Ardilla terbangun setelah langsung tidur selesai makan malam, dan sholat Isya. Saat makan malam tadi sungguh ia tidak berani bersuara lagi.
Tapi Si Mister itu malah mengira dia lagi sariawan.
'Hhhh ... serba salah, ngomong salah, diam juga salah.'
Ardilla bangun dari berbaringnya, ia turun dari atas ranjang. Dilihat jam dinding, 02.13 dini hari.
Tenggorokannya terasa kering, membuat kakinya melangkah keluar kamar dengan tertatih akibat luka dikakinya. Tujuannya dapur, tapi hatinya penasaran saat melihat pintu ruang kerja David tidak tertutup rapat, dan lampunya menyala. Langkahnya kini menuju ruang kerja David, bukan ke dapur. Dilongokan kepala ke dalam ruang kerja David. Pemandangan yang dilihat di dalam, membuat mulut Ardilla ternganga, dan matanya seperti ingin melompat ke luar saki
