Aku mau sekali percaya pada apa yang di katakan Rey.Tapi pada hari hari selanjutnya malah aku semakin merasa posisiku terancam.Gimana aku tidak merasa terancam kalo Rey jadi sering telat jemput aku,padahal dia masuk middle yang jam 3 harusnya sudah keluar rumah sakit dan biasanya kemarin kemarin jam 4 atau sebelum aku waktunya pulang,dia sudah nongol di yayasan.Ini jam 7 atau abis magrib baru datang.Memang dia mengabarkan kalo telat jemput tapi tetap tidak membuatku tenang. "Maaf yang ,jalanan macet banget"alasannya waktu jemput aku menjelang magrib. Aku hanya mengangguk lalu menurut saat dia mengajakku pulang.Kami biasanya makan dulu di luar sebelum dia mangantarku pulang ke rumah.Mencium pipiku saat tiba di depan rumahku lalu pamit pulang seperti biasanya kalo di hari biasa.Rey memang