Sunyi yang senyap. Napas Eyrin tertahan. Tenang, tenang, Eyrin. Eyrin mengelus d**a dalam pikirannya, karena pada kenyataannya, seluruh tubuhnya membeku saking terkejutnya begitu mencerna kata-kata Edgar.
‘Selly pernah hamil.’
Eyrin mengulang. Mencoba menahan jantungnya masih di tempat dan yang pasti masih berdetak meskipun ia tak yakin degupan selanjutnya akan membuat jantungnya masih tetap di d**a.
Hanya pernah, kan? Bukan sedang hamil anak Ed ...
“Bukan. Bukan anakku.” Edgar bergegas melanjutkan begitu prasangka melapisi raut wajah Eyrin disertai tuduhan yang begitu jelas. Keterkejutan yang jauh lebih besar siap meluap.
Inilah akhirnya, tak pernah membayangkan masa lalunya akan kembali mengambang ke permukaan dan mau tak mau ia harus menghadapinya.
Eyrin bernapas.
“Setelah
