Eyrin akhirnya bisa bebas mengembuskan napas kelegaan ketika Calvin berpamit dan berjalan pergi karena sebuah panggilan yang mendadak. Berjalan di antara kerumunan tamu dengan ponsel menempel di telinga. “Ada apa ini, Edgar?” Eyrin memutar tubuh menghadap Edgar. Bertanya-tanya tentang hubungan kedua teman yang menurutnya sangat aneh. “Bukankah kalian berteman?” Edgar tak bisa mengelak lagi. Tekad di mata Eyrin terlalu besar untuk ia hindari. “Sesuatu terjadi dan hubungan kami tak pernah membaik. Hanya itu yang bisa kuberitahu padamu, Eyrin.” Eyrin tak mengejar lagi. Ia tahu keseriusan dalam ekspresi wajah Edgar memberitahunya untuk berhenti. “Oke.” “Dan jangan dekat-dekat dengannya lagi.” Nada dalam suara Edgar penuh ketegasan. “Kau tidak memercayaiku?” Mata Edgar menyipit. M