part 42-kesehatan mental

1487 Words

Setiap pulang dari chek up rutin kandungan, Aya selalu nampak murung, lagi-lagi bukan hasil yang baik yang ia dapat melainkan hasil yang kurang memuaskan, insulin yang batu dan juga obat-obatan yang baru juga. Aya menatap kantung obat yang ada ditangannya lalu melangkah keluar dari dalam rumah sakit, melihat sekeliling, mencari keberadaan mobil Jimin, sebenarnya bukan Jimin tidak mau mengantar sampai kedalam namun Ayalah yang menolaknya dengan alasan malu karena bukan suaminya yang mendampinginya. “Aya!” Jimin melambaikan tangannya saat melihat Aya yang celingukan mencari keberadaannya. Aya mengulas senyumnya lalu melangkah kearah mobil yang terparkir disebrang jalan. “bagaimana hasilnya?” tanya Jimin yang tengah membukakan pintu mobilnya untuk Aya. “baik mas.” Bohongnya sambil me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD