12.Hiruk Pikuk

3103 Words
Setelah jam menunjukan jam 5 sore semua membubarkan diri.Nino kelihatan sibuk menggendong Kimmy yang tadi pergi dengan Omen karena Kimmy mengeluh cape dan terlihat lesu dalam gendongan Nino. "Kan udah ayah bilang,dede jangan lari larian,jadi cape kan?"omel Nino tetap aja lembut. Kimmy mengangguk sambil memeluk leher Nino.Anak kembarnya yang satu sudah di gandeng Noni sementara dua suster kerepotan membawa tas sekolah si kembar dan Noni. "Udah sih yang tar kalo udah istirahat juga seger lagi"kata Noni sambil merangkul lengan Nino. Terdengar dengusan kesal Nino. "Sampai rumah mandi,absen terus makan dan selesai makan kalian harus bobo"perintah Nino pada dua putrinya. "Iya yah"jawab si kembar dalam genggaman Noni. Aku hanya mengawasi dari belakang karena aku berniat pulang juga.rombongan yang lain sudah tiba di loby dan sedang menunggu mobil.Gladis di jemput juga oleh Radit yang antusias menciumi wajah Puput ,putrinya. Karin dan Obi yang menggendong Bella yang trus becanda dengan Kiera dalam gendongan Rengga sementara Sinta merangkul lengan Rengga.Naya putri Saga dan Sashi juga terlihat menelpon sementara Saga sudah membawa mobil dan mereka berlalu.Kendi malah sudah kabur duluan begitu juga Roland karena ada pekerjaan.Hanya Omen yang kelihatan berdiri mengawasi semua sampai semuanya masuk mobil dan berlalu. "Hati hati Non!!"katanya pada Noni yang bersiap masuk mobil setelah anak kembarnya masuk mobil. Nino juga sudah masuk mobil dan memangku anaknya sambil terus mengusap punggung Kimmy yang merengek supaya punggungnya di usap.Manja sekali Kimmy mah,beda dengan sang kakak,aku lupa namanya siapa,sekilas aku mendengar kalo nama anak Nino yang satu bernama Ara ,entah nama panjnganya siapa. "Elo bawa mobil Kal?'tanyanya setelah mobil Nino berlalu. "Gue naik taksi aja"setelah menggeleng. "Ayo gue antar,kita searah"ajaknya. "Ga repotin elo?"tanyaku. Omen tersenyum. "Gue kenal baik bokap elo,masa gue biarin anak perawannya pulang naik taksi.Tunggu gue ambil mobil dulu"kata Omen memerintah. Aku jadi mengangguk.Ya sudahlah lumayan kan jadi ga iseng naik taksi.Tak lama mobil Mercy Omen berhenti di depanku. "Elo ga pakai supir?"tanyaku melihat Omen menyetir sendiri. Omen Tergelak sambil memutar stir mpbil. "Manja amat Kal"cetusnya jenaka. Aku tertawa. "Elo udah punya pacar belum?"tanyanya. Baru aku mau jawab handphoneku berdering.Dan Rey menelpon.Omen mengangguk samar mempersilahkan aku menjawab telepon Rey. "Asalamualaikum cantik"sapanya. Bukan jawab aku malah tertawa. "Waalikumsalam.hai dokter"jawabku. Gantian Rey tertawa. "Kamu sudah pulang?" "Sudah dong" "Sama siapa?" "Sama cowok keceh"jawabku sambil melirik Omen. Omen tertawa pelan. "Wait.....bukan papa atau supir papamu yang jemput?"tanyanya terdnegar kesal. "Dih...mana ada....aku bisa pulang sendiri"godaku. Dan telepon what's up itu minta di alihkan ke video call oleh Rey.Aku tertawa sambil menggeser bulatan di handphoneku untuk menyetujui permintaan Rey. "Mana aku lihat cowo kecehnya!"pintanya galak. Aku tertawa melihat dia cemberut,ga pantes soalnya.Omen tertawa melirikku. "Siapa Kal?"tanya Omen. "Au nih dokter iseng"jawabku  Rey terlihat terbelak . "Kal....aku bisa susul kamu ke yayasan ya.buruan ga siapa yang antar kamu"ancamnya. Aku makin tertawa. "Lah ini jam kamu praktek"sanggahku. "Aku