chapter 23

1461 Words
“ aku dimana? “ Tanya zara bingung saat mendapati dirinya yang tergeletak di atas kasur berukuran tak begitu besar dan beraromakan khas obat-obatan. “ di rumah sakit tau , kamu pingsan tadi , raa. Aku kaget waktu bangunin kamu , tapi gak ada respon sama sekali. “ Gumam nadira yang sudah berada di samping zara. terlihat juga ada dewi dan jodan disana , di samping zara. “ abis itu aku telpon dewi aja buat kemari , takut aku tuh. Pikiran ku udah kemana-mana. “ Lanjut ycap nadira yang masih terlihat ketakutan. “ kamu baik-baik aja kan raa? Masih ada yang kerasa sakit gak? “ Sambung tanya dewi yang tak kalah kbawatirnya dengan keadaan zara. “ mendingan sih rasa nya wii , tapi lumayan masih pusing aja. “ Ucap zara sambil mengusap-uspap tengkuk leher nya. “ oh ya , raa. Tadi kakak mu telpon. Aku bilang aja kalau kaeadaan mu gak baik-baik saja. Terus abis itu telpon nya di matiin. “ Kata nadira memberitahu zara  ,  dan ketika zara ingin menjawab perkataan nadira tatapan nya terarah pada sosok laki-laki tampan rupawan bagaikan dewa yunani yang sangat di kagumi kaum wanita. “ kakak? “ Ucap zara dengan nada yang mendayu , seperti biasanya. Dan nampak juga senyum zara yang terlihat begitu bahagia saat mendapati seseorang yang di cintai nya sedang berdiri di hadapan nya. “ kamu kenapa sih raa? Gak biasanya bisa sakit kaya gini. “ Kata ferry kemudian mendekap tubuh mungil zara dengan penuh kasih sayang. “ zara kecapekan kak , Telat makan juga. “ Terang zara sambil mendongakkan wajah nya agar ia dapat melihat wajah ferry yang sedang memeluknya. “ kakak kenapa bisa disini? “ Tanya zara lirih. “ kakak khawatir sama kamu sayang , Tadi sempet telpon yang angkat temen kamu. Terus kakak mutusin buat kesini langsung aja. Gak tenang hati kakak. “ Jelas ferry yang masih terlihat khawatir , Pemandangan yang begitu menakjubkan bagi sahabat zara saat ini. Dan benar sekali dengan setiap cerita yang sering zara cerita kan kepada mereka tentang seorang ferry. Mungkin juga ada alasan tersendiri mengapa ferry sering bersikap posesif terhadap zara dan bersikap arogan kepada teman-teman zara apalagi jika teman itu seorang laki-laki. antara nadira dan dewi pun dapat melihat sebuah rasa cinta yang begitu hebat yang terlihat dari pancaran mata ferry untuk zara. “ kami tinggal dulu ya raa , Mari kak. “ Pamit dewi , Lalu menarik tangan nadira dan memberi kode untuk jodan agar segera mengikuti langkah nya. “ iya wii. “ Jawab zara yang masih terasa begitu lemah , dan ferry pun hanya menanggapi dengan anggukkan kepala nya saja. “ sayang nya kakak gak apa-apa kan? “ Tanya ferry lalu menakup pipi zara dengan kedua tangan nya. “ iya kakak , iya. “ Ucap zara sambil terlihat meringis menunjukkan deretan gigi nya. Kemudian tersemat senyum lega dari bibir ferry , karena ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu kepada  gadis yang begitu ia cintai. “ zara istirahat dulu aja , kakak disini nemenin zara. “ Ucap ferry lantang dengan nada yang begitu lembut dan sayu. Zara pun mampu melihat rasa lelah pada mata kekasih nya itu , tangan zara perlahan mendekat pada kelopak mata ferry. Lalu zara mengusapkan ibu jari nya tepat di bawah kelopak mata ferry , hingga membuat pandangan mereka bertemu. “ kakak gak apa-apa zara , kamu istirahatlah sayang. “ Ucap ferry yang sudah tahu tentang apa yang saat ini sedang bersarang di dalam pemikiran zara. “ beneran ya kakak gak apa-apa , enggak bohong kan. “ Kata zara lebih memastikan lagi. “ bener sayang ku. “ Ucap ferry sambil membelai pipi halus zara dan kemudian membuat zara mengembangkan senyumnya. Lalu ferry membantu zara untuk membaringkan badannya di atas kasur yang tidak berukuran besar itu. Hingga perlahan zara mulai menutup matanya , apalagi dengan perlakuan ferry tang mengusap kening nya. Membuat zara semakin merasa begitu nyaman dengan keadaan saat ini. Dan tanpa zara sadari pun , Sudah hampir beberapa hari ini setelah ia pulang dari bandung. Ia tak lagi mengonsumsi obat tidur untuk menjemput tidur nya seperti biasanya. Hidupnya begitu bahagia saat ia mendapatkan balasan cinta yang begitu terasa sama besar nya dari seorang hideki ferry yogaswara.     ✧*。٩(๑˙╰╯˙๑)و✧*。     Di kantin rumah sakit saai ini , Kini dewi dan nadira sedang bergelut dengan pemikiran nya masing-masing. Dan jodan pun seperti wasit yang sedang berada di tengah kubu yang sedang akan bertanding. Tatapan dewi dan nadira saling bertemu satu sama lain , namun tidak ada perkataan apapun yang keluar dari bibir mereka. Hanya ada kebisuan. “ jangan-jangan. “ Ucap kedua wanita itu serempak hingga membuat jodan terkejut. “ kalian ini kenapa sih , gak bisa pelan ya? “ Gerutu jodan karena ia sensiri pun merasakan jika telinga nya sedikit berdengung ketika dewi dan nadira berbicara dengan nada yang meninggi. “ maaf sayang , maafkan kegaduhan ku sama nadira. “ Kata dewi sambil mengusap lengan jodan lembut. “ maaf jo , kami kelewatan. “ Timpa ucap nadira dengan cengengesan. “ kalian kalau mau berisik lihat tempat , di lihat banyak orang tuh. Mana ini rumah sakit lagi. “ Gumam jodan lalu menggelengkan kepalanya karena melihat sikap dewi dan nadira yang seperti anak-anak. Namun Dewi nampak berbeda saat ada di samping nya , jodan mengingat sebuah kejadian yang membuat nya bisajatuh hati kepada dewi. Dan jika jodan mengingatnya , Dapat terlihat wajah yang sedikit malu terpampang dalam rona wajah jodan. “ sayang kenapa? “ Tanya dewi kepada jodan , Saat ia mendapati perubahan wajah jodan yang tiba-tiba menjadi senyum-senyum sendiri. “ gak apa-apa sayang ku , kalian lanjut aja cerita nya. Aku mau jadi pendengar setia aja. “ Kata jodan yang lalu di tanggapi dewi dan nadira dengan kekehan nya kemudian jodan pun juga ikut terkekeh sama seperti mereka. “ bisa jadi kan nad , Kalau mereka itu udah jadian. Soalnya aku inget kata jodan saat ia bilang kalau zara itu mau telpon cowok nya. Waktu handphone nya mati kemaren kan sempet di benerin nih sama jodan. Berartikan bener nad , Kalau ferry itu memang cowok zara. “ Ucap dewi memberitahu pemikirannya. “ bener juga sih wii , Kalau hukan ferry terus siapa lagi yang bisa bikin zara jatuh hati. Sejak dulu kita kenal zara kan di hatinya Cuma ferry aja itu yang nempatin. “ Lanjut kata nadira yang mengungkap pemikirannya. “ tunggu-tunggu , Bukan kah yang kalian maksud ferry itu kakak zara kan? Kenapa bisa jadi kekasih nya? Gimana sih maksud kalian? “ Tanya jodan sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal dan jodan pun juga semakin bingung dengan alur cerita dewi dan nadira. “ cowok mu wii , Dia kebingungan karena cerewetan nya kita. “ Kata nadira meledek jodan karena wajah nya yang sudah seperti orang gagu karena tak mengerti dengan arah pembicaraan kedua wanita yang ada di hadapannya itu. Dan pernyataan nadira itu membuat ketiga nya sontak tertawa terbahak-bahak bersamaan.     。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆     Ferry yang masih dengan setia menunggu zara dan tidak beranjak sama sekali dari samping Zara. Walaupun kini pun ia juga masih berkutik dengan beberapa pekerjaan nya yang sudah devan kirimkan pada email nya. Ferry sama sekali tidak pernah meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin. Dia memberikan beberapa pekerjaan berat kepada setiap karyawan nya , namun ia pun juga memegang kendali utama dalam pekerjaan itu. Banyak pelajaran kehidupan yang dapat di ambil dari dirinya , Di usia nya yang begitu muda pun ia sudah bisa menjadi panutan untuk karyawan nya. Terlihat sesekali ferry mengerutkan kening nya saat meneliti lagi dokumen tentang kerjasama nya dengan perusahaan yang berada di dubai. Hingga membuat nya tak menyadari jika zara sudah melihat nya sedari tadi. “ hai , sudah bangun sayang? “ Tanya ferry pada zara , Dan kemudian ferry meletakkan laptop nya di atas nakas yang berada di samping tempat tidur zara. Perlakuan lembut ferry selalu membuat zara semakin mencintai nya. Cinta yang terus saja bertambah di setiap harinya. “ ada apa? “ Tanya ferry bingung , Karena mendapati pandangan zara yang memandangnya dengan tatapan yang sangat sulit untuk di artikan. “ kak , Zara cinta kakak. “ Ucap zara lirih dengan tiba-tiba. Hingga membuat ferry tersenyum lebar , karena ia sendiri pun merasa begitu bahagia dengan pernyataan zara saat ini. Dan kemudian ferry menundukkan dirinya lalu mencium kening zara lama. “ kakak , zara malu. Kan ada orang. “ Kata zara aambil menutup wajah dengan kedua telapak tangan nya dan membuat ferry melambungkan kekehan nya. “ kenapa harus malu , Kamu milik ku dan aku milik mu. “ Ucap ferry dengan menyunggingkan sudut bibir nya ke atas untuk menggoda zara yang masih terlihat malu dengan perbuatan ferry. Lambat laun kekehan kecil pun mengisi percakapan zara dan ferry saat ini.         。.。:∞♡*♥bersambung♥*♡∞:。.。  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD