Dengan berbagai cara akhirnya Vian bisa membujuk kedua orang tuanya agar tetap merahasiakan penyakitnya. Vian tak ingin mereka tahu untuk kemudian kasihan padanya. Sungguh, dia sangat tidak menginginkan hal itu. Dia ingin mereka menganggap dia baik-baik saja dan bersikap seperti biasa. Dan itu tak akan terjadi kalau mereka mengetahui umurnya tak lama lagi. Awalnya orang tuanya menentang keras keputusannya untuk tidak mengatakan apa-apa pada Andre dan keluarganya. Tapi setelah Vian mengancam tidak akan mau berobat, kedua orang tuanya luluh juga. Air mata Vian menitik saat kedua orang tuanya menyetujui. Meski dengan syarat dia harus rutin berobat dan terapi, tak masalah bagi Vian. Asal dia bisa menjalani sisa hidupnya dengan normal. "Lo nggak apa-apa, Vi? Nggak merasa pusing atau apa gitu