ga perduli,Buruan ga atau beneran sih aku susul"ancamnya sudah terlihat bangkit dan mengambil kunci mobilnya di meja kerjanya. Aku ngakak lalu mengalihkan layar handphoneku ke arah Omen. "OMEN!!!"cetus Rey ternyata kenal. Omen menoleh. "REY!!,elo sama Kalila....."gantung Omen karena dia menyetir. Aku buru buru mengarahkan lagi layar handphone ke arahku lagi. "Kamu kenal Omen?"tanyaku. Rey tertawa. "Aku kenal semua orang orang di lingkaran pergaulan keluarga Sumarin sayang.....kamu ga bisa buat aku kesal dengan gampang"jawabnya menyebalkan. Aku memutar mataku dan terdengar suara terbahak Omen dan Rey. "Elo pacaran sama Rey Kal?"tanya Omen "Iya Men!!,titip antar sampai rumah ya,kalo sama elo sih gue percaya Kalila aman sampai rumah"malah Rey yang menjawab. "Siap brothers"jawab Omen santai padahal mereka tidak berhadapan di layar handphone. Aku cemberut,gagal deh bikin Rey jelaous karena kenal Omen. "Udah kan?kamu kan udah yakin aku aman"kataku. "Hei....kamu ga kangen aku"goda Rey. Aku merona dan Omen lagi lagi tertawa.BIkin malu aku aja. "Ga....udah ah ,bye......"tutupku tak perduli Rey protes. Aku memasukan lagi handphoneku ke tas. "Sejak kapan elo sama Rey pacaran?"tanya Omen. "Seminggu"jawabku  Omen tertawa. "Gue sama anak anak mikirnya dia Gay Kal,abis ga pernah bawa cewe"jelas Omen. Aku jadi tertarik dan mengabaikan dering handphoneku.Pasti Rey. "Elo udah lama kenal Rey?"tanyaku. "Jiah....stalker"ejeknya. Aku cemberut lagi. "Ya elah Kal,baper amat.Udah lama juga semenjak Gladis ambil alih yayasan.Rey itu salah satu dokter terbaik di rumah sakit swasta ternama,karena junior Karin dan pernah satu tempat kerja,Karin dengan gampang narik Rey masuk ke Twins Hospital.Tau sendiri mulut Karin,juara dah"jelas Omen. Aku hanya mengangguk. "Bagus sih elo ma dia.Laki yang ga neko neko.Ga doyan tepe tepe walaupun cewe cewe suka banget tepe tepe sama dia.Dia anteng aja dan kelihatan ga perduli.Laki benar itu kaya gitu Kal.Pas ketemu yang pas pasti dia kejar"lanjut Omen. "Iyakah?"tanyaku. "Buktinya elo berdua baru kenal beberapa minggu malah udah jadian"ejek Omen. Aku merona dan Omen tertawa melihatku malu. "Elo yakin banget Rey cowo baik"sanggahku. "Iyalah,bokap elo aja kasih izin dia macarin elo.Bokap elo juga pasti yakin dia laki baik kan?"tanya Omen. Aku terdiam.Iya juga sih....papa kan ga mungkin asal kasih izin kalo ga yakin Rey cowo baik. "Serius aja elo pacarannya sama Rey,sesering mungkin habisin waktu bareng bareng berdua.Semakin elo berdua komunikasi,dengan sendirinya elo sama Rey bisa saling mengenal,ga cuma kelebihan masing masing tapi juga kekurangan masing masing.Percaya deh sama gue,kalo orang yang jadi pasangan kita udah bisa nerima segala kekurangan kita,berarti dia bakal siap berkomitmen"kata Omen. "Masih lama kali Men"sanggahku. "Ngapain lama lama,kalo elo merasa cocok.Elo berdua kan ga mungkin pacran kaya ABG belasan tahun yang manggil ayah bunda tapi isi hubungannya cuma romansa picisan,elo berdua udah gede,pasti banyak ngobrol untuk saling menyesuaikan diri.Gue ama bini gue aja ga pacaran lagi,pas bisa gue cipok,gue udah anggap dia pacar gue,jadi bakal gue jagain gimana pun caranya dan ga kan gue lepas" "Elo takut dia di tikung orang kali"ejekku. Omen tertawa. "Salah satunya itu,tapi kalo gue lebih ke ngerasa kasihan aja.Udah gue cipok dan gue emek emek masa ga gue kasih ikatan,buat gue cewe itu harganya mahal,karena gue lahir dari seorang cewe juga"jawabnya serius. Aku tersenyum. "Pasti yang jadi bini elo senang deh"komenku. Omen tersenyum miring. "Salah lo Kal,justru karena sikap gue yang selalu berusaha memperlakukan wanita dengan oenghormatan malah bikin bini gue sempat cemburu dan salah faham,sampe dia minta cerai"jelasnya. Aku terbelak. "Serius??'tanyaku. Omen mengangguk. "Kan gue bilang,rumah tangga ada masanya di titik jenuh Kal,walaupun udah nikah lama,perasaan takut dan ga percaya justru makin kenceng,karena merasa kalo dia mungkin ga cukup cantik lagi buat gue,padahal buat gue dia tetap yang paling cantik.Cewe itu selalu jadiin fisik sebagai tolak ukur suka ganya laki sama perempuan.Padahal ada hal lain yang jadi alasan kenapa laki tetap cinta walaupun si perempuan mungkin berubah secara fisik,tua sendiri lo kalo udah jadi emak emak kan mana sempat urus diri kaya masih lajang"lanjut Omen. Aku mengangguk. "Terus alasan apa biasanya laki tetap bertahan walaupun si cewa ga cantik lagi?'tanyaku. "Rasa dan pribadi.Rasa itu ga bisa di lawan Kal.Kalo elo udah sayang dan cinta,mau gimana pun kondisi pasangan elo,pasti elo terima.Gue makanya suka heran kalo bini gue cerita temannya di sekolah anak gue,pas lakinya selingkuh temannya bini gue sampe sibuk nyakepin muka dan badan,padahal kalo tuh lakinya udah ga ada rasa,gue bilang sih percuma.Mau dagu sma idung di bikin lancip,mau elo tanam benang sampe muka elo tirus atau alis elo di sulam,kalo laki udah hilang rasa mah susah juga"kata Omen. "Hei bukan kalian laki selalu lihat perempuan secara fisik?"protesku. Omen tertawa. "Ga semua Kal.Kalo laki ga benar mungkin ya,pasti lihat cewe secara fisik,karena yang ada di otak dia cuma giaman nyeret ke kasur.Tapi kalo laki benar mah,lihat cewe dari pribadinya.Fisik bisa di rekayasa,tapi kepribadian ga bisa.Jadi menurut gue,kalo ada laki selingkuh padahal udah punya pacar atau bini,bukan tampilan fisik yang mesti di benerin,tapi kpribadian yang mesti di rubah.Pasti ada yang salah dengan kepribadian elo sebagai perempuan.Entah berkepribadian malas,tukang marah marah,gila belanja,banyak dah penyakit perempuan,cape kalo di sebutin atu atu.Pribdai itu yang salah"kaya Omen lagi Aku terdiam. "jadi perempuan mah cukup sabar kaya bini gue,biar laki yang mikir.Cukup urus anak,rumah dan urus laki yang benar.Gue sih ngerasa begitu cukup.Cukup bini gue kaya gitu.Biar gue yang mikir gimana mimpin keluarga.Bini gue gitu Kal,dia ga pernah pasang tampang kesal kalo gue pulang,setelah gue santai baru deh keluhannya,kemanjaan dan rengekan dia keluar,tapi gue nikmatin,karena saat gue suntuk kerja,sakit atau ngerasa jenuh,dia yang urus gue,jadi penghibur dan penasehat yang baik.Ya  kaya gitu hubungan suami istri yang baik menurut gue.Baik si istri atau suami menjalankan perannya dengan baik.Latih sabar aja elo jadi perempuan,jangan kecot dan bikin pusing.Kalo laki bener setiap keluhan elo pasti dia pikirin.Rey punya itu Kal.Dia punya kemampuan berpikir benar"ceramah Omen. Aku tersenyum. "Gue udah jadian Men,ga butuh mak comblang lagi"gurauku. Omen terbahak. "Di ajak ngobrol bener malah ledek gue,gue kan senior.Udah mau 12 tahun gue nikah Kal"protes Omen. "Iya brothers.....siaplah"jawabku. Omen tertawa. "Udah sana turun,taruhan yuk Rey pasti telpon gue buat nanya elo udah sampe apa belum"goda Omen. Aku tertawa sambil membuka self belt karena tak sadar ternyata sudah sampai rumah. "Thanks ya"kataku sambil membuka pintu. "Ya....salam sama bokap ya,kapan kapan gue main buat tarung tinju"pintanya. Aku mengangguk sambil tertawa dan menutup pintu.Omen berlalu dan membunyikan klakson mobil tanda berpamitan.Banyak yang aku lewati karena aku sering di luar kota.Kalo Omen bilang tarung tinju berarti Omen tau kalo papa jago tarung.Aku memilih masuk rumah saat mobil Omen sudah tak terlihat. Karena mama sibuk di dapur,aku hanya mencium pipinya lalu masuk kamar.Dan telepon dari Rey terdengar lagi. "Cape Rey....aku nanti tidur cepat ya"pamitku. Rey menghela nafas  "Okey...makan dulu ya yang"pintanya. Aku mengangguk di depan layar handphone. "Bye...met tugas pak dokter"tutupku. Setelah sambungan Rey di tutup aku mandi dan bersiap makan malam karena mama sudah teriak makan malam.Setelah makan malam aku kumpul dengan kedua orang tuaku dan jam 9 malam aku masuk kamar.Rey tidak menelpon lagi.mungkin dia sibuk dan aku tidak protes.Aku juga ngantuk. Yang jadi sakit jiwa ya Rey.Keesokan harinya malah dia bertahan di yayasan membantuku mempersiapkan perayaan ulang tahun yayasan.Aku mengumpulkan anak anak yang akan main operet dan bernyayi dari data yang di email Roland.Rey juga terlihat menikmati moment kebersamaan kami yang di rubung anak anak selepas makan siang.Aku memang mnegurus perkerjaan aku dulu dari datang tadi sampai waktu makan siang dan Rey tidur di sofa,kayanya dia cape.Aku membiarkan dia tidur di sofa ruanganku sementara aku kerja.Manis banget gini punya pacar keceh,gimana aku ga meleleh. Menjelang sore baru rombangan emak emak keceh datang,siapa lagi kalo bukan istri cowo cowo keceh yang kemarin kumpul,kecuali Sashi sih. "Sashi perutnya udah gendut,Saga larang dia datang,jadi gue yang jemput Naya"lapor Sinta. Aku tersenyum.Sinta cantik banget saat mengukur baju anak anak untuk kebutuhan manggung mereka.Rencananya akan ada pertunjukan operet putri tidur. dengan Maura ,salah satu anak kembar Nino yang jadi putri tidur.Bella anak Karin yang jadi penyihir jahat yang kecentilan menurutku.Ampun dah anak Karin,baru kelas 3 SD tapi ganjennya bikin gemes. "Om Rey.....aku cantik loh,kalo aku besar om Rey mau ga jadi pacar aku"godanya pada Rey yang sedang bersila membaca naskah operet. Aku tertawa begitu juga Rey. "Kamu Bel,sama siapa aja minta jadi pacar"keluh Noah anak Gladis paling besar. Bela tertawa centil. "Aku mau sama abang tapi abang ga mau sama aku,aku jadi cari yang lain deh"jawabnya dan membuat Noah memerah wajahnya. "Cie cie....bang Noah"ledek Maura dan Kiera anak Sinta. Gladis dan Karin yang ikutan mendengar cuma menahan senyum. "Untung aku ga ikut operet jadi ga mesti latihan sama Bella"komen Noah sambil berlalu trus bergabung dengan Kimmy yang di pangku Nino dengan Timmy anak Omen dan Kenzo anak Kendi.Kimmy memang di izinkan menyanyi dan tidak boleh main operet karena dia gampang cape.Nino yang melarang.Sekrang aja dia memangku anaknya untuk mencegah Kimmy cape.Noni duduk di hadpaan Nino sambil mengajarkan Kimmy bernyanyi. Elis istri Roland dan Miranda istri Kendi sibuk membantu Sinta mengukur anak anak yang ikut operet.Mia istri Omen sibuk dengan ibu ibu dan relawan membuat hiasan pendukung operet. "Kamu tuh Kie,dimana mana cewe itu berebut jadi putri atau ratu kamu malah ngerengek jadi kepala pengawal kerajaan,aneh kamu tuh"keluh Sinta pada Kiera yang sedang di ukur juga tubuhnya. "Aku mau jadi jagoan mah"jawab Kiera ngeyel. Kami cewe cewe tertawa. "Udah biar aja Sin,salah elo sendiri selalu berusaha jadi jagoan jadi anak elo mikirnya jadi cewe jagoan"jawab Miranda. Sinta menghela nafas. "Eh Sin.Keanu sama Irash mau ikutan nih,biar dah jadi pohon atau apa gitu yang penting ikutan.Dari semalam ribut sama Roland mau main operet"jeda Elis. "Iya Sin,Irash juga,biar dah ikutan jadi pohon"sela Karin. Sinta ketawa. "Kasihannya jadi pohon...pantes Roland sama Obi ribut juga buat bikin baju pohon buat mereka"jawab Sinta. Kami tertawa lagi. "Yang aku mesti pergi nih,udah jam 4,aku mesti kerja"pamit Rey sambil mencium pipiku. Aku merona dan menunduk saat 4 emak keceh serentak menatapku. "Okey..."desisku pelan. Rey tersenyum lalu mengusap kepalaku sebelum berlalu dan setelah pamit pada 4 emak keceh di hadapanku. "Elo pacaran sama Rey Kal?"tanya Karin setelah Rey berlalu Aku meringis lalu mengangguk. "Alhamdulilah.....Rey baik banget Kal"seru Karin. Aku tersenyum. "Pantes tuh dokter nemenin di sini,urusan dia kan nanti ya Kar,pas donor darah"komen Miranda. Karin tertawa. "Laki cong,baru pacaran aja udah mikir jadi hak milik"goda Karin melirikku. Aku tertawa. "Bisa aja Kar"jawabku. "Eh benar tau Kal,gue aja kadang kangen rasa deg deg an yang berbunga bunga gimana gitu.Kan kalo masih pacaran gitu,manis banget.Pas jadi laki baru deh nyebelin"komen Elis. Aku mengerutkan dahiku. "Kok bisa?"tanyaku. Mereka berempat ketawa. "Cerita Kar!!"perintah Miranda. Karin tertawa. "Pas udah jadi laki biasanya makin gila Kal,karena ngerasa udah jadi hak milik suka seenaknya.Larang pakai baju dan jalan sendiri"jawab Elis. "Belum suruh ngankang kalo abis shopiing"lanjut Miranda dan mereka terbahak. Aku tersenyum. "Belum ngomel kalo kita izin keluar sementara mereka ga bisa antar"lanjut Sinta. "Emang Rengga gitu?"tanyaku. Sinta tertawa. "Elo ga tau aja sakit jiwanya Sinta ma Rengga,yang tembak tembakan kalo lagi kesel apa cemburu"jawab Karin dan Sinta terbahak. "Lah laki elo juga sakit jiwa kalo elo ngambek kaya hamba sahaya elo yang  mesti banget rayu elo sambil sujud.Lebay!!'ejek Sinta. Karin tertawa. "Lah Kendi juga gila,kalo jelaous main piano dengan lagu Klasik yang bikin baper"goda Elis pada Miranda yang sekrang tertawa. "Dih Roland juga lebay....kalo jealous ama Elis milih ga ke kantor trus Elis suruh nemenin dia seharian,ga boleh masak ,ga boleh bebenah rumah,cuma suruh nemanin dia kerja si rumah kecuali urus anak anak.Itu juga di ikutin Roland"balas miranda pada Elis yang juga tertawa. 'Eh tetap ga bisa kalahin kampret dah"komen Sinta. "Kenapa gitu kalo Nino lagi jealous?"tanyaku penasaran. "Noni bakalan di kurung di kamar,trus dia mendem di s**********n Noni"jawab Karin. Dan terbahaklah kami berlima sampai Mia istri Omen mendekat. "Gue ketinggalan gibah ya??"tanya Mia. Kami senyam senyum. "Tuh tanya Mia kalo Omen jelaous dia ngapain Mi?"tanya Karin. Mia tertawa. "Karena dia sangar dan kaya preman pasar,kalo dia jealous ngamuk ngamuk sama siapa aja,Kalo ga reda juga emosinya,samsak buat dia latihan tinju bisa habis dia tonjokin,abis itu dia minta maaf ma gue karena marah marah,aneh kan lo??"jawab Mia. Kami tertawa bersama laki. "lelaki punya cara sendiri nunjukin dia cemburu ya?"komenku. Mereka mengangguk. "Rey gimana Kal?"tanya Elis. Aku terdiam. "Belum pernah jealous.Kan baru juga pacarannya,gue juga susah dekat laki"jawabku. Mereka menatapku. "Kalila makin cocok kan sama Rey??,Rey yang juga ga pernah ma  cewe dan Kalila ga pernah juga ketemu cowo.Jadi penasaran kalo mereka saling jealous"komen Karin. Aku juga sih,jadi penasaran kalo aku cemburu sama Rey,atau Rey cemburu sama aku.Kemarin kan belum terlalu kentara karena Rey kenal Omen. "Udah jangan di pikirin sekarang Kal.jalanin aja kaya air,saling kenal aja dulu elo berdua.Kalo KArin yang kenal baik Rey,bilang Rey laki baik.Kita dukung elo ma Rey.Tapi ga maksa seandainya suatu saat elo merasa ga cocok.Santuy aja,nikah itu bukan karena alasan lain,nikah karena elo ngerasa siap nikah.Bukan nikah karena orang tua,nikah karena umur atau nikah karena alasan lain.Nikah saat elo merasa elo menemukan seseorang yang elo anggap siap jadi iman dan mimpin elo"kata SInta. Aku tersenyum saat melihat yang lain serentak mengangguk.Obrolan kami lalu terjeda saat Kimmy mulai bernyayi di iringi piano Kendi,Noah yang bermain gitar dan Timmy anak Omen yang main drum.Noni terlihat berdiri menemani Kimmy bernyanyi sedangkan Nino sibuk mengawasi bocah yang bermain alat musik.Keren banget,suara Kimmy itu bening khas anak kecil.Kami yang berada dalam ruang latihan di ruang kreasi ini serentak diam sampai Kimmy selesai bernyanyi dan suara tepuk tangan terdengar. "Astaga....Noni kecil....suara Kimmy bagus banget...."komen Miranda. "Anak elo juga pinter main piano Mir"komen Elis. "Noah juga jago main gitar"komen Mia. "Timmy juga jago main drum"komen Karin. "Lagunya bikin melted..."desis Sinta sambil mengusap airmatanya. Karin merangkul bahu Sinta. "Elo mah apa juga melted trus mewek'ledek Karin. Sinta tertawa dan kami senyam senyum. "Diam KAr,Noni mau nyanyi juga"perintah Elis. Kami serentak menatap ke arah tempat mereka latihan.Nino sudah bersiap di depan piano dan Noni sudah memegang mic tanpa kabel dan berdiri di sanping piano.Dan suara Noni lebih gila lagi.....suara Kimmy bagus tapi suara bundanya lebih gila lagi.Aku sampai perlu mengusap lenganku yang meremang.Ada gitu suara orang bisa sebagus Noni.Ampun dah sempurna sekali dia jadi cewe.Udah cantik parah,suara bagus,pribadinya menyenangkan banyak orang dan di cintai banyak orang. Kalo setelah Kimmy nyanyi semua tepuk tangan,setelah Noni nyanyi justru semua hening dan beberapa detik kemudian baru tepuk tangan terdengar.Noni membungkuk lalu tersenyum ke arah kami semua setelahnya dia menghampiri Nino yang juga tepuk tangan.Noni memeluk kepala Nino dari belakang dan menciumi wajah Nino.Romantisnya....dua pasangan itun dan tidak pernah habis. Menjelang magrib semua membubarkan diri setelah para suaminya datang menjemput,kecuali Nino yang dari tadi menemani Noni dan dua putrinya.Lagi lagi Kimmy dia gendong karena mengeluh cape.Kali Ini Maura juga mengeluh cape latihan di bawah arahan Mia,begitu juga anak lain.Aku jadi berinisiatif menggendong Maura karena Noni tidak di beri izin oleh Nino untuk menggendong Maura. "Ikut balik ma gue aja Kal,gue anter sekalian,Rey tadi nitip pesan gitu"kata Nino saat aku selesai memberikan Maura dalam pangkuan Noni yang sudah duduk di mobil. Aku mengangguk dan masuk mobil,duduk di sebelah supir.Aku jadi mengawasi interaksi Nino dengan istri dan anak anaknya.Benaran ga berubah Nino tuh,cerewet sekali. "Besok libur latihan dulu deh kalian semua kecapean gini"perintah Nino karena merlihat Noni juga Maura yang memeluknya terlihat kecapean. "Mana bisa sih yah....kaka belum hafal dialognya"tolak Maura. "Dede juga ga mau kalo ga latihan,dede bosen yah di rumah trus"tolak Kimmy. Nino melirik istrinya sepertinya memohon bantuan. "Bunda juga ga mau,kalo ga ke yaysan"tolak Noni. Terdnegar geraman Nino. "kalian bertiga kalo ayah larang kenapa demen bantah sih!!,acaranya masih lama"bentak Nino kesal. "Dih...tinggal 2 minngu kurang"sanggah Maura. "10 hari lagi yah...ayah ga bisa itung"protes Kimmy  Nino mendengus kesal. "Makin ga bisa di larang"keluh Nino. istri dan dua anaknya tertawa. "Ya elah yah....kan abis ini kita istirahat pasti capenya ilang"sanggah Noni. Nino menggeleng pelan. "Kalian itu demen banget padangan sakit,heran ga pernah kasihan sama ayah"gerutu Nino. Ketiganya tertawa laluj berebut menciumi wajah Nino. "Sayang ayah......"jerit mereka kompak lalu terbahak. Aku dan supir ikutan tertawa. "Kalah lagi deh den Nino"ejek pak supir setengah baya itu. Nino tertawa. "Gimana bisa menang pak Min,kalo mereka udah kompak nyiumin saya.....kan mereka juga sayang saya...cukup buat saya....tinggal berdoa mereka ga kecapean dan sakit"jawab Nino kalem. Pak supir tertawa begitu juga aku.Kami lalu terdiam,begitu aku menoleh ke belakang,aku lihat Noni dan si kembar tertidur. "Lihat kan Kal,begini aja pada cape dan tidur,tapi kaya bini gue yang keras kepala,dua anak gue niru,tinggal gue kepayahan urus mereka"kata Nino padaku. "Derita lo!!"ejekku Nino tertawa lalu mencium kepala Kimmy dalam pelukannya.Kimmy kan memang duduk mengangkang di pangkuan Nino dan Maura juga sama tapi di pangkuan Noni.Noni juga memeluk tubuh mungil putrinya sama seperti Nino.Family goal. Aku tertawa lalu beralih lagi ke depan.Hot papa banget Nino sih.Sampai tiba di depan rumahku,hanya Nino yang masih terjaga. "Makasih ya No,pak supir juga,salam ma Noni sama kembar,gue turun dulu"pamitku membuka self belt. "Yoi Kal,kasih tau Rey kalo elo gue anter dengan salamat,Tar dia ga percaya"goda Nino. Aku mengagguk sambil tertawa lalu keluar mobil.Mobil Nino berlalu tepat panggilan dari Rey masuk di handphoneku.Aku menghela nafas lelah,begini ya punya pacar jadi ada yang selalu khawatir berlebihan gini,aku mau mengeluh,tapi perasaanku menghangat saat suara Rey terdengar cuma untuk memastikan aku sampai rumah.Meleleh trus aku di buatnya...seperti lelehan keju yang di panaskan..... ### cie...cie.....Kalila baru sadar banyak yang sayang dan dukung hunungannya dengan Rey.Teman kan ya seperti itu,selalu mendukung kita supaya bahagia. seperti kalian yang selalu dukung semua tulisan recehku,komplen,kasih saran dan kritik.Aku suka karena itu aku jadi terus belajar supaya bisa menyuguhkan tulisan yang receh tapi ada pesan yang bisa di jadikan pelajaran untuk kalian semua.Love you All,seperti kalian yang juga love sama aku. see you next part...bakalan ada genk an Syahreza juga di next part ya.Kumpul semua dah di mari.... kiss and Love
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD