebar, rok ketatnya sudah naik sempurna di pinggangnya.
Austin naik ke atas sofa dan berlutut, sedangkan tangan Joy memegang kejantanan Austin sambil mengarahkan masuk ke dalam inti tubuhnya.
"Ahhh...Uhmmm..." desahan mereka berdua bersahutan setelah milik Austin terbenam sempurna di inti Joy yang terdalam.
"Argghh...!!" deru Austin menghujam begitu keras. Rengekan demi rengekan keluar dari mulut Joy. Tubuhnya bergetar dan bergerak akibat hantaman Austin yang begitu dahsyat.
Joy memegang sandaran kursi dengan kuat, membuat Austin semakin bebas bermain di kedua payu-daranya yang ikut berguncang naik turun.
"Fuck...!!! Sedikit lagi aku menikmati tubuh Bella!!!" maki Austin dalam hati.
Tatapannya terlihat begitu haus dan semakin haus. Di masukkan jemarinya di mulut Joy. Dan langsung di sambut oleh Joy. Di hisapnya dengan kuat jemari Austin.
Tangan Austin yang lain tidak tinggal diam dengan meremas bongkahan Joy dengan keras hingga memerah. Membuat Joy terus meringis kesakitan dan semakin terangsang.
"Berdiri Joy!!" seru Austin ingin mengganti posisinya.
Austin langsung memutar tubuh Joy, membelakanginya. Disuruhnya untuk bertumpu di sandaran sofa yang kokoh dan membuka kakinya.
"Ughh...Fuck!!" maki Austin setelah miliknya tersedot ke dalam tubuh Joy.
"Ah... ahh… Austin...!! Kau sangat luu-aar biasa ..!!!" racau Joy dengan mulut yang terus terbuka membuang desahan nafasnya yang saling berburu dengan desiran di tubuhnya.
Pertama kali dia merasakan keliaran Austin yang seperti ini. Austin menjadi sangat bersemangat dan penuh ga irah.
"Apa karena provokasiku tadi?" batin Joy puas.
"Tanganmu Joy!!" seru Austin meminta tangan Joy.
Austin menarik tangan Joy dan melakukan gerakan yang begitu kuat terus menerus. Desahan dan erangan mereka berdua saling bersahutan tiada henti. Cucuran keringat saling membasahi tubuh mereka.
"Ah Pak..!" lirih Joy yang merasakan akan segera sampai ke puncak cakrawalanya.
"Faster and harder please!!" racau Joy yang siap menumpahkan miliknya.
"Sh*it!" maki Austin yang merasakan miliknya diremas begitu kuat di dalam sana.
"Ah!!" teriakan Joy menggema di dalam ruangan.
"Aku harus segera memakanmu Bella!" batin Austin yang juga akan mencapai klimaks dan mencabut miliknya, Joy langsung berbalik dan memasukkan milik Austin ke dalam mulutnya untuk menerima semua tumpahan milik Austin.
"Arrg!" seru Austin sambil terus mengeluarkan semua lava panasnya di dalam mulut Joy.
Glek
Lagi-lagi Joy meneguk semua lava Austin tanpa sisa.
"Biar aku bersihkan Pak." ucap Joy sambil menjilati dan mengulum milik Austin hingga bersih tanpa sisa tetesan.
"Kau memang luar biasa Joy!" seru Austin dan merebahkan dirinya di sofa.
Joy duduk di lantai dan membelai milik Austin.
"Bapak juga sangat luar biasa hari ini!" ucapnya dengan nada manja.
"Hahaha... benarkah..?!" seringai Austin.
"Iya Pak ! Aku suka, ketika Bapak kasar seperti tadi, hmm sungguh nikmat." jawab Joy dengan jujur. Joy yang memang sangat hiper dalam seks tidak menyangka kalau dirinya merespon semua tindakan kasar dari Austin.
"Kalau begitu apa kau siap ronde ke dua ?" smirk Austin yang sudah merasa miliknya kembali bangun karena terus dibelai dan diremas oleh tangan Joy.
"Tentu saja Pak!" balas Joy dengan semangat.
"Jangan bangun Pak! Biarkan aku yang di ataa!" cegah Joy menahan tubuh Austin ketika ingin bangun.
"Do it, Joy!"
Joy berdiri tepat di atas sofa, dengan gerakan yang sangat menggoda. Pakaiannya di lepas secara sempurna dan di jatuhkan ke lantai. Kaitan branya dilepas, dan membuangnya bersama pakaiannya. Rok mininya yang masih ada di pinggangnya di lepas dan turut membuangnya di lantai.
Austin puas dengan segala tontonan er-otis yang di suguhkan Joy. Selalu bisa membuat libidonya untuk naik.
"f**k! I like it Joy! Hurry up!" seru Austin yang ikut bersemangat, “bagaimana jika Bella yang ada di depanku? Damn!”
Joy tersenyum puas, mulai turun perlahan dan menekuk kakinya. Memegang kejantanan Austin agar sejajar dengan inti tubuhnya.
Dan... Bleshh
"Ah!" kembali mendesah bersama ketika milik mereka menjadi satu.
Dengan gerakan yang begitu mendominasi. Joy menari di atas tubuh Austin dengan liarnya. Membuat Austin terus meracau begitu pun dirinya.
Suara decakan akibat gerakan naik turun Joy dengan cepat membuat mereka semakin bersemangat.
Joy menurunkan tubuhnya dan menyentuhkan dadanya ke d**a Austin yang masih mengenakan kemejanya.
Diciumnya bibir Austin dengan begitu panas. Tentu saja Austin membalas lumatan Joy yang begitu basah. Ditambah bagian bawah tubuh mereka semakin menggila.
Joy semakin cepat menggerakkan bokongnya naik turun. Dirinya akan segera mencapai klimaks luar biasa lagi. Dengan posisi seperti ini. Membuat Joy bisa merasakan milik Austin sampai ke titik tersensitif miliknya.
Masih di posisi sama, Joy terus memompa tubuhnya. Hingga..."Ahh!" lenguhan panjang dari Joy. Di peluknya erat tubuh Austin dengan kuat.
Austin pun merasakan getaran hebat dari tubuh Joy hingga beberapa detik. Setelah selesai menstabilkan dirinya. Joy kembali bangun dan bergerak maju mundur, gerakan tersensitif untuk lelaki apabila posisi seperti ini.
"f**k Joy! Do it more!" racau Austin yang juga ingin mengeluarkan lava panasnya.
"Joy!" seru Austin sebagai tanda Joy harus berhenti.
Benar saja, Joy langsung melepaskan penyatuan mereka dan kembali mengulum milik Austin untuk menerima semua lava kesukaannya.
"Hmmm... Sangatt nikmat Pak!!" gumam Joy puas setelah menelan habis.
Bersambung…