Giordan menatap Naira. Wajah gadis itu merona karena malu. "Emm, Kami cari penginapan lain saja," ucap Giordan segera. "Baik, Tuan. Jika Anda tidak menemukan penginapan lain, pintu kami selalu terbuka untuk menerima Anda." "Terimakasih." Giordan mengajak Naira untuk meninggalkan tempat itu. Keduanya kembali berjalan ke arah mobil mereka. Gerimis semakin deras. Giordan merangkul Naira untuk segera berlindung di dalam mobil. "Fuhh!! mungkin lain kali aku harus mendengar ramalan cuaca," gumam Giordan sembari menyalakan penghangat mobil. "Tuan, ini tuksedonya. Kemejamu basah." Naira melihat kemeja Giordan yang menempel pada tubuhnya. Mustahil jika pria itu tak kedinginan. "Pakailah, aku baik-baik saja karena sering hidup di alam bebas." Giordan mulai manyalakan radio di dalam mobi