“Harus bagaimana aku membuat kamu percaya kalau aku tuh enggak ngapa-ngapain dia?” kata Rusdi. “Aku enggak mengerti apa yang harus kamu lakukan. Tapi sepertinya aku tidak kuat bila harus bersaing dengan Wati. Karena buat kamu Wati adalah segalanya.” “Apa pun kalau soal Wati kamu rasanya mau membela dia. Tak pernah itu kamu lakukan untukku,” kata Gita. Gita lalu masuk ke kamarnya meninggalkan Rusdi, Amah dan Apa’ di ruang makan. Dia tak jadi sarapan. “Amah juga enggak mengerti mengapa kamu bisa seperti itu pada Wati, perempuan yang baru datang pada hidupmu dan kamu bela dia mati-matian,” kata Amah. “Diah dengar sendiri banyak karyawan mencibir kamu yang langsung terpikat Wati. Mereka bilang bertahun-tahun meneduh di lobby enggak pernah kamu tanya apalagi diajak antar. Padahal mereka m