Bab 23

1247 Words

Tengah malam Vian terbangun. Gadis itu memencet pangkal hidungnya yang sangat sakit. Bukan hanya hidung, tapi kepalanya juga terasa berdenyut. Denyutan yang lebih cepat dari biasanya. Bergegas Vian bangun saat dirasa cairan hangat kembali mendesak ingin keluar dari hidung. Gadis itu mendongak, matanya terpejam rapat. Vian tak ingin membuka mata, kamarnya akan terlihat berputar kalau dia melakukannya. Liar tangan Vian meraba-raba nakas, berusaha menyalakan lampu tidur yang tadi dimatikan. Setelah berhasil menemukan, segera Vian menyalakan lampu. Meskipun matanya terpejam, tapi Vian dapat merasakan kalau kamarnya tak segelap tadi.  Masih berbekal insting, tangan Vian kembali meraba nakas lebih jauh. Dia harus segera menemukan tissue yang tadi diletakkannya di dekat lampu tidur. Cairan hang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD