PART 27

1098 Words

Air matanya terus saja mengalir, seakan tidak mau berhenti. Stella terus memegangi dadanya. Ia merasakan sesak yang teramat dalam. Seakan ada tangan tak kasat mata yang meremas jantungnya dari dalam. Bahkan supir pribadi Alex yang melihat itu merasa khawatir. Setelah Stella sudah merasa tenang, barulah wanita itu turun dari mobil. Dia bisa saja langsung pulang ke apartemen, hanya saja berada di apartemen dalam keadaan seperti ini seorang diri, bukanlah pilihan yang tepat. Ketika Stella baru saja keluar dari lift, salah satu rekan kerjanya memberinya beberapa berkas yang harus segera diantarkan kepada CEO. Stella menerimanya dalam diam. Dan saat lagi-lagi ia harus melewati meja asisten Alex, wanita itu mengernyit menatap Stella. Pandangan sang asisten jatuh pada beberapa berkas yang ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD