Nama Rian Nataharja tidaklah asing di telinga Reina. Lelaki yang memiliki IQ tinggi di usianya yang waktu itu baru menginjak angka 15 tahun, sudah membuat sosok siswi bodoh itu jatuh cinta sejak di bangku kelas satu sekolah menengah atas.
Mungkin orang akan menganggapnya cinta monyet atau cinta remaja, tetapi ketika peristiwa itu membuat hati dan harga dirinya terluka, rasa sakit itu tak langsung hilang seperti para remaja yang mudah kembali jatuh cinta setelah ditolak oleh orang yang disukai.
Ya, hal itulah yang Reina rasakan. Gadis itu benar-benar terpuruk ketika harga dirinya dijatuhkan. Masa-masa akhir sekolah yang harus ia jalani beberapa minggu ke depan terasa begitu menyiksa fisik dan batinnya.
Ia ingin melupakan cepat, tetapi sosok Rian yang selalu ia lihat di dalam kelas mem
