14.Epic

3815 Words
Di bilik donor aku malah bertemu Farah dan suaminya yang berniat donor darah "Gue di undang Sashi udah dua tahun ini Kal'jawab Farah saat aku bertanya. "Alif kan rekan gue sama Rey waktu masih di rumah sakit sebelum Rey pindah kerja ke Twins Hospital"lanjut dokter Nirham suami Farah. Rey hanya mengangguk. "kenapa ga ikutan pindah juga mas Nirham?"tanyaku pada suami Farah. Dokter Nirham tertawa. "Gue udah jadi kepala Poli Syaraf,sayang kalo gue mesti lepas,Rey kan dulu masih dokter umum dan sempat resign buat sekolah specialist anak atas recommend Karin yang jadi dosennya,jadi pas selesai sekolah mau ga mau Rey terima tawaran Karin kerja di Twins Hospital.Elo ga cerita Rey?"jelas dokter Nirham. Rey cengar cengir. "Belum sampai ngobrol di situ"bantah Rey. "Masih baru mas....masih jarang ngobrol lah,kan sibuk cipokan sama Lila"ledek Farah. Aku melotot ke arahnya. "Nyesel gue curhat jadian sama Rey"keluhku. Mereka terbahak bertiga.Setelah urusan donor darah selesai,Rey di cegat wawancara oleh wartawan dari stasiun TV milik Boy tunangan Nadine.Aku menyingkir sampai Rey selesai baru kami kembali ke area acara. "Kamu mau makan,apa jajan?"tanya Rey saat kami menyusuri bazar dan stand makanan. "Jajan aja yuk!!,makan bisa nanti lagi"ajakku. Rey menurut dan aku mencari jajanan yang mau aku beli,aku mengabaikan kesibukan relawan yayasan yang keteteran melayani orang orang sekitar yayasan yang berebut membeli baju,tas, atau sepatu sapatu yang di jual di bazar.Sudah pasti berebut karean barang barang brended,aku sih yakin mereka tidak tau harga sebenarnya baju,tas,sepatu dan yang lainnya yang jadi barang bazar murah.Khusus sembako murah di sediakan area khusus untuk mencegah antrian penukaran kupon. Area bazar kuliner juga di buat terpisah di lapangan yang biasanya untuk main bola dengan tenda tenda yang berderet.Air liurku menetes melihat jajanan yang sedang havening di jual oleh ibu ibu yang sehari hari kerja membuat barang barang kreasi dari barang bekas.Ibu Aldi dan Aldi terlihat sibuk juga jualan es dalgona dengan ibu meny.Ibu Asih mah sibuk dengan Rahman yang juga terlihat gembira dengan balon yang dia pegang.Akhirnya aku memutuskan beli sosis bakar dan makan olahan yang di panggang dan di guyur saos dan mayones.Tapi sebenarnya aku tertarik dengan perdebatan Tmmy anak Omen dan Kimmy yang terlihat mau manangis sementara Timmy sibuk menenangkan. "Kenapa Tim?'tanyaku. Timmy menghela nafas. "Kimmy tante Lila,susah aku larang.Om Nino kasih Kimmy keliling jajan asal jangan makan pedas,tapi Kimmy ga ngerti,aku kan udah janji sama Om Nino"keluh Timmy. "Abang....kapan lagi aku makan,kalo ada ayah ga boleh"bantah Kimmy. Aku menatap Rey memohon bantuan. "Kimmy mau makan itu?"tanya Rey sambil menunjuk bungkusan berisi sosis bakar dan kawan kawannya di tangan Timmy. Kimmy mengangguk. "Om beliin lagi ya,tapi saosnya jangan banyak banyak,mau ga?"tanya Rey setelah jongkok di hadapan Kimmy. "Tapi bang Timmy udah beli om,bunda bilang mubazir,banyak orang ga bisa makan,kalo aku buang kan sayang"kata Kimmy. Rey beralih pada Timmy. "Abang bisa habisin itu ga?,biar Kimmy tetap bisa makan yang om belikan lagi"tanya Rey. Timmy terlihat berbinar. "Okey om!!,tadinya aku mau begitu,tapi uangku habis,aku mau cari papaku,Kimmy ga mau takut om Nino lihat trus ga boleh ke bazar lagi"jelas Timmy. Rey tertawa. "Berarti kita sepakat.Ayo Kim,pilih yang kamu mau tar om Rey yang bayar"perintah Rey. Kimmy bersorak lalu sibuk memilih sementara Timmy terlihat tersenyum melihat Kimmy antusias. "Bibit bucin"komenku tepat Rey berdiri lagi menghadapku. "Siapa?"tanya Rey sambil menoleh ke arah jarak pandangku. "Timmy..."desisku. Rey tertawa. "Wajar sih...anak Nino cantik,aku kadang berharap Kimmy besar dan mau sama aku"jawab Rey. Aku terbelak. "Kamu p*****l ya?"bentakku. Rey terbahak tapi langsung berhenti saat Timmy mendekat . "Om nanti jangan kemana mana ya!!,aku mesti ganti uang om yang buat bayar jajanan Kimmy"kata Timmy. "Ga apa Tim,anggap aja om traktir"tolak Rey. Timmy menggeleng dengan gaya cool. "Papaku bilang kalo jadi laki aku mesti bayarin jajanan cewe yang aku ajak.Aku ga mau berhutang sama om"jawabnya  "Astaga...."desisku lalu melengos menyembunyikan tawaku  Rey aja udah menutup mulut dengan kepalan tangan menyembunyikan tawanya. "Bang udah mateng nih"jeda Kimmy. "Bentar!!"jawab Timmy menoleh lalu beralih lagi pada Rey. "Mana Om aku pinjem aja deh seratus ribu biar aku gampang gantinya.Kimmy pasti minta jajan es juga"pinta Timmy masih dengan gaya coolnya. Rey menurut membuka dompetnya lalu memberikan uang seratus ribu pada Timmy. "Aku ganti pas ketemu papaku.Om jangan takut aku bohong.Ini janji gentleman om"kata Timmy sebelum menyusul Kimmy yang sudah mulai makan sosisnya. Aku dan Rey kompak ngakak saat Timmy dan Kimmy pamit untuk makan jajanan mereka biar Nino tidak tau. "Omen kasih anaknya makan apa sih.aku kok kesel ya dia ngomomg gitu.Ini janji gantleman Om.Ampun aku di ajarin jadi gentelaman sama anak SD"keluh Rey jenaka. Aku masih ngakak sampai perutku sakit. "Ayo makan apa Kal?"tanya Rey setelah aku selesai ketawa. Aku menurut.Setelah aku makan sosis bakar,Rey mengajakku makan tahu getrot.Di sini malah kami bertemu dengan Ello yang meledek Naya yang sedang jajan dengan Sarah. "El!,mana ka Acha?"tegurku. Dia tertawa. "Aku udah gede tante Lila....masa main sama kak Acha.Lagian kak Acha ga mau jauh dari eyang ti,kaya Biyan yang ga mau jauh dari tante Cley"jelas Ello . Aku tertawa. "Trus kamu ngapain di sini?"tanyaku. Rey hanya senyam senyum sambil mengantri. "Ketemu kesayangan akulah"jawab Ello dan Naya mendorong tubuhnya menjauh sampai Ello terbahak. Sarah tertawa dan Naya cemberut. "Nay ga boleh gitu"tegurku. "Tau Nay....kan Ello ga bilang kesayangannya siapa?"goda Sarah yang sepantaran Timmy dan Acha. "Tau....kamu GR,kesayangan aku tuh tukang tahunya bukan kamu"jawab Ello mengodanya. "BODO!!,"cerus Naya jutek. "Heran aku tuh,cewe cewe kalo aku deketin pasti mikirnya jadi kesayangan aku,aku ganteng ya tante Lila?"tanya Ello . Rey ngakak mendengar Ello ngomong.Aku juga sih,anak ini persis Andra yang flamboyan dan konyol seperti Rosa ibu nya. "Ganteng dari hongkong!!"bentak Naya lagi. Ello malah tertawa konyol. "Ganti Nay,ganteng dari Korea gitu!,kan aku seganteng artis korea yang suka kamu ciumin posternya"balas Ello "Dih ngarep......Kak Sarah ....usir kek,kakak dari tadi betah banget dekat dia"keluah Naya. Aku dan Rey senyam senyum. "Kan Ello juga beli,masa kakak usir.Lagian pesanan kita sebentar lagi jadi"sanggah Sarah santai. Naya melengos saat Ello yang berdiri di belakangnya sudah senyum mengejek.Akhirnya pesanan Naya dan Sarah selesai. "Aku yang bayar pak"jeda Ello memberikan uang seratus ribuan. Kalo Sarah senyam senyum Naya mencekal tangan Ello yang terulur. "Ih apaan sih,aku ga minta di traktir"tolak Naya. "Siapa yang traktir kamu,aku cuma sekalian bayar"sanggah Ello. Naya memutar matanya. "Tuh bang!,dia yang bayar,ayo kak Sarah"ajak Naya menjauh menarik tangan Sarah. Kami tertawa,tapi Ello mengawasi Naya dan Sarah yang menjauh. "aku cuma mau temenan sama Naya,kenapa dia ga suka trus sama aku ya tante?'tanya Ello serius. Aku mau ketawa jadi ga jadi.Rey yang malah jongkok lagi di depan Ello. "Kamu godain dia trus,jadi dia malu.Coba kamu lebih nahan diri"saran Rey. Ello tertawa. "Abis lucu om.di sekolah cewe cewe malah deketin aku trus,tapi Naya malah nolak aku deketin,jadi aku suka godain dia,biar dia mau ngomong sama aku"jawab Ello. Rey tersenyum dan aku sudah menyembunyikan tawaku. "Ajak ngobrol baik baik aja jangan sambil kamu ledek.Cewe itu.....ga suka di ledek kan malu"kata Rey. Ello diam. "Okey deh om,aku kejar Naya dulu"pamit Ello. "Den tahunya?"sela abangnya. Ello menoleh. "Aku ga beneran mau jajan kok bang,kasih tante sama om aku aja"saran Ello. "Kembaliannya?"tanya abangnya. "Cukup ga buat bayar punya tante sama om aku?"tanya Ello santai. "Masih ada kembalian juga Den"jawab abangnya sambil mengembalikan kembalian Ello menerimanya dan menaruh di saku celananya "Om bayar sendiri aja El"tolak Rey. "Ga usah nolak rezeki,lagian om udah kasih nasehat,Aku pamit dulu mau kejar Naya "pamitnya smabil menepuk bahu Rey lalu berlalu mengejar Naya dan Sarah lagi. Rey bangkit sambil tertawa. "Luar biasa sekali anak anak milenial"komen Rey. Aku mengangguk. "Itu cinta bukan sih?"balasku. Rey mengangkat bahu, "Susah di definisikan Kal,mereka masih terlalu kecil,waktu bisa aja merubah semua"jawab Rey sambil merangkul bahuku menunggu pesanan kami.Kami makan sambil mengawasi hiruk pikuk orang orang sampai aku merengek beli minuman boba.Rey menurut saat aku tarik ke stand boba. Ketemu lagi dengan bocah bocah anak genk Nino.Ada Maura yang lengannya di rangkul Bella dan Kiera di kanan kirinya,semantara Noah dan Kenzo anak Kendi berdiri depan stand mengawasi pembuatan Boba. "Nih Ra,tapi jangan bilang om Nino kamu beli ini ya!"pinta Noah sambil memberikan segelas minuman pada Maura. "Iya bang Noah...aku juga ga mau di omelin ayah"jawab Maura. "Hai....gaes...."sapaku . Mereka serentak menoleh. "Eh tante Lila,Om Rey...."hanya Bella yang menjawab lalu santai mendekat ke arah Rey. Yang lain hanya mengangguk ke arahku dan Rey. "Kalian jajan udah izin belum?"tanyaku. "jangan bilang ayah tante Lila"pinta Maura. "Biar aja sih Ra,Kan ada bunda kamu yang bela kalo om Nino ngamuk"sanggah Kiera sambil menerima uluran segelas minuman dari Kenzo. "Kita nyumpet nyumpet tante,jangan ngadu ya"pinta Noah di angguki Kenzo. Aku mengangguk sambil tersenyum. "Tante tutup mulut khusus hari ini'jawabku  Mereka bersorak. "Bel ini minumanmu,kenapa malah deketin om Rey"keluh Noah. "Cie cie...."ledek Maura dan Kiera kompak. Bella tertawa sambil menggenggam tangan Rey. "Dih om Rey kan keceh,emang kenapa aku dekat om Rey?.Bang Noah jealous ya?"ledek Bella centil  Kami terbahak minus Noah. "Dih ngapain,Ayo ah kita cari tempat buat nyumpet dari om Nino"ajak Noah sambil membawa dua gelas di tangannya. Yang lain senyam senyum melihat Noah menjauh. "Ayo Bel!!"ajak Maura. Bella menggeleng. "Duluan deh aku mau minta traktir om Rey"tolak Bella. Noah menoleh. "Buruan!!"jerit Noah menjeda. Yang lain buru buru menyusul setelah pamit padaku dan Rey meninggalkan Bella yang senyam senyum. Aku dan Rey saling menatap. "Kamu ga mau nyusul?"tanya Rey karena melihat anak anak itu beneran menjauh. Noah sempat menoleh sih. "Santuy Om,bang Noah ga akan biarin aku ga ikut mereka'jawab Bella santai. Aku dan Rey mengulum senyum.Beneran loh ternyata.Setelah cukup jauh,mereka berhenti dan Noah kembali mendekat. "Ayo Bel,jangan macam macam ,aku bisa di omelin mamaku smaa tante Karin kalo ga ajak kamu main.Lagian jangan repotin tante Lila sama om Rey"kata Noah sambil mengulurkan gelas di tangannya pada Bella. Bella tersenyum menyambut gelas dari Noah. "Bilang aja abang khawatir sama aku?"goda Bella. Noah terbelak lalu menghela nafas. "udah ayo buruan!!,jangan centil banget kek jadi cewe"gerutu Noah. Bella tersenyum . "Sayang abang...."desisnya mencium pipi Noah lalu menyusul yang lain. Muka Noah memerah dan meringis menatap aku dan Rey. "Jangan kaget ya om tante.Bella emang gitu.Centil banget.Dan maaf kalo om Rey sama tante Lila ga nyaman"kata Noah dewasa sekali. Aku dan Rey tersenyum. "Udah sana susul,kamu yang paling besar,mesti jagain cewe cewe itu"perintah Rey sambil mengacak rambut Noah. Noah tersenyum. "Makasih om,tante,aku susul teman teman aku dulu"pamit Noah berbalik dan menyusul yang lain. Aku dan Rey mengawasi mereka. "Hadeh...yang jadi mama papanya repot ga sih?"Keluh Rey. Aku tertawa sambil merangkul lengan Rey. "Ga usah di pikirin!!,bukan anak anakmu.Pikirin aja kalo kamu punya anak sendiri"jawabku. Rey menahan langkahku. "Kalo di rubah jadi anak anak kita boleh ga?"tanya Rey serius. Aku tersenyum. "Yah....anak anak kita....kalo kita udah nikah dan punya anak.Ayo ah tar acaranya keburu mulai,aku haus pak dokter"rengekku. Rey tertawa lalu menuruti permintaanku lagi.Anak kita??meleleh ga sih?? setelah terjeda sholat,sekitar jam 2 siang acara inti di mulai.Semua tamu undangan sudah duduk melingkar di area seperti teater terbuka,semua santai duduk di bangku betonan berundak.Para tetua duduk berderet di undakan paling bawah termasuk papa dan mamaku.Lalu genk an Nino dan tamu undangan lain di undaakan kedua.Rey dan aku duduk berderet dengan Sashi di sebelahku lalu Saga memangku Nayaka lalu Farah dan suaminya juga Karenina putrinya.Lalu Radit memangku putri dan sebelahnya gladis yang sebelahan dengan Nadine dan tunangannya lalu Andra,Rosa ,Cley dan Brian.Di atas undakan yang aku duduki di isi oleh tamu undangan lain yang rata rata selebritis atau orang ternama.Semua aman terkendali karena bodyguard anak buah papaku sudah berjaga dengan pakai safari.Kesannya seperti acara private walaupun orang orang sekitar yayasan di perbolehkan asal dapat undangan.Pengunjung yang tak ada undangan memang sudah tidak boleh ada di area yayasan. Cucu cucu Syahreza,Ello dan Biyan duduk bersila di depan pangung beton pendek dengan anak anak yayasan yang tak ikut ambil bagian pertunjukan.Acara di mulai dengan pertunjukan tari lenggang nyai yang di bawakan Acha Syahreza,Sarah,dan Naya juga beberapa anak anak yayasan.Mereka menari dengan anggun dan lincah.Andra terlihat berdiri memvideokan moment putrinya menari.Brian juga dengan camera ponsel sementara Andra dengan handycam.Setelah selesai Biyan bangkit memberikan seikat bunga pada Acha dan Ello pada Naya yang di ambil laih Sarah karena Naya menolak.Sorak sorai terdengar bercampur tepuk tangan saat rombongan penari itu turun panggung. Setelah itu artis berambut pendek yang jadi teman Sinta bertindak jadi MC memanggil om Prass untuk memberikan kata sambutan.Setelah om Prass,baru sambutan dari Gladis yang jadi penagung jawab yayasan memberikan sambutan.Tadinya aku yang mau memberikan sambutan.Setelah Gladis selesai,Naya yang sudah ganti kostum dengan gaun berbahan tile berwarna putih gading naik panggung.Naya terlihat tegang saat membuka lembaran kertas yang dia bawa. "PAPA SAYANG KAMU NAY!!"jerit Saga menyemangati. Naya tersenyum lalu mengangguk.Perlahan dia menoleh pada Rengga yang sudah duduk di bangku kayu tinggi memangku gitar dibelakang dia berdiri "Siap om Rengga?"tanya Naya pada Rengga. Rengga mengangguk lalu petikan gitar terdengar.Naya menatap ke depan lagi lalu memghela nafas pelan. "Asalamualikum semua...."desis Naya . "Waalikum salam"balas kami semua kompak. Naya tersenyum lalu fokus pada stand mic. "Aku Naya...aku anak papa Saga dan mama Sashi......."lalu Naya diam. Kami semua menyimak selain menunggu aksi Naya juga karena dentingan gitar Rengga.Sashi meremas tanganku.Aku menoleh tersenyum padanya. "Tapi....aku anak yang beruntung karena aku punya Abi Alif dan bunda Rara....."lanjut Naya semakin pelan. Sashi sudah berlinang airmata dan Saga perlahan merangkulnya. "Aku senang....punya mereka semua dalam hidupku...sampai tuhan...ambil mereka karena tuhan lebih sayang di banding aku...."dan Naya mengusap airmatanya. Kami sudah terdiam. "Hari ini di depan semua orang,aku mau bilang kalo aku sayang semua,mama papaku.abiku,juga bunda...lewat puisi yang om Rengga buatin buat aku....Selaksa rindu buat orang terkasih karya Rengga Wiryawan...."desis Naya lalu terdiam untuk mengatur nafas. Dan mengalirlah puisi buatan Rengga oleh Naya di iringi dentingan gitar Rengga. "Kadang....kita tak pernah menyadari arti hadirnya seseorang dalam hidup kita.....yang kita ngerti kita tak butuh dirinnya....sampai kita tega menolak kehadirannya dengan berbagai macam alasan.....Aku tau aku salah....aku tau aku sebenarnya butuh kehadiaran mereka....ego...harga diri....kadang membentengi sagala bentuk rasa yang hadir......Jujur aku menyesal menyia nyiakan waktu kebersamaan kami.....aku ingin sekali teriak pada tuhan....mengapa mereka di jemput ke surga....."desis Naya lalu benar benar menangis. Kami semua juga menangis kok.Naya menghela nafas lalu melanjutkan di iringi lelehan airmata kami. "aku hanya mampu meneriakan kerinduan ke udara......aku hanya bisa menatap hampa pada papan bernama di atas segunduk tanah.Dimana mereka....aku rindu....."lanjut Naya lalu jongkok dan menelungkupkan kepalanya. Kami serentak menatap Sagara yang tiba tiba bangkit berdiri dan menghampiri Naya.Saga mengangkat tubuh mungil Naya lalu memeluk Naya,Naya menangis pelan sambil memeluk pinggang Saga dan Saga mencium pucuk kepalanya.Naya menggeleng saat Saga mengajaknya turun.Kami semua sudah terbungkus keharuan yang menyeruak keluar.Semua orang menangis,Aku sampai membasahi kemeja Rey dengan tangisanku.Sashi malah terlihat tegar sambil menatap ke arah suami dan putrinya.tapi tangannya dingin dalam genggamanku. "Aku mesti selesaiin pah"tolak Naya  Saga mengangguk lalu bertahan berdiri di belakang Naya sambil meremas bahu Naya. "Tuhan....kalo benar KAU menyayangi mereka lebih besar dari aku yang menyanyai mereka....tolong Tuhan....jaga mereka mereka untukku....aku akan terus menitipkan doa agar KAU selalu menempatkan mereka di sisiMU........tolong juga sampaikan selaksa rinduku.....untuk mereka....aku akan menjalankan semua yang pernah mereka ajarkan....aku yang akan berusaha mengamalkan kebaikan yang mereka tanamkan....Hidup memang cuma soal di tinggalkan dan meninggalkan.....jadi aku pasrah pada kuasaMU....sampai KAU juga menjemputku dan mempertemukanku dengan mereka di jannahMU....amiin........teruntuk bunda RARA Dan Abi ALIF"tutup Naya.dan tangisnya pecah lagi. kami serentak standing appluss untuk Naya dengan wajah berurai airmata. "Terima kasih!!"tutup Saga dan Naya sudah beralih dalam gendongan Rengga yang menciumi wajahnya. Nino juga mendekat berdua istrinya.Rengga menurunkan Naya saat Noni dan Nino secara bergantian memeluk Naya sebelum di gendong Saga kembali ke bangkunya.Sampai di depan genk an Nino,mereka secara bergantiang juga menciumi Naya dalam gendongan Saga sampai Saga duduk lagi di sebelah Sashi. "Maaf mah..pah,,,..aku tetap sayang mama,,,,sama papa"ungkap Naya lalu mencium pipi Saga dan Sashi sementara Nayaka dalam pangkuanku, "Aku juga sayang kaka"kata Nayaka. Naya beralih mencium Nayaka juga.Rey bergeser memberi Naya tempat duduk di antara aku dan Sashi.Keharuan kami terjeda karena di panggung,Kimmy anak Nino sudah berdiri di depan stand mic mengagantikan Naya.Seperti saat latihan.Kenzo sudah di