Tengah malam Syahla terbangun dan langsung mendapati Marco yang tengah tidur sambil duduk dengan merebahkan kepalanya di tempat tidur Syahla. Syahla mulai menjadi bingung, dia merasa bingung harus bagaimana dia bersikap. Dia tentu mengetahui kalau mereka tidak boleh berada dalam satu kamar yang sama semalaman, namun melihat bagaimana Marco yang terlihat sangat lelah dan juga dia teringat kebaikan Marco kepada dirinya membuat dirinya tidak tega untuk membangunkannya. Syahla mengulurkan tangannya hendak mengusap wajah Marco, namun tangannya hanya bisa melayang di udara. Dia tidak berani. Selanjutnya Syahla pun memilih untuk memandangi Marco hingga kantuk menyergapnya dan membawanya ke alam mimpi. Keesokkan paginya, Syahla kembali bangun dan masih mendapati Marco di sampingnya. Oleh k