Bab 25

1226 Words

Kembali Vian tak keluar kamar seharian. Sekembalinya dari rumah sakit, Vian terus saja mengurung diri di kamar. Tak ingin keluar kamar barang sedetik pun. Vian hanya melamun dan berbaring di tempat tidur. Menangis pun Vian tak bernapsu lagi. Percuma menangis, pikirnya. Kankernya tidak akan hilang juga. Vian menghembuskan napas pelan, menyuap makan siang yang tak lagi bersisa di piringnya. Mommy tadi mengantarkan makan siangnya setelah ia tidak keluar saat dipanggil untuk makan. Vian mengusap sudut bibir, dia sudah selesai makan. Mengembalikan piring dan nampan tempat makan siang ke nakas, Vian bergerak untuk kembali berbaring. Dia memang makan di tempat tidur. Gadis itu memilih untuk tidur siang. Dia tahu, tidur sesudah makan bukan hal yang dianjurkan dalam menjaga kesehatan, tapi dia ha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD