Anna tahu kalau Roger tidak ingin membuat dirinya sedih, karena itu dia langsung bilang kalau mau diperiksa juga. Seakan menegaskan kalau Anna tidak sendirian menghadapi ini semua. Mereka sudah menikah, mereka adalah satu, suka duka bersama, tidak bisa ditanggung sendiri-sendiri. Karena hal itu juga, sudah seharusnya anna tidak boleh bersedih lagi, Roger mau berjalan berdampingan dengannya. Semuanya akan baik-baik saja. Kekuatan pikiran memang terpenting karena batin yang akan dimainkan di sini. Anna harus senantiasa berpikiran positif karena kalau pikirannya positif, apapun hasilnya nanti pasti akan diterima dengan positif juga.
Untuk bisa hamil, organ reproduksi wanita harus berfungsi secara optimal. Bilamana kehamilan tidak kunjung datang meski sudah berhubungan seks rutin, beberapa prosedur ini bisa digunakan sebagai alat tes kesuburan untuk memeriksakan kesehatan organ-organ reproduksi wanita.
Beberapa organ wanita yang terlibat secara langsung dan harus memiliki kinerja baik dalam sistem reproduksi, adalah rahim, tuba fallopi, dan ovarium (indung telur). Ketika salah satu organ reproduksi tidak bekerja secara optimal, maka dibutuhkan tes kesuburan untuk mengetahui kondisi dan gangguan yang terjadi pada masing-masing organ tersebut.
Dokter akan melakukan beberapa tes kesuburan untuk mengidentifikasi beragam masalah yang mungkin menjadi penyebab infertilitas. Selain pemeriksaan organ-organ reproduksi, dokter juga akan melakukan tes fungsi ovulasi dan pemeriksaan hormon untuk memastikan penyebab ketidaksuburan.
Salah satu bagian otak yang berperan penting dalam menjalankan fungsi tubuh adalah hipotalamus. Hipotalamus adalah area kecil yang terletak di bagian tengah otak di antara kelenjar pituitari dan talamus. Bagian otak yang satu ini bekerja sebagai penghubung antara endokrin dan sistem saraf. Bagian ini memiliki peran penting dalam memproduksi hormon dan membantu merangsang banyak proses penting dalam tubuh. Namun peran utamanya adalah menjaga tubuh dalam homeostasis atau yang berarti keadaan tubuh yang sehat dan seimbang. Contohnya adalah perasaan lapar dan haus, itulah cara otak memberitahu kita bahwa tubuh membutuhkan makanan atau cairan untuk membuat tubuh dalam keadaan seimbang.
Sementara Anna, perempuan ini menderita disfungsi hipotamalus sejak kecelakaan. Kata dokternya, dia harus makan makanan bergizi, diet rendah lemah istirahat dan olahraga yang cukup. Anna sudah melakukannya bertahun-tahun yang lalu, tapi tetap tidak ada perubahan.
Terkadang nafsu makannya bisa sangat ekstrem tapi tubuhnya tetap seukuran itu. Memang sudah basicnya sang ibu tubuhnya yang ideal, menurun juga pada anaknya. Dalam suatu keadaan, suhu tubuh Anna juga bisa menurun dan detak jantungnya melambat.
“Dari rekam medis Bu Anna, kecelakaan beberapa tahun lalu membuat Ibu menderita disfungsi hipotamalus. Penyakit ini berefek pada produksi hormone untuk reproduksi yang mengakibatkan sirkulasi mens tidak teratur sehingga menyebabkan sulit hamil. Tapi bukan berarti tidak bisa.”
Roger yang sedari tadi mendampingi Anna mendekap tangan istrinya ini yang terasa dingin.
“Kemungkinan untuk hamil tetap ada, Bu. Ibu bisa diet sehat, melakukan apa yang dokter ibu sarankan dulu, itu sudah benar. Dan bisa juga mulai menghitung pertanggalan masa subur. Yang penting ikhtiar dulu, hasilnya kita serahkan pada Tuhan.”
Anna menangguk paham. “Apa suami saya perlu diperiksa juga, Dok?”
“Kalau Bapak berkenan boleh, bisa dengan Dokter Irham. Beliau nanti akan mengetes fungsi alat reproduksi dan mengecek kesuburannya juga.”
Mereka mengangguk paham dan pamit pergi. Setalah itu ganti Anna yang menemani Roger untuk pemeriksaan. Saat Roger diperiksa, detak jantung Anna mulai lambat, dia merasakan tidak nyaman di dadanya.
Hingga saat pemeriksaan yang membutuhkan lumayan waktu itu selesai karena tadi Anna sempat mendengar Roger protes yang dia sendiri tidak tahu apa.
Dan sekarang mereka harus mendengar hasil dari pemeriksaan Roger tadi.
“Dari hasil tes, organ reproduksinya bekerja normal. Kalau belum terjadi kehamilan itu bisa disebabkan oleh hal lain, misal karena hormone, factor psikis, kelelahan juga bisa. Yang terpenting juga pola hidup sehat harus diterapkan biar program yang sedang dilakukan bisa berjalan seimbang.”
Mereka juga sama pamitnya pulang, sudah paham apa-apa yang harus dilakukan setelah ini. Dan sudah jelas memang Anna yang bermasalah, tapi Roger tidak mempermasalhkan itu semua. Baginya kenyaman dan kesehatan Anna yang terpenting. Kalau Tuhan memang menakdirkan mereka memiliki momongan, suatu hari nanti pasti akan tiba masanya mereka bisa menangis haru karena diberikan kepercayaan oleh Tuhan untuk memiliki seorang anak.
“Sudah lega?” Roger bertanya pelan pada Anna yang diam saja sejak memasuki mobil setelah pemeriksaan tadi.
“Sudah.” Jawab Anna sekenanya, mendadak kepalanya pening sekali. Mengingat kecelkaan yang pernah dialaminya dulu. Anna bahkan tidak menyangka kalau dirinya masih hidup sampai sekarang. Terima kasih pada Tuhan karena sudah memberinya kesempatan untuk hidup sekali lagi. Hidup sampai sekarang.
“Terus kenapa wajahnya muram begitu? Kenapa? Kau bisa cerita kalau memang ingin cerita, Na. Jangan dipendam sendiri.” Kata Roger lembut.
Anna lantas menoleh ke arah Roger, menatap lelaki itu dalam. “Aku minta maaf.”
“Untuk apa? Kau bahkan tidak melakukan kesalahan. Kenapa harus minta maaf?” ada jeda yang sengaja Roger ambil. “Anna dengar, orang yang terlalu sering meminta maaf, bahkan untuk kesalahan yang bukan dia penyebabnya sekalipun, dia mudah tidak dihargai orang lain.”
“Aku minta maaf karena memang kekurangan itu ada padaku, Kak. Itu ada alasannya.” Anna balik mendebat.
Baiklah, Roger paham setelah kembali mengambil jeda seraya memandang wajah Anna yang masih saja muram. Dia tahu kalau istrinya ini khawatir. Tapi Roger juga tidak mungkin Anna terus-terusan khawatir seperti ini. Ini jelas tidak baik untuk kesehatan fisik ataupun mentalnya.
“Bukankah tadi dokter sudah mengatakan kalau tidak boleh dibawa pikiran, Na? Nanti kau malah pusing sendiri. Kita jalani sama-sama. Semua yang dokter katakan, kita lakukan semuanya. Kau jangan murung seperti ini, nanti aku ikut kepikiran, Na.”
“Maaf,” kata Anna lihir lagi.
“Minta maaf lagi? Sudah, jangan memintamaaf terus, kau tidak bersalah, Na. Aku juga tidak menyalahkanmu. Kau tahu, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Kalau kau diberi suatu penyakit dan menganggap itu sebagai sebuah kekurangan, maka mulai sekarang ubahlah pikiranmu itu. Anggap kekurangan yang menurutmu kau miliki itu sebagai kelebihan. Karena Tuhan pasti bukan tanpa alasan memberikan kamu sakit seperti ini, Na. Tuhan tahu kau adalah perempuan kuat, kau perempuan terpilih tahu? Kau hebat. Kenapa tidak bisa melihat itu dalam dirimu sendiri? Jangan terus merendahkan diri sendiri dengan terus meminta maaf padaku.”
Anna menghela nafas pelan, dia hampir mengatakan kata maaf lagi. Untung Roger sudah lebih dulu mendekap dirinya. Kalau tidak, mungkin lelaki itu sudah kecewa karena Anna selalu meminta maaf padanya.
“Terima kasih, Kak.”
“Hm, itu lebih baik.”
Lantas, kecupan hangat kembali tertanam di puncak kepala Anna yang wangi. Harum yang selalu berhasil membuat Roger tenang setelah menghadapi kepahitan dunia. Karena sungguh, memiliki istri seperti Anna membuat Roger semakin bersemangat untuk berproses lebih baik, demi sang istri, demi keluarga kecil yang diidam-idamkannya kelak. Roger sangat menunggu ada sosok kecil yang suatu hari ini dirinya acara semua banyak hal yang bisa dilakukan di sunia ini, termasuk menangis dan tertawa.