Part 46

1843 Words

“Aku ingin ke spa.” “Aku ingin ke pantai.” “Badanku sakit semua.” “Kepalaku butuh udara segara.” “Spa dulu, setelah itu pantai.” “Pantai dulu, setelah itu pantai.” Kemudian keduanya tergelak. Eyrin lebih dulu mengangkat jari kelingkingnya ke arah Regar, Regar langsung menyambut uluran tersebut dan mengaitkan kelingking Eyrin di kelingkingnya. Bersamaan, kedua bergumam, “Sabahat selamanya sehidup semati.” Eyrin tersenyum, dengan seluruh kelegaan yang bisa didapatkannya. Semuanya telah kembali ke tempat seharusnya. Semuanya sudah kembali normal. Ia akan melupakan apa yang pernah dikatakan oleh Regar. Regar juga tersenyum, menutupi kepedihan di hatinya dengan senyum tersebut. Ya, terkadang luka terhebat didapatkan dari orang paling istimewa. Itu sudah sewajarnya. Karena semua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD