CINTA DITOLAK, DUKUN SANTET BERTINDAK

KEMBALI DIMINTA PERTANGGUNGJAWABAN

Dua hari kehidupan Rusdi dan Gita mulai kembali normal. Di kantor mau pun di rumah semua sudah mulai pada pola lama yaitu damai dan penuh kehangatan cinta kasih.

Rusdi dan Gita mulai bersiap pindah ke rumah baru mereka yang telah dibersihkan dari debu. Rusdi tak ingin alergi Gita kambuh bila ada debu.

Walau pun Rusdi ini tak jadi datang ke rumah Wati masalah ini ternyata tidak selesai sampai di situ aja.

Pagi ini Amah dan Apa menerima tamu yang membuat keributan menjelang sarapan. Saat itu seorang laki-laki bernama Dadang datang ke rumah Apa’ sambil marah-marah.

“Anda siapa?” tanya Apa’ masih sabar karena datang-datang lelaki muda ini marah-marah.

“Saya Dadang Wiseno pacarnya Wati,” jawab lelaki muda itu ketus.

“Ada keperluan apa datang ke rumah saya pagi-pagi seperti ini?” tanya Apa’ dengan penuh tanda tanya. Bagaimana orang-orang ini tahu alamat rumahnya?

“Saya mau bertemu dengan Rusdi yang sudah merusak kehormatan kekasih saya!” jawab Dadang dengan tegas.

Apa’ dan Amah terperangah mendengar ada yang mengatakan dengan jelas kalau Rusdi putra mereka telah merusak kehormatan Wati. Gita yang mendengar itu dari balik tembok tak percaya. Dia sampai menjatuhkan cangkir melamin yang dibawanya membuat Amah dan Apa’ menoleh.

Apa’ dan Amah tahu Gita kembali terluka mendengar kelakuan suaminya seperti itu. Amah langsung menghampiri menantunya yang masih terpaku.

“Kamu tenang, belum tentu itu benar,” Amah mengusap lembut punggung Gita menguatkan menantunya.

“Kamu kenapa Yank?” tanya Rusdi yang baru selesai mandi dan keluar kamar.

“Kamu urus tamu di depan yang mencarimu,” ucap Amah. Amah dan Apa’ sangat kesal menghadapi persoalan yang tak selesai-selesai hanya karena satu perempuan saja.

“Ada perlu apa mencari saya?” tanya Rusdi langsung tanpa berkenalan dengan Dadang. Di kampung ternyata Wati sudah memiliki pacar.

“Saya pacar nya Wati. Saya ingin meminta anda bertanggung jawab terhadap pengobatan Wati. Karena Wati depresi. Dia telah kehilangan kehormatannya oleh anda, lalu anda tinggal menikah. Untung dia tidak hamil.” ucap Dadang jelas dan kencang. Apa’ dan Rusdi yang menemui nya tentu kaget karena sekali lagi mereka mendengar dengan jelas kalau Wati sudah pernah tidur dengan Rusdi.

Amah dan Gita yang duduk jauh tapi menyimak semua pembicaraan tak kalah kaget. Kehadiran Dadang di sana adalah untuk meminta pertanggungjawaban Rusdi karena Rusdi dianggap telah melakukan pelecehan terhadap Wati. Itulah kenapa Wati ini sampai depresi.

Depresi-nya Wati akibat pernah tidur dengan Rusdi lalu ditinggal menikah oleh Rusdi bukan pertama kali di dengar Gita. Tapi kalau bukan hanya 1 orang yang mengatakannya, bukankah itu kebenaran? Tentu saja Gita tak sanggup bertahan dengan seorang lelaki yang telah menebar benih di ladang lain.

Saat itu Dadang meminta pertanggungjawaban Rusdi berupa sejumlah uang besar untuk biaya pengobatannya Wati di rumah sakit. Rusdi merasa ada yang tidak benar dengan desakan Dadang.

“Baik, akan saya berikan uang bila anda punya bukti saya pernah melakukan pelecehan sama Wati. Bawa bukti visum nya. Nanti saya akan tanggung jawab kalau memang ada bukti visum-nya.” tantang Rusdi.

“Saya tunggu maksimal lusa agar persoalan ini segera selesai. Setelah lusa saya tidak terima komplain lagi,” Rusdi tak ingin berlarut-larut dengan persoalan ini. Cukup hari ini dan besok Dadang dan Wati mencari bukti visum, dan lusa dia tunggu buat tunjukkan bukti itu.

“Kamu enggak usah terpengaruh dengan perkataan Dadang tadi, itu semua hanya fitnah. Tujuan dia hanya memeras aku untuk minta uang,” bujuk Rusdi pada istrinya sepulang Dadang dari rumah mereka.

“Kalau satu orang bicara bahwa Wati stres setelah tidur dengan kamu lalu ditinggal menikah aku masih bisa menerima,” kata Gita.

“Tapi sekarang ada orang lain yang berkata seperti itu, bagaimana mungkin aku tidak percaya?” kata Gita lagi.

“Apa aku serendah itu?” kata Rusdi putus asa. Mereka berhubungan 5 tahun, bebas di kamar kost tak ada orang tua saja Rusdi tak punya niat tidur dengan Gita sebelum mereka halal.

“Tidak ada yang tahu kamu rendah atau tidak karena semua adalah kelakuanmu sendiri. Kamu tahu perempuan itu gatel tapi dengan baik hati kamu antar sampai halte begitu kata kamu. Tapi yang dia bilang sampai kamar dan kamu tidur bareng dengannya. Entah kamar di mana mungkin kamar hotel atau kamar apa aku enggak tahu,” Gita bicara dengan amarah dan keras tak peduli di depan kedua mertuanya.

Apa’ dan Amah juga tak bisa membela Rusdi karena kenyataannya banyak orang bicara bahwa Rusdi memang telah menyakiti Wati. Sudah menidurinya tapi meninggalkan menikah dengan Gita. Siapa pun tak bisa membela walau itu anaknya sendiri.

“Kalau berlaku salah ya salah. Enggak bisa kita bela,” kata Apa’ pada Amah. Amah juga setuju tak akan membela bila Rusdi bersalah.

“Beneran Yank, aku enggak ngapa-ngapain. Aku ngantar dia sampai halte, enggak lebih,” Rusdi terus saja mengatakan hal itu.

“Sebegitu mempesona nya Wati, sampai kamu antar sampai halte. Sedang banyak karyawan lain yang sering meneduh kehujanan, kamu tetap enggak peduli, enggak kamu antar sampai halte. Kalau kamu tak tertarik pada Wati itu tak akan terjadi, karena banyak gadis karyawan meneduh selama beberapa tahun di lobby kantor kamu enggak pernah pedulikan mereka,” bentak Gita.

Sampai sini Rusdi, Apa dan Amah tak bisa mungkir lagi memang baru kali Rusdi kasihan pada orang sampai ngajak nganterin sampai halte. Biasanya pegawai lain biar hujan deras sekali pun tak pernah Rusdi tergerak hatinya untuk ngajak bareng.

Jadi Wati memang benar-benar spesial dan aneh sampai bisa Rusdi tergerak hatinya.

Rusdi sekarang sadar kesalahannya adalah ISENG ngantar Wati sampai halte karena kasihan.

Karena kejadian itu akhirnya berimbas sampai sekarang tersiar rumor bahwa dia sudah meniduri Wati dan membuat Wati patah hati, karena ditinggal nikah setelah tidur bersama. Akhirnya sekarang Wati stress dan bukan hanya bibi nya yang bicara begitu tapi kekasihnya Wati pun bicara seperti itu artinya kemungkinan besar memang Wati stress walau bukan karena ditiduri dirinya.