Di sepanjang perjalanan pulang, Reina terus teringat akan ekspresi Rian saat ia membongkar makanan yang lelaki itu berikan dan membaginya pada semua teman. Reina tahu Rian kecewa. Meski Reina berusaha untuk tidak peduli, tapi nyatanya wajah kecewa itu terus membayanginya. 'Ah, bodo amat. Kenapa juga aku harus mikirin. Baru ditolak makanan, aku dulu ditolak cinta sama dia enggak masalah,' gumam Reina sembari terus melajukan motor matik menuju rumah. 'Hei! Enggak masalah apanya? Buktinya dulu kamu kecewa banget sama dia, bahkan sampai sekarang.' Suara hati lainnya tak terima dengan sikap tidak peduli Reina. 'Ya, wajar dong kecewa. Dia nolaknya bikin sakit hati gitu,' jawab Reina tak mau kalah. "Tadi bilang enggak masalah, sekarang bilang sakit hati. Yang bener yang mana?' Pertenta