posisinya dengan piano,aku heran tak menemukan keberadaan Timmy dan Noah yang kemarin latihan.Ternyata mereka duduk di depan panggung dengan anak anak lain. "Asalamualaikum....."sapa Kimmy "Waalaikum salam"jawab kami serentak. .tadinya aku nyanyi lagu lain,tapi karena kak Naya aku jadi mau bilang cinta juga buat bunda aku...maaf bang Tiimmy dan bang Noah...."ungkap Kimmy Timmy dan Noah terlihat mengacungkan ibu jarinya pada Kimmy. "Terima kasih bang......nanti kita bisa nyanyi lagi setelah ini.Jadi....hari ini...aku mau nyanyai lagu bunda...tante Melly Goeslaw...Kak Naya!!,aku juga sayang sama bunda aku....kaya kak Naya yang sayang sama mama Sashi dan bunda Rara.Buat teman teman semua....benar kak Naya....jangan pernah berhenti sayang sama bunda kita,karena kita ga pernah tau kapan tuhan bakal jemput bunda kita....bunda....Noni....lagu ini buat bunda...."ungkap Kimmy sambil menatap Noni yang sudah berdiri dan mengusap airmatanya. "SAYANG KAMU NAK!!!"jerit Nino. "AKu juga yah....tenang aku selalu sayang ayah juga....."jawab Kimmy sambil memberikan ciuman jauh untuk Nino. Nino tepuk tangan dan menular pada kami. "Lagu ini juga buat semua bunda bunda luar biasa yang ada di sini,ayo bang Kenzo!!'pinta Kimmy. Kenzo mengangguk lalu perlahan dentingan piano terdengar dari jari Kenzo yang terlatih.Kimmy menghela nafas. "Ku buka album biru.....penuh debu dan usang......ku pandangi semua gambar diri....putih bersih belum ternoda.....Pikirku pun melayang....Dahulu penuh kasih.....Teringat semua cerita orang...Tentang riwayatku......Kata mereka diriku selalu dimanja...Kata mereka diriku selalu ditimang....Nada-nada yang indah.....Selalu terurai darinya....Tangisan nakal dari bibirku...Takkan jadi deritanya.Tangan halus dan suci.Telah mengangkat tubuh ini.Jiwa raga dan seluruh hidup...Rela dia berikan...."nyayian Kimmy lalu mengambil mic dan menyodorkan pada anak anak depan panggung "Kata mereka diriku selalu dimanja........Kata mereka diriku selalu ditimang........"koor semua bukan cuma anak anak Kimmy tersenyum lalu mengambil alih suara lagi "Oh, bunda ada dan tiada...Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku......Pikirku pun melayang.Dahulu penuh kasih.Teringat semua cerita orang....Tentang riwayatku....Kata mereka diriku selalu dimanja....Kata mereka diriku selalu ditimang......."lolong Kimmy dan membuatku meremang. Tepuk tangan terdengar mengiringi lolongan suara Kimmy.Kimmy seakan mengabaikan dan trus bernyanyi  "Oh, bunda ada dan tiada......Dirimu ....'kan selalu ada di dalam hatiku........"lanjut Kimmy lalu suaranya memelan bersamaan dengan dentingan piano Kenzo yang juga berhenti. Kimmy terengah menatap kami lalu dia tersenyum bersamaan dengan tepuk tangan kami semua yang juga kompak berdiri.Nino dan Noni setengah berlari menghampiri Kimmy yang sudah memeluk Kenzo yang mendekat.Kami tersenyum saat Nino dengan bangga menggendong Kimmy dan menciumi wajahnya berdua Noni. "Terima kasih semua"tutup Kenzo mengambil alih sebelum turun panggung dan memeluk Timmy dan Noah yang menunggunya.Rey terdengar menghela nafas. "Luar biasa sekali hari ini.Tahun lalu tidak se epic ini"desis Rey berbisik. "Kenapa?"tanyaku. "Karena ....lima bulan sebelum perayaan ,Rara meninggal Kal"jelas Rey. Aku mengangguk mengerti dan tak berniat membahasnya.Lalu pertunjukan di ambil alih oleh anak anak yayasan yang juga bernyanyi dan main gitar.Kali ini kami ikutan bernayanyi dengan riang karena lagu yang di nyanyikan bernada riang,Lagu lagu anak anak.Kendi terlihat memainkan piano mengiringi anak anak yayasan yang bernyanyi dengan seragam buatan Sinta.Lagu guru tersayang,aku anak gembala dan lagu anak anak lain di bawakan dengan ceria karena tak sekedar bernyanyi tapi mereka juga membengtuk koreo tari.Kami sesaat melupakan  dua pertunjukan sedih sebelumnya. Juga ada pembacaan doa doa harian yang juga di bawakan anak anak yayasan.Sampai tiba pertunjukan operet.Kami benar benar tertawa dengan kelakuan centil anak Karin.Bella sih beneran deh,masa jadi penyihir tapi nada suaranya centil,belum kelakuan anak Roland dan Obi dengan kostum pohon yang bukan diam di tempat malah jalan jalan kesana kemari.Kami juga tertawa melihat Kiera yang jadi kepala pengawal dengan merubah suaranya jadi seperti cowo.Hanya Maura yanng menjelankan perannya dengan baik,dia jadi putri tidur yang cantik dan anggun,Noah yang memang menolak main operet kerena ada Bella jadi pengeran yang benar benar terlihat tidak antusias. "Om ga mungkin biarin Maura di cium selain kamu Noah"kata Nino. "Jidatnya doang om,Kenzo aja sih apa bang Timmy"tolak Noah. "Ga.kalo kamu sepupunya,ga apa cium Maura.Om ga mau di bantah No"putus Nino sambil berlalu. Gladis mendekat ke arah putranya. "Ngalah sih nak sama om.kan papa udah jelasin kalo ga boleh nyium cewe sembarangan"kata Gladis. Noah mendengus kesal. "Mama ga tau aja kalo cewe cewe itu sering ciumin kita cowo cowo"keluh Noah. Gladis tertawa. "Jangan sampai om mu dengar,nanti kembar ga boleh main.janji sama mama!!"pinta Gladis. Noah hanya mengangguk.Jadilah Noah pangeran yang terlihat tidak antusias menjalankan perannya.Lihat aja sekarang...di depan ranjang kecil yang sengaja di buat untuk Maura pura pura tidur,Noah malah berdiri menatap Maura yang terlihat tertidur cantik setelah tertusuk jarum.Kami semua sampai geregetan melihat kelakuan Noah. "AYO NOAH SAYANG!!!"jerit Gladis. Kami serentak bertepuk tangan.Bukan Noah yang mendekat,dengan gerakan cepat malah BIyan yang bangkit dari duduknya di depan panggung lalu menunduk mencium kening Maura. "OH......"desis kami terhenyak lalu diam terpaku.Nino sudah berdiri dengan wajah memerah dan Noni mencekal tangannya. Brian juga sama sudah di cekal tangannya oleh Cley.Sementara di panggung Noah terlihat menghela nafas lega.Sementara Biyan berdiri sambil menatap Maura yang bergerak lalu mengerjapkan matanya lalu bangkit terduduk menatap Biyan setelah itu Maura mengucek matanya sambil menatap kami semua yang menahan nafas menunggu reaksi Maura. "Udah selesai belum....ayah aku ngantuk....cape....."malah merengek ke arah Nino dan tawa terbahak terdengar dari semua penonton. Nino menyibak penonton anak anak depan panggung lalu menggendong Maura yang sudah memeluk kepalanya dan terpejam lagi. "Operetnya selesai!!!!"jerit Nino lantang lalu tepuk tangan teerdengar tepat semua pemeran operet menunduk dan berpegangan tangan. Nino dengan tergesa membawa Maura masuk kantor di ikuti Noni dan Gladis bangkit menyusul . "Aku lihat dulu Rey!!"pamitku bangkit. "Santai aja Kal"jerit Saga. Aku mengangguk dan Rey ternyata mengekor.Aku dan Rey bergabung dengan Om Pras dan tante Inge dengan dua orang tua Noni menyusul Nino dan Noni.Ternyata Nino membawa Maura ke ruangan kerjaku. Nino merebahkan Maura di sofa lalu tolak pinggang di depan papa dan mamanya juga kedua mertuanya.Noni sudah berdiri mengusap punggung Ninio. "Sabar yang...."perintah Noni lembut. Nino mendengus kesal. "Pah!!,aku ga mau tau ya!!papa tegur Brian supaya bisa urus anaknya.Enak aja cium cium Maura"kata Nino galak. Om Pras menghela nafas. "Ga usah besarin masalah No!!"tegur tante Inge. "Enak aja mama ngomong!!,kalo papa ga ngomong sama Brie,aku bakal ajuin tuntutan pelecehan seksual buat Biyan!!"ancam Nino. "YANG!!,jangan sakit jiwa!!"bentak Noni. "Kamu juga Non.Anakmu di sentuh orang!!"protes Nino. "Astaga No!!,Biyan