Belum Usai

1636 Words

"Keren sekali sandiwaramu, Ainun." Suara Mama mengejek di seberang sana. "Kau racuni apa pikiran anakku, bahkan untuk pergi dari rumah jelekmu harus berpikir seribu kali?" "Dasar, perempuan penuh tipu muslihat. " Kini Anita yang tiba-tiba nimbrung di belakang Mertuanya membuat wajah Ainun makin memerah. "Bukan diracuni, Ma. Tapi diguna-guna." Anita kembali mengejek, kini wajahnya jelas di depan Ainun. "Anita." Ainun menatap tajam ke arah adik ipar suaminya. "Apa yang kau katakan, aku membuat suamiku jatuh hati karena diguna-guna? " "Iyalah, aku yakin. Di rumahmu kamu bisa melakukannya. Haha." "Tutup mulutmu. " Ainun marah besar. "Aku bersumpah demi Allah, aku tidak akan pernah melakukan cara serendah itu untuk dicintai." " Bohong, aku tidak percaya. Dasar perempuan munafik." Anit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD