Sejak berangkat, kepala Eyrin memang sudah terassa berat dan sedikit berputar. Tubuhnya pun masih terlalu lemas dan karena pengaruh obat yang sempat diminumnya sebelum naik ke mobil bersama sopir Edgar, perjalanannya terasa lebih singkat karena ia hanya tidur. Meski saat bangun tulang punggungnya terasa lebih remuk dari sebelumnya. “Jam berapa sekarang?” tanyanya kepada sopir yang mulai mengurangi kecepatan ketika mobil mulai memasuki kawasan resort mewah yang ia yakin menawarkan segala hal yang diinginkan oleh Regar. Layanan istimewa, pemandangan, kolam renang, dan sepertinya pantai pribadi juga. Ah, juga spa. Eyrin ingat pernah pergi ke tempat ini dengan Regar. Tahun lalu, liburan tahun baru. Liburan dengan dalih pertemuan klien dari Malasyia, itu yang mereka katakan pada Edgar. “Sep