masih anak anak,dia cuma ngerti dongeng putri tidur yang mesti di cium biar putrinya bangun,kamu berlebihan"sanggah Noni. Nino ganti tolak pinggang di depan Noni.Aku untuk pertama kalinya lihat gimana pasangan romantis ini berdebat. "Oya?"ejek Nino. Aku semakin deg deg an saat Noni juga tolak pinggang dan mengangkat dagunya jutek ke arah Nino.Aku jadi menatap wajah wajah santai di depanku termasuk wajah santai kedua mertua Nino,kaya ga takut anaknya di amuk Nino. "Fine!!kalo kamu mau ajuin tuntutan buat Biyan yang anak kecil,aku juga bakal ajuin tuntutan pisah sama kamu,aku tinggal kamu ke Bandung dan aku bawa anak anak"ancam Noni. Gantian Nino terbelak lalu tertawa mengejek. "Kamu ga akan berani"ejek Nino, "Oya?"balas Noni juga mengejek. Nino mengangguk dengan tampang bodoh.Lalu mengawasi saat pandangan Noni beralih pada kedua mama papanya. "Pah.....mah....ga masalah kan kalo aku pindah ke kebun teh sama si kembar?"tanya Noni. "Dengan senang hati sayang...."jawab papa Noni di iringi tepuk tangan mama Noni. "Mama sama papa juga ikut pindah Non sama kamu,mending punya anak kamu daripada punya anak sakit jiwa model Nino"lanjut tante Inge. "MAH!!"protes Nino. "Elo kalah telak Bang!!'cetus Gladis santai. Nino mendengus kesal lalu beralih menatap Noni yang masih tolak pinggang dan masng wajah jutek, "Kamu...."desis Nino. "APA??berani lawan aku??,aku juga ga mau punya suami sakit jiwa yang bisanya lawan anak kecil.Astaga No....Maura aja ga ngerti dia di cium,kamu yang lebay"bentak Noni. Nino cemberut dan perlahan tangannya yang tolak pinggang terlepas. "Ya elah Non.....aku cuma kesel...udah sih....aku ga bakal tuntut Biyan,udah apa Non....kalo kamu sama anak anak ke Bandung....aku sama siapa?Non....udah sih marah marahnya....ga sayang aku lagi ya?"malah ngerengek nih laki. Aku memggeleng frustasi,ada loh laki kaya gini??. "Non....peluk aku dong biar aku ga emosi lagi...Non...."rengek Nino mengoyang tangan Noni yang masih tolak pinggang. Noni menghela nafas pelan lalu memeluk tubuh Nino. "Kapan sih kamu berenti bersikap nyebelin?"keluh Noni dalam pelukan Nino. "Maaf yang...kan aku sayang kamu sama kembar.Udah yak jangan ngmebek.Dan papa sama mama ga usah senang dulu,Noni sama anak anakku ga kan kebun teh tanpa seizinku"kata Nino sambil beralih pada kedua mertuanya yang tersenyum "Jangan ngomel sama mama papa aku"rengek Noni manja. "Iya......astaga...."desis Nino melepaskan pelukan mereka. "Kenapa?'tanya Noni bingung. Nino berdecak kesal. "Kimmy Non,aku tingggal Kimmy,tar di cium orang juga.Bentar aku cari Kimmy"pamit Nino berlalu dengan tergesa. "Astaga....."desis Noni menepuk jidatnya dan kami terbahak. "Aku balik ke tempat acara ya om tante"pamitku. Mereka mengangguk.Aku dan Rey berllau keluar ruangan.Bisa ikutan gila kaya Nino kalo aku bertahan di sana. "Yang...."tegurku pada Rey begitu kami masuk lift. "Hm...."jawab Rey. "Menurutmu aku bisa kaya Noni ga yang mampu meredam emosi Nino?"tanyaku. Rey menoleh sambil tersenyum. "Kayanya bisa deh,waktu itu kamu mampu meredam sedihku"jawabnya. Gantian tersenyum menatapnya. "Kapan?"tanyaku. "Waktu aku gagal menyelamtkan Nadia.kalo kamu mampu redam sedihku,kamu pasti mampu redam emosiku Kal...bukannya kesedihan rasanya lebih berat di banding emosi??"tanya Rey. Aku tertawa.Rey juga tertawa lalu menarikku keluar Lift.Smeoga aku bisa jadi seperti yang kamu mau Rey.... ### Ampun dah part ini...emosiku di kuras,dari yang ketawa nangis,ketawa ,nangis lagi,nyebelin kan??kaya Nino yang nyebelin tapi ga berhenti buat gemes. See you next part ya kesayangan aku,jangan bosen nunggu aku up ya kiss and love,
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD