"Morning Mah.....papa....."sapaku pada kedua orang tuaku yang sedang sarapan.
"Morning sayang....."jawab mama sambil tersenyum.
Aku duduk di hadapannya dan papa yang duduk di puncak meja makan terlihat mengawasiku.
"Ceria sekali?"tegur papa.
Aku tertawa.
"Memulai hari itu harus dengan senyuman pah....kalo cemberut nanti jauh rezeki"jawabku plus senyuman
Mereka mengggut manggut.
"Well.....kalo gitu sarapan yang banyak biar kamu cukup punya tenaga untuk trus tersenyum.Auramu jadi menyenangkan"perintah mama.
Aku lagi lagi tertawa.Apa efek ajakan kencan dokter Rey yang membuatnya begitu??.Aku menurut perintah mama dan mulai sarapan roti bakar yang rasanya jadi enak sekali,padahal roti bakar ini sering mama buatkan untukku.Efek dokter Rey lagi bukan sih??.Kenapa jadi berbunga bunga gini yak??.Rasanya jauh sekali dari bad mood.Bangun tidur aja semangat,ga ada tuh rencana membanting jam weker yang berbunyi keras sekali,malah aku bangun lebih dulu di banding dering jam weker.
"Mah....nanti malam aku pulang telat ya"pamitku.
Mama menatapku.
"Kamu ada acara?"tanya mama.
Papa masih tidak bergeming dan sibuk dengan koran karena dia sudah selesai sarapan.
"Iya mamaku cantik....aku mau pergi sama temanku"jawabku
"Siapa temanmu??,suami farah lagi ke luar kota ?? Sashi bukan hamil besar ??masa malam malam keluar rumah?"tanya mama.
Aku menghela nafas.Teman ku yang memang cuma mereka berdua karena aku sering di luar kota jadi aku kesulitan menjalin persahabatan akrab selain dengan mereka berdua.Jadi jangan harap bisa bohong pada mama soal siapa aku akan pergi keluar karena memang hanya dengan mereka berdua.
"Farah juga ga mungkin bawa Nina keluar malam apalagi Sashi"jawabku
"Lalu pergi sama siapa?"tanya mama lagi.
Halo!!,aku sudah mau 30 tahun,dan sekrang aku di introgasi seperti aku anak ABG yang mau izin keluar malam untuk dugem.Aku menghela nafas.
"Aku pergi dengan temanku yang lain mah"jawabku.
Mama menatapku.
"Temanmu ga punya nama?"papa ikutan dan akan jadi lebih berat lagi.
Aku kasih tau ya!!,papaku punya kemampuan menyelidiki latar belakang seseorang hanya dari namanya saja.Cukup beberapa menit untuk papa tau latar belakang lengkap seseorang sampai ke jumlah utang.Kalo punya catatan kriminal sudah pasti lebih lengkap lagi.Jadi jangan main main dengan papaku.Dia mantan ketua Badan Intelegent Nasional,dia punya jaringan dan anak buah yang bisa dia perintahkan.
"Dokter yang aku ceritakan kemarin pah.....dia ngajak aku ngopi"jawabku tak punya pilihan.
Papa menutup koran yang dia baca.
"Namanya siapa??"tanyanya serius.
Apa aku bilang,papa pasti berusaha mencari tahu,kalo pun aku ga jujur ,cuma nunggu waktu buat papa dapat informasinya.
"Rey....dokter Rey...tapi aku ga tau nama lengkapnya.Dia dokter specialist anak di Twins Hospital"terlanjur juga jadi aku memilih jujur.
"Rumah sakit milik Nino??"tanya papa.
Aku tersenyum.
"Iya pah....mempermudah papa untuk cari tau soal Rey kan??"tembakku.
Papa terbahak.
"Hanya jaga jaga Kal....papa ga mau kamu kenal orang yang salah"sanggahnya.
Aku mengangguk sambil memutar mataku dengan malas.
"Ga boleh gitu sama orang tua"tegur mama.
Aku cengar cengir.
"Papamu hanya berusaha menjadi papa yang baik dengan menyeleksi siapa aja yang dekat denganmu Kal"kata mama.
Aku hanya mengangguk dan menyelesaikan sarapanku.
"Aku jalan dulu pah mah"pamitku bangkit.
Papa meminum kopinya dengan terburu.
"Papa antar kamu"kata papa.
"Biar aku jalan sendiri"tolakku.
Papa menggeleng .
"Kamu mau pergi kencan,masa kamu bawa mobil juga,biar lelaki itu belajr gentleman dengan jemout dan antar kamu pulang,mana mungkin bisa kalo kalian pakai mobil terpisah.Jadi biar papa antar kamu pulang"tolaknya ikutan bangkit.
Tidak ada gunanya aku menolak,jadi aku hanya mengangguk dan menenteng tas kecil berisi baju ganti dan peralatan kosmetik juga peralatan mandiku,ga mungkin aku pakai baju kerja kan??.
Papa merangkul bahuku menuju teras dan mama mengekor.
"Papa ga ke kantor?"tanyaku.
"Ada pekerjaan yang lebih penting,papa mesti kawal putri papa kerja.Urusan lain bisa nunggu"jawabnya santai.
Aku dan mama tertawa.
"Pantes mama mau sama papa,papa manis kaya gula jawa"ledekku.
Papa terbahak.
Di teras aku dan mama menunggu sampai supir papa sampai dan papa meminta kunci mobilnya dan bukan menyuruh supir mengantarku.
"Aku pamit ya mah"ulangku sambil mencium pipi mama.
"Hati hati ya sayang"jawab mama.
"Love An!!"jerit papa sambil memberikan ciuman jauh pada mama.
Aku masuk mobil sambil tertawa melihat romansa receh mama dan papa,
"Masih aja gombal ya pah"ejekku tepat papa masuk mobil.
Papa tertawa lalu menyalakan mobil.
"Kalo ga gitu....mamamu bakalan tinggalin papa Kal,kalian perempuan suka di perlakukan manis kan??"goda papa sambil berlalu dari halaman rumah.
Aku tergelak sambil memakai self beltku..Aku dan papa sempat terdiam.
"Kamu suka sama dokter itu?"tanya papa tiba tiba.
Aku menggeleng.
"Aku ga tau pah"jawabku jujur.
Papa menoleh menatapku.
"Alasannya?"tanyanya sambil menjalankan lagi mobil sedikit karena macet.
Aku menghela nafas.
"Pengalamanku mengenal lelaki secara pribadi tidka sepengalamanku menghadapi permasalahan kemanusiaan,aku butuh melihat,mendengar dan merasakan supaya aku belajar pah"jawabku.
Papa tertawa.
"Kadang soal perasaan tak perlu di pelajari Kal,cukup kamu rasakan.Rasakan aja peralihan perasaanmu yang merasa sendiri trus merasa berbunga bunga"ejek papa.
Aku tertawa.
"Emang perasaan berbunga bunga seperti apa sih pah?"godaku sampai aku merubah posisi dudukku agar menghadap papa.
Papa tersenyum miring.
"Bukan kalian perempuan lebih tau??"
"Apa kaya tidur di setumpuk bunga atau berendam di pelembut pakaian??"godaku.
Papa terbahak.
"Kamu kebanyakan nonton iklan softener"kilah papa.
Gantian aku terbahak.
"Aku serius nanya papa.Perasaan berbunga bunga itu seperti apa sih??.Aku akan tanya mama juga nanti,sekrang papa dulu"kataku.
Papa tersenyum menatapku.
"Papa belum lupa rasanya Kal.Waktu papa merasa jatuh cinta sama mamamu,yang papa mau ketemu mamamu trus.Walaupun papa cuma bisa lihat mamamu dari kejauhan.kami jarang saling mendekat"jelas papa.
"Kenapa?"tanyaku tertarik.
"Kamu lupa eyangmu marinis juga?,papa agak takuit mendekati mamamu"jawab papa.
Aku tergelak.
"Masa sih ada juga orang yang papa takutin?"ejekku.
Papa mengangguk.
'Bukan takut,tapi segan.Eyangmu punya aura membunuh Kal,papa takut membuat mamamu sakit hati lalu dia mengadu,bisa kelar hidup papa sama eyangmu"jelasnya.
"Papa bukan anak buah eyang?"tanyaku.
"Yap,tapi ga menjamin eyangmu mudah memberi restu.Papa berusaha keras menajdi anggota marinir berprestasi di bantu Om Lukas.Eyangmu komandan papa di kesatuan.Om Faisal papa Sashi juga mambantu dan om Karim papa Farah.Mereka yang mendukung papa mendekati mamamu.Ya untungnya mamamu suka papa juga sampai menolak saat di jodohkan dengan perwira muda yang pangkatnya lebih tinggi dari papa.Papa memilih bersabar dengan sekolah lagi.Mamamu juga bertahan.Cinta punya kekuatan untuk itu Kal"jelas papa.
Aku terdiam.
"Kalo seorang lelaki sudah jatuh cinta pada seorang wanita,pasti dia akan selalu mencari cara untuk bisa mendekat.Tapi harus di barengi tanggung jawab.Eyangmu memilih papa karena di lihatnya papa punya tanggung jawab untuk memimpin mamamu.Papa memang berusaha memantaskan diri karena buat papa mamamu berharga.Jadi sebagai perempuan penting untukmu menjaga diri dan kehormatanmu,agar lelaki menghargai adanya dirimu dan dia dengan sendirinya akan berusaha memantaskan diri agar di pilih.Memang lelaki punya kesempatan memilih perempuan mana pun,tapi perempuan juga punya hak menolak kalo di rasa tidak pantas untuk dirinya"kata papa.
"Termasuk kalo sudah terlanjur cinta?"tanyaku.
"Karena itu berusahalah mengenal lelaki yang baik Kal,biar saat kamu merasa jatuh cinta,kamu punya alasan untuk tetap memilihnya.Koleksi ga masalah,banyak kenal lelaki,tapi jangan semua kamu kasih harapan.Pelajari karakter dan sikapnya.Setelah kamu ketemu beberapa,kamu seleksi mana yang paling pantas dan cocok untuk dirimu.baru berpikir soal perasaan untuk melangkah ke pelaminan."lanjut papa.
Aku terdiam.
"Lelaki baik versi papa itu seperti apa?"tanyaku.
"Ga banyak aturan Kal.Cukup kamu suka,dan papa lihat dia mampu mengambil tanggung jawab papa menjaga dan menyayangimu.Soal karekater dan sikapnya,biar kamu yang menilai sendiri,karena kamu yang mesti meyeleraskan karekter dan sikapnya dengan sikap dan karektermu.Bukan dengan patokan baik versi papa.Manusia punya patokan sendiri untuk melakukan penilaian.Baik menurut papa bukan berarti baik untukmu,itu yang membuat papa tak mau menjodohkan kamu dengan siapa pun,seberapa ingin pun papa mau kamu menikah"jelasnya.
Aku tersenyum.
"Maksih pa...."desisku.
Papa tersenyum lembut.
"Kal....hidup dan masa depanmu...hanya kamu yang bisa menentukan.Untuk itu perempuan harus pintar.Agar dia dapat melawan saat di serang,agar tau saat merasa haknya di langgar setelah melaksanakan kewajiban.Agar dapat memutuskan berhanti setelah lama bersabar dan menerima ketidakadilan.Papa setuju kamu bergerak di lembaga perempuan dan anak agar kamu bisa banyak belajar"kata papa.
"Papa mendukung emansipasi perempuan?"tanyaku.
"Tergantung:"jawabnya.
Aku menatapnya.
"Kalo untuk merasa lebih hebat dari lelaki papa ga mendukung.Tapi kalo untuk memberdayakan diri dan kemampuan diri,tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan,papa mendukung"jawab papa.
Aku terdiam.
"Kal,sehebat apa pun seorang perempuan,dia tetap harus melahirkan seorang keturunan,dan itu sebuah kehormatan.Cuma perempuan yang bisa melahirkan.Lelaki ga punya kesempatan seperti itu.Itu sudah kodrat.Perempuan juga harus bisa mendidik dan mengurus keluarganya,itu pun kondrat dan lelaki tidak bisa,kamu dan perempuan lain yang bisa.Kalian itu makhluk tuhan yang multi tasking.Semua bisa di lakukan perempuan.Papa menyadari betul kalo perempuan lebih hebat dari lelaki.Nah pakai kesempatan kalian untuk sekolah dan belajar untuk memaksimalkan kemampuan dan melaksanakan kodrat kalian sebagai perempuan.Baru bisa di bilang jadi perempuan hebat"
Aku diam menyimak.
"Emansipasi itu untuk menjajarkan perempuan yang punya kemampuan untuk bersaing dengan lelaki tapi bukan untuk saling mengalahkan.Tapi untuk saling bersinergi,Kalo lelaki mengandalkan kekuatan fisik,kalian perempuan pakai hati untuk melembutkan.Kalo lelaki berpikir pakai akal,kalian perempiuan pakai perhitungan agar tidak salah jalan.Itu maksud emansipasi yang sebenarnya.agar perempuan bisa ikut ambil bagian dalam kehidupan agar bisa seimbang.jadi salah kalo memakai alasan emansipasi untuk bersaing dengan lelaki,kalian bisa kalah"kata papa.
"Kok bisa kalah?"tanyaku.
"Iya dong,kalian punya perasaan yang bisa di sakiti lelaki,kalian punya rahim yang bisa jadi menampung s****a lelaki dan kalian akan sibuk mengurus anak anak dan si lelaki masih bebas berkeliaran.Itu kenapa papa bilang ga akan menang.Yang paling bijaksana ya bersinergi dengan lelaki.biar saling melengkapi.Kalian punya perasaan lelaki punya otak untuk berpikir bagaimana perasaan perempuan tidak merasa di sakiti.Kalian punya rahim untuk melahirkan,biar lelaki yang bekerja keras untuk bertanggung jawab memberikan kehdiupan yang layak.Baru itu benar Kal,lihat papa,sehebat apa pun papa,papa tetap membutuhkan mama untuk memngurus papa dan anak anak papa.Kami memilih bersinergi,kepintaran mamamu di pakai untuk mambantu papa menyelesaikan kebuntuan papa.Kesabaran mama ,berguna untuk meredam amarah dan ego papa.Dan ikhlasan mama untuk papa pakai beusaha lebih keras agar mama tidak kecewa.kesetiaan mamamu,papa pakai untuk merasa kalo papa melakukan banyak hal tapi tidak sia sia,ada mama yang mendampingi papa trus saat semua orang miungkin menjauh.Kekuatan papa,di pakai mamamu untuk menunjukan kalo dia punya harga diri dan merasa di jaga.Itulah yang di bilang banyak orang,di balik kesuksesan seorang lelaki pasti ada perempuan hebat di belakangnya"jelas papa tnpa jeda.
Aku tersenyum
"Good job Daddy"cetusku.
Papa terbahak.
"Makanya,kamu cari lelaki baik yang bisa menjagamu dan memberikan kehormatan untukmu.Dan beri lelaki itu kemampuan yang kamu punya sebagai perempuan.Cuma perempuan yang punya kesetiaan,keikhlasan dan rela berkorban lebih baik dari lelaki"pinta papa.
Aku tersenyum lagi.
"Okey...i try....dad"desisku.
Papa tersenyum lalu mengusap rambutku dengan sebelah tanganya yang tidak memegang stir.
"Kalo bisa memilih...papa lebih suka kamu yang masih kecil dan cukup papa ajak main.Papa tidak bisa melawan waktu Kal,pada akhirnya papa harus mengikhlaskan putri papa di jaga lelaki lain.Untuk itu papa selalu berdoa,tuhan memberikan kamu jodoh lelaki baik dan bertanggung jawab.Tampan dan kaya itu anggap bonus.Percuma tampan kalo hanya bisa menyakitimu,percuma juga kaya kalo dia tidak bisa bertanggung jawab dan memberikan kehidupan yang layak untukmu.Cukup cari yang baik dan bertanggung jawab,karena lelaki baik cuma mengerti bagaiman caranya membuatmu bahagia,dan lelaki bertanggung jawab cuma mengerti gimana caranya kamu tidak kekurangan walaupun dalam keterbatasan.Dia akan terus berusaha dan bekerja keras."kata papa lagi.
Aku mengangguk sambil tersenyum.Kami lalu terdiam sampai masuk komplek yayasan.
"Sudah sampai nona.....ingat Kal jangan terburu buru....santai aja ya...kenali lelaki itu.Papa memang dengan gampang mengecek latar belakangnya,tapi yang bisa mengenal pribadinya dengan baik cuma kamu.Papa dan mama akan menerima siapa pun pilihanmu,karena kami percaya kamu bisa memilih dan menyeleksi apa yang paling baik untuk dirimu sendiri"kata papa setelah menghentikan mobilnya di depan loby yayasan.
"Iya papa.....papa terlalu khawatir,Makasih tumpangannya dan aku kerja dulu,nanti aku curhat deh hasil kencanku"jawabku sambil membuka self belt.
"Bagian kamu bakal di cium akan kamu ceritakan juga ga?"goda papa.
Aku tertawa.
"Mungkin....tapi bagian aku bercinta ga ya "balasku.
Papaku terbelak dan aku terbahak.
"Kalila......."geram papa.
Aku makin terbahak.
"Hei....aku wanita terhormat ,putri seorang Edward Tanjung,mana mungkin aku mau melucuti bajuku tanpa ikatan surat nikah pah.....papa terlalu khawatir...udah ah aku mau kerja...love you pah..."pamitku sambil mencium pipi kanan dan kiri papa .
"Hati hati"kata papa mencekal tanganku.
"Iya pah.....astaga.....aku mau kerja pah..."keluhku.
Papa tertawa sambil melepaskan cekalannya.Aku menggeleng pelan sambil keluar dari mobil papa.Dengan santai aku menyapa resepsionis sebelum aku berlalu ke lift.
"Morning ...."sapaku sambil berlalu.
"Non....Lila...."jeda resepsionis yang kemarin mengantarku pertama kali datang.
"Ya!,ada masalah??"tanyaku berhenti.
Dia tersenyum lallu mendekat sambil membawa sebuket bunga mawar.
"Non dapat kiriman bunga....romatis banget ya"katanya sambil menyerahkan buket bunga mawar putih ke tanganku.
Aku tergelak menerima bunga itu.
"makasih ya..."kataku sambil masuk lift.
Aku menarik kartu ucapannya.
Morning Kal......aku ga sabar jemput kamu nanti malam dan rasanya aku mau banget hari ini rumah sakit di liburkan.
R,O.S
Aku tertawa saat menyadari kalo Rey yang mengirimiku bunga.R..O...S...siapa sebenarnya nama Rey??.Aku jadi merasa perlu mendatangi meja Linda sebelum masuk ruanganku.
"Ada masalah mba Lila?"tanyanya sambil bangkit dengan tergesa.
Aku tersenyum.
"Morning Lin....ga ada apa apa kok.Cuma...."kataku.
"Cuma apa mba...."potong Linda tak sabar.
"Ga....kamu tau ga nama panjang dokter Rey??"tanyaku pelan .
Linda terlihat menghela nafas lega lalu tersenyum.
"Mba Lila naksir ya??,dokter Rey ramah sih....tapi.....pelit ngomong"keluh Linda.
Aku mengerutkan dahiku.
"Iyakah.....?,perasaan ...dia suka sekali ngomong"gunyamku.
"Wah......dokter Rey berarti naksir bu Lila"cetus salah satu staff perempuan lalu gelak tawa terdengar.
Aku merona.
"Eh bisa jadi banyak hal yang mesti dia bicarakan sama saya....bukan berarti naksir.Lin kamu tau ga nama asli dokter Rey?"ulangku.
Linda menoleh ke belakang staf yang lain.
"REYNALDI OMAR SYARIF"cetus mereka kompak lalu terbahak.
Aku jadi tertawa juga.
"Wah kalian ngefans ternyata"ejekku.
Mereka tertawa lagi.
"Dokter keceh bu Lila....siapa juga meleleh"jawab mereka.
Aku mengangguk sambil tersenyum.Tak lama dering handphoneku menjeda dan aku buru buru memgeluarkan dari tasku.
Rey....calling...dan aku langsung deg deg an.Aku menatap Linda yang masih tersenyum.
"Saya ke dalam dulu....makasih infonya"pamitku lalu mengangkat telepon
"Yap dok!!"cetusku lalu di belakangku tergelak.
"Cie....cie....bu Lila.....jangan kasih kendor...."ledek seorang staff wanita berbadan tambun
Aku terbelak ke arahnya lalu meringis.
"Ya Dok"ulangku sambil bergegas masuk ruanganku tepat galak tawa lain menyusul.
Emang resek
"Ramai sekali ...."komen Rey tepat aku menutup pintu.
"Yap...aku baru datang dan sedang menemui Linda"laporku sambil melangkah ke kursi kerjaku.
"Kamu baru datang?"tanyanya.
"yap dan langsung menyadari kalo kamu punya banyak fans di yayasan"ledekku.
Rey tertawa.
"Iyakah....kok kalo aku lagi ke sana...mereka ga minta tanda tangan"jawabnya.
Aku tertawa sambil duduk di bangkuku.
"mereka berharapnya kamu cium"jawabku.
Rey tertawa lagi.
"Kamu gitu juga ga?"godanya.
Aku merona dan merasa wajahku memanas.Untung dia ga lihat.
"Rey......maksih bunganya"kataku mengalihkan pembicaraan.
Rey menghela nafas.
"Aku harap kamu suka,aku mau buat kamu berkesan"jawabnya.
Aku tertawa.
"Boleh aku minta jam aja ga?,tapi yang jarumnya nunjukin jam 7 malam"godaku dan aku menyesalinya.
Rey terdengar tertawa.
"Kamu ga sabar juga ya buat pergi sama aku?"godanya lagi.
Tuh kan??,aku jadi memukuli mulutku yang tak terkendali.
Aku jadi tertawa.
"Mungkin...."desisku deg degan.
"Kok mungkin sih Kal,pasti gitu!!,biar aku semangat kerja.Hari ini aku deg deg an,aku harus mengoperaasi seorang pasien bocah penderita hyrocephalus,aku takut Kal"keluhnya.
Aku menghela nafas.Pasien hyrocephalus kan pendiri yang kepalanya membesar.Aku jadi meringis.
"Parahkah?"desisku.
Rey menghela nafas.
"Lumayan....dan rata rata penderita adalah anak anak.Aku kadang tidak tega"keluhnya.
Gantian aku yang menghela nafas.
'Kalo gitu sampai jumpa nanti malam,dan semangat ya!!,aku juga ga sabar ketemu kamu,semoga kamu jadi semangat"kataku jujur.
Rey tertawa pelan.
"Thanks Kal.....benaran semangat ,kamu ngomong gini"jawabnya.
Aku tersenyum.
"Okey...karena aku mesti kerja juga untuk membunuh waktu dan kamu mesti kerja untuk menyelamatkan pasien,ngobrolnya udah dulu ya....bye Rey...."pamitku.
"Bye Kal,sampai Nanti"tutupnya.
Aku tersenyum menatap layar hendhoneku lalu beralih pada buket bunga mawar di meja.Manis banget nih bujang pantes banyak yang nge fans.
Aku berusaha konsen kerja setelah menaruh bunga di vas bunga kosong yang sepertinya tersedia untuk menaruh bunga juga.Mungkin Gladis sering juga dapat bunga dari suaminya.
Dan rasanya waktu beneran berhenti bergerak.Lama sekali rasanya.Aku sudah berusaha menyibukkan diri tapi sore aja lama datang.Aku nongkrong di ruang makan dengan anak anak ,aku menemui Aldi dan melihat Aldi sudah melepas infusan dan melapor pada Rey tapi dia tak membalasnya.Aku pindah nonkrong di ruang krestifitas bareng ibu ibu dan anak anak sampai aku bosan lalu menemui ibu Asih untuk menemani Maman,tapi waktu cuma beranjak asar dan langit masih terang.Astaga lama sekali rasanya.Aku bolak balik melihat handphone Rey hanya membalas kalo dia akan mengecek Aldi saat ke sini dan aku membalsnya dengan tanda emot jempol.Aku sedikit berharap dia membalas lagi,tapi ....dia hanya jawab begitu..Aku jadi mengantungi lagi handphoneku,aku pikir Rey mungkin sibuk.
Tepat azan magrib aku bersorak dalam hati,akhirnya malam datang.Setelah sholat magrib,aku bergegas kembali ke ruanganku,dan mandi juga bersiap.Ruangaku memang tersedia kamar mandiAku deg deg an saat merias wajahku,berlebihan ga ya kalo aku pakai make up??,tapi aku terlihat pucat kalo aku tidak pakai make up.Aku jadi meutuskan ber make up tipis.
Urusan make up selsai malah aku ragu dengan pilihan gaun selutut yang aku pakai.Apa cukup sopan?,apa bisa buat aku terlihat cantik?,jadi galau gini.Mana tidak ada cermin yang bisa menunjukan penampilanku secara keseluruhan,kan aku jadi deg deg an lagi,takut penampilanku tidak sempurna.Di pikir pikir aku kok niat banget terlihat cantik ya??.Aku kenapa sih??.
Dan persiapanku ternyata memakan waktu satu jam lebih.jam sudah menunjukan ampir setengah 8 malam saat aku selesai bersiap.Tapi Rey belum menelponku,masa aku yang telepon duluan.Di tengah kebimbanganku,suara pintu ruanganku di ketuk terdengar.
"Yak masuk!!"seruku.
Pintu perlahan terbuka dan wajah Rey yang terlihat.Aku mengigit bibirku grogi saat menemukan Rey terlihat tampil tampan sekali dengan kemeja biru dongker dan pentolan hitam pas sekali di bodynya yang sempurna.
"Kal...sudah siapkah?"tanyanya tersenyum.
Aku mengangguk pelan.
"Kamu baru datang?"tanyaku.
Rey tertawa.
"Aku dari tadi sudah datang,tapi aku menengok Aldi dulu sambil menunggumu bersiap,dan sepertinya aku tak rugi menunggumu lama.Kamu cantiik Kal"pujinya.
Aku merona dan tersenyum canggung.
"Makasih"desisku.,
Rey tersenyum.
"Ayo...aku udah laper,kamu juga kan?"ajaknya.
Aku mengangguk lalu mengambil tasku sebelum mendekat ke arahnya.Dia memberiku jalan lebih dulu sebelum menutup pintu ruanganku.
Aku menunggu dengan berdiri canggung.
"Ayo Kal!!"ajaknya sambil menggengam tanganku.
Aku merona saat dia menggiringku masuk lift.Lagi lagi dia mempersilahkan aku masuk lift lebih dulu baru dia masuk.Aku menunduk saat dia berdiri di sebelahku.Aku baru mengangkat wajahku saat helaan nafasnya terdengar.
"Kenapa?'tanyaku.
Dia menoleh sekilas ke arahku lalu menatap ke depan lagi.
"Harusnya aku pakai bajuku yang paling bagus kalo tau kamu akan terlihat cantik seperti ini"keluhnya lalu menghembuskan nafas kasar.
Aku tertawa.
"Kamu udah okey kok"cetusku jujur.
Bisa gitu dia ga pede malah aku yang harusnya ga pede.astaga Rey....aku cuma pakai gaun sederhana dan kamu keceh banget,mana aku mesti tersiksa dengan harum maskulin yang menguar dari tubuhnya,bakalan mabuk ini sih.Mabuk pesona dokter keceh.
"Thanks Kal...aku jadi merasa lebih baik"jawabnya bersaman dengan lift yang terbuka.
Aku menunduk lagi saat keluar lift karena masih ada resepsionis dan pak Karso juga pak Saleh.
"Non Lila....cantiknya...."puji pak Karso dan sukses membuatku merona.
Rey tersenyum menatapku.
"Bahaya pak,saya jadi ga pede gini...."keluh Rey lagi.
Pak Karso dan pak Saleh yang sedang menyapu loby tertawa.
"Pegang non Lila dokter tar di lirik orang"goda pak Saleh.
Aku terbelak ke arahnya dan merona.
"Pak...saya malu ...."protesku.
Mereka bertiga termasuk Rey tertawa.
"Ayo Kal,sebelum malam,kami pergi dulu ya pak"pamit Rey sambil merangkul bahuku.
Astaga....aku asli deg deg an dan tak berani mengangkat wajahku.Rey juga tidak bersuara dan ganti ,menggenggam tanganku saat kami tiba di luar loby.
"Malam dokter ,non Lila...sudah mau berangkat?"tegur pak Marno sambil membukakan pintu mobil setelah Rey mematikan alarm mobil.
"Iya pak...aku ajak Lila makan dulu ya pak..."pamit Rey di sebelahku sebelum aku masuk mobil.
"Siap dokter...tapi pak Edward .ayah non Lila pesan kalo dokter mesti antar anak gadis kesayangannya pulang dengan selamat sampai rumah,tapi dia berpesan seperti itu"pinta pak Marno.
Astaga papa....bikin malu aja,emang aku anak kecil.
Rey tertawa.
"Siap pak....ayo Kal masuk!!"perintahnya membimbingku masuk mobil.
Pak Marno tergelak sambil menutup pintu mobil.Aku mengawasi saat Rey pamit dan menepuk bahu bpak Marno lalu menyusul masuk mobil.Aku menghela nafas.Berat banget jalan sama bujang keceh model Rey,dadaku tak berhenti berdebar.
"kayanya aku beneran mesti kerja keras sekali"komen Rey setelah membawa mobilnya keluar area yayasan.
"Kenapa??"tanyaku menoleh menatapnya setelah memasang self belt ku.
"Kamu putri kesayangan ayahmu,ga cuma kamu yang mesti aku yakinkan Kal,tapi papamu juga"jawabnya sambil tersenyum miring,
Aku tergelak,
"Kita cuma mau pergi kencan bukan mau nikah"tuh kan aku keceplosan lagi.
Mulutku....astaga....
Rey tergelak.
"Aku mau kok nikah sama kamu,kalo kamu nerima lamaranku"jawabnya santai.
WHAT!!!!,asli aku sampai takut hatiku loncat keluar saking kagetnya.Serius nih dokter,kok aku ga yakin.
Rey menghela nafas.
"Beneran kerja keras"keluhnya sambil memutar stir mobil.
"Kenapa??"tanyaku bodoh.
"Kamu diam aja aku bilang soal lamaran....berarti kan aku mesti kerja keras sekali biar kamu yakin kalo aku cukup pantas untukmu"jawabnya kalem.
Aku yang mendadak sesak nafas.....CVR boleh kali dok!!,biar aku bisa nafas lagi......ampun dokter aku meleleh.....
###
Ha..ha...kebayang ga sih Kalila yang megap megap dengan perlakukan manis dokter Rey???,aku yang deg deg an sendiri ngetiknya dan berbunga bunga,aura PDKT kan bikin sport jantung,Iya ga sih??
see you next part ya
kiss and love