Sementara itu Galih tengah berada di sebuah cafe yang berada dekat dengan kantornya bersama Lusi. Mereka sedang makan siang bersama di cafe tersebut. Keduanya tampak asyik berbincang-bincang dan bercanda, layaknya sepasang kekasih yang dimabuk asmara. Seakan mereka lupa dengan status hubungan yang jelas-jelas terlarang.
Galih begitu cepat lupa akan semua hal yang ia lakukan semalam bersama Alya, hingga secara tidak langsung— imej pria b******k yang melekat dalam dirinya betul-betul suatu fakta bukan sekedar isapan jempol belaka.
Tampaknya Lusi pun juga demikian, wanita itu sudah kehilangan akal sehat bila sudah menyangkut tentang Galih. Tak perduli jika pria yang bersamanya saat ini adalah suami sahabatnya sendiri; sahabat yang sangat mempercayainya, sahabat yang selalu berbagi